★ Part 58 : Safe ☆

7.9K 796 656
                                    

Yuhuu update😆 absen, yuks🫶🏻
Sekarang kok mulmed Wattpad ada iklan juga ya🤔
Selain sering error, iklanny ganggu bgt plis 😭🤣

Happy reading🫶🏻

🚯PLAGIAT JAUH2🚯

—DWTD—

Paris, Île-de-France, Prancis 10.23 PM.

“Contreras benar-benar terguncang dengan apa yang kita lakukan dua hari lalu, situasi mereka masih berantakan sampai sekarang berusaha membereskan apa yang telah terjadi. Kau membuat guncangan kerugian mereka mencapai 67,56% sebab ledakan itu yang membuat rusak total mesin utama, dan hampir memusnahkan seluruh persediaan di gudang mereka. Kerusakan ini lebih dari angka yang kita harapkan, Eizer,” ucap Luca yang duduk di kursi seberang meja kebesaran Eizer, membolak-balik halaman berkas di tangannya.

Eizer duduk di kursinya dengan tumpukan dokumen di meja, sedang sibuk mengutak-atik keyboard hologram di meja digitalnya, ketika terus mendengarkan informasi yang dikatakan Luca.

Eizer yang tak merespons apa pun ketika terus sibuk dengan urusannya membuat Luca melanjutkan informasi, “Persentase serangannya hampir sama dengan besaran provokasi kerusakan pada Gerandel di Stockholm. Bahkan Gerandel masih belum pulih benar sampai saat ini.”

Eizer terus mendengar, menatap layar dengan terus mengutak-atik keyboard hologram dengan sangat cepat. “Bagaimana kasus korupsi Chien Lien, apa dia masih belum menyerahkan semua kerugiannya pada kita? Apa aku harus turun tangan, atau kau punya solusi lain sebelum aku benar-benar membuatnya jera?” sebut Eizer pada salah satu petingginya yang bermain belakang ketika meraup uang sebanyak hampir 500 juta dolar untuk beberapa bulan belakangan. Eizer membaca dokumen di satu tangannya yang lain.

“Untuk kasus Chien Lien, Vicenzo dan Lucero sedang menanganinya. Mereka akan memberi kabar paling lambat malam ini, aku akan langsung memberitahumu ketika mereka sudah berhasil menanganinya,” ucap Luca menutup berkas di tangannya.

Eizer menaikkan kedua alis sekilas. “Kasus apa yang akan kau tangani malam ini?” tanya Eizer kemudian meraih tabletnya di atas meja yang sudah menyala menampilkan data-data. Dia mengutak-atik.

“La Shasha,” jawab Luca.

Mendengar itu Eizer tak mengacuhkan beberapa detik, dia sibuk mengutak-atik tablet, keyboard, dan layar hologramnya bergantian dengan lincah. “Mulai hari ini, aku perintahkan kau untuk selalu mengunci pandanganmu pada D'Angelo di area pertempuran, jangan biarkan dia terluka, jangan ada yang menyerangnya dari belakang. Mulai sekarang kau yang akan menjadi penanggungjawabnya ketika dia di tim utama. Kau mengerti?”

Mendengar itu kontan raut wajah datar Luca menjadi benar-benar terusik dengan perintah Eizer barusan. Di seumur hidupnya bekerja dengan Eizer dan sudah tak terhitung perintah-perintah gila yang diberikan Eizer padanya, Luca tak pernah sangat merasa terusik seperti sekarang. Luca agak mengerutkan keningnya dingin.

Oh, sudah cukup dia stress dengan tingkah ceroboh dan tidak telaten gadis itu di perusahaan. Jangan lagi di organisasi ilegal mereka.

“Lagi?” protes Luca untuk pertama kalinya terdengar terganggu membuat Eizer berdehem tak bersalah. Dia pun tahu jika Luca terusik dengan perintahnya, namun dia tak peduli.

Luca memutar bola matanya muak. “Kenapa kau tidak menyuruh Alaric saja? Kulihat dia lebih disukai gadis lemot itu.”

Eizer yang untuk pertama kalinya mendengar Luca sampai mengeluh itu menatap tangan kanannya satu itu. “Aku tidak sedang membicarakan yang mana yang paling dia sukai, atau paling dia benci. Aku menunjuk kau untuk bertanggungjawab terhadap keselamatannya. Kau mengerti?” Eizer menaikkan sebelah alisnya penuh diktator tak menerima bantahan.

Mendengar itu Luca mendecak dingin tanda tak setuju sembari memutar bola matanya kembali. Tak pernah dia merasa semalas ini dalam berhadapan dengan seseorang. “Kenapa kau tiba-tiba peduli padanya?” Luca menaikkan sebelah alis untuk menahan kemuakan yang dia rasakan, ketika lagi-lagi harus dihadapkan dengan Claurence. Gadis ceroboh satu itu.

Eizer meraih berkasnya kembali untuk melanjutkan baca. Tak mengubris perkataan Luca.

Luca menerbitkan seringai miringnya. “Sial, sejak kapan kau bisa peduli dengan seseorang?” ucap Luca sengaja menyentil sekali lagi, Eizer tentu saja paham dengan apa yang dia katakan.

Berita burung yang lewat di lingkungan mereka benar-benar bukan sekadar rumor bahwa Eizer sedang dekat dengan seseorang. Entah siapa yang bergosip terlebih dahulu tentang bos mereka yang tidak pernah serius dekat dengan seorang perempuan, saking banyaknya antek Burnire, awal mula itu tidak bisa diprediksi.

Dan makin diperpanas dengan Alaric yang memvalidasi hal itu beberapa waktu lalu, dan berita benar-benar jadi menyebar tentang siapa yang disebut-sebut dekat dengan Eizer. Sampai Alaric, Vicenzo, Lucero, dan ketiga teman Eizer sudah memasang taruhan untuk menebak-nebak siapa perempuan tersebut, dan bahkan taruhan di kalangan petinggi utama Burnire itu bukanlah taruhan pertama tentang hal yang sama yang terjadi di lingkungan organisasi gelap Burner. Banyak petinggi atau anggota di bawah mereka yang mendengar berita tersebut juga memasang taruhan serupa.

Memasang taruhan tinggi jika dapat menebak dengan benar. Dan untuk Alaric juga yang lain, Luca mendengar bahkan taruhan mereka berenam mencapai 400 juta dolar, tentu saja Luca tidak akan membuang kesempatan bisa mendapatkan dengan percuma, jika saja dia yang paling tahu selain Alaric siapa sebenarnya perempuan itu.

Dan saking sialannya Alaric, bahkan dia memasang lebih dari empat lingkaran berbeda dengan taruhan serupa di lingkungan petinggi Burnire yang selalu mengkandidatkan nama Claurence sebagai taruhannya.

Dan taruhan seperti itu, bukanlah hal yang baru bagi mereka.

Dan Eizer, dengan sialannya lagi-lagi menghubungkannya langsung dengan gadis ceroboh itu.

“Pembebasan Lou tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat, mereka menolak kesepakatan,” ucap Luca mengganti topik. “Untuk saat ini Lou masih ditahan, dan ditetapkan sebagai tahanan tingkat kriminal atas karena terhubung dengan kita, yang membuatnya tidak bisa ditemui. Sampai saat ini aku masih mencoba agar bisa berkontak langsung dengan Lou, tapi mungkin bisa memakan waktu sampai seminggu.”

Eizer meraih tabletnya kembali untuk melihat penyerangan di salah satu kawasannya telah dilakukan tadi malam yang cukup membuat kerusakan lumayan. Eizer berpikir dalam diam, pria itu menopang dagunya dengan ibu jari ketika satu sikunya tertopang di gagang kursi. Penahanan Lou lebih lama bisa membuat sesuatu terjadi di organisasinya.

Situasinya memang tidak pernah dibiarkan untuk tenang.

To be Continue

Don't forget vomment, yaa🤣 kalian g mau kn part panjang2 klo bukn tntng Eiz-Clau, ya udh next chap aja🤣 Spam komen here ya for next part🤣 see yaa🫶🏻🫶🏻

Dance With The Devil [COMPLETE☑️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang