★ Part 20 : Feud ☆

5.3K 480 81
                                    

Luksemburg, Luxembourg District, Luksemburg, 11.45 AM.

Kau menaiki panggung striptis, bergabung dengan tiang mereka sambil tertawa. Tidak terlalu buruk, aku membawamu turun sebelum kau melakukan hal yang lebih buruk lagi. Kau juga melantur, tapi aku selalu membekap bibirmu ketika kalimatmu akan pergi lebih jauh lagi.”

Perkataan Sean terngiang-ngiang di kepala Claurence yang terus melamun ke arah lantai. Dia berkali-kali menjedukkan kepalanya ke dinding ketika mendengar Sean mengatakan hal tersebut melalui telepon tadi pagi.

Bahkan sejak meeting pertama dan dia sekarang sedang istirahat dari meeting ketiga siang itu, dia tidak terlalu mendengar apa yang orang-orang diskusikan. Notulen yang dia catat cukup lebih pendek dari biasanya, sebab merasa ingin mengubur diri saja di tanah ketika mengetahui hal apa yang dia lakukan saat tak sadar.

Menari di panggung striptis?! Argh, gila!

Claurence makin menundukkan kepalanya, dia menatap high heels yang dia pakai. Gadis itu sedang berdiri di samping meja kebesaran bosnya dengan tas kerja di tangan. Berada di perusahaan cabang induk perusahaan BHG yang ada di Kota Luksemburng. Dengan interior dan fasilitas sangat mewah seperti perusahaan yang ada di Paris, hanya saja perusahaan cabang yang tersebar di tiap ibu kota negara lain tidak lebih tinggi dibanding perusahaan pusat yang ada di Ottawa, Kanada. Di beberapa ibu kota yang Clau datangi kemarin, dia melihat bahwa masing-masing dibangun cabang perusahaan itu. Cabang perusahaan BHG mereka rata-rata memiliki jumlah lantai 30 sampai 88 lantai, sedangkan di pusat perusahaan—Ottawa, perusahaan induk itu menjadi salah satu ikon negara, sebagai gedung pencakar yang memiliki ketinggian menembus langit dengan jumlah lantai mencapai 120 lantai.

Dan sekarang mereka berada di cabangnya Kota Luksemburg, Claurence melamun menatap kaki meja, tak mengacuhkan Luca dan Alaric yang sedang membicarakan keputusan pemutusan kontrak di salah satu proyek.

Claurence juga mendapatkan informasi dari Sean, jika orang-orang itu mengadakan private party, yang ternyata isinya lebih untuk menyembunyikan identitas penari striptis yang tampil di pesta mereka dari publik. Karena yang mereka undang adalah para artis-artis terkenal, yang kehidupannya selalu dipantau paparazi. Burner mampu membayar dengan harga fantastis untuk artis-artis itu tampil, bahkan tak sedikit yang akan dibayar oleh orang-orang dari kalangan atas yang hadir di sana untuk menghabiskan malam dengan mereka.

Pestanya memang selalu mahal dengan mengundang orang-orang berada pula. Namun, Sean juga mencurigai bahwa Burner melakukan transaksi ilegal di sana.

Claurence terus melamun menatap ke arah bawah, dan kepalanya berisik dengan riak pikirannya sendiri. Tampak tak memperhatikan pada sekitarnya.

“Persiapan acaranya sudah hampir selesai, dan hadiah yang akan diberikan pada karyawan sudah mulai dibagikan,” ucap Luca melirik sekilas ke arah Claurence yang masih melamun menatap lantai, kemudian menatap pada Alaric kembali.

“Keluarga Herondale menghubungiku untuk memberikan ucapan selamat sekaligus permintaan maaf karena untuk acara kali ini, dia tidak bisa datang secara langsung karena sedang sakit. Dia akan mengirim istri dan para menantunya untuk hadir.” Alaric menimpali.

“Sakit?” Eizer menaikkan sebelah alisnya lalu menandatangani dokumen penting yang sudah menumpuk di meja kerjanya yang ada di Luksemburg itu. Mengeser ke tumpukan dokumen di sebelah kiri yang sudah dia tandatangani, menarik yang belum kemudian membaca. “Bukannya harusnya dia sudah mati? Kudengar dia didiagnosa tak akan bertahan lebih lama dari dua minggu, sebulan lalu.” Eizer menandatangani dokumen di atas namanya.

Pria berkuasa itu duduk di kursi kebesarannya sebagai posisi petinggi perusahaan di ruang kantor mewah yang sedang mereka tempati.

“Istrinya sedang berusaha mati-matian untuk tetap mempertahankan suaminya, kudengar sesuatu di keluarga itu belum selesai.” Luca berucap, pria itu melirik sekali lagi ke arah Clau yang masih dengan posisi sama seperti tadi. Membuat Luca menatap mantap pada Claurence sekarang.

Dance With The Devil [COMPLETE☑️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang