Dance With The Devil [COMPLETE☑️]

★ Part 2 : Beginning ☆

⚠️⚠️⚠️
🚯🚯🚯

ENGGAK ADA TEMPAT UNTUK PLAGIAT DI SINI!!!

KALAU MAU CARI IDE DENGAN MEMBACA CERITA INI KEMUDIAN MENCOMOT ISINYA DENGAN TAMENG TERINSPIRASI. ATAU TERLANJUR SUKA BANGET SAMA ISINYA SAMPAI PENGEN BUAT CERITA JUGA TAPI MALAH NGEJIPLAK.

PLEASE, MENDING PERGI AJA!!! DARI PADA BAKAL CARI DRAMA YANG BIKIN MEMPERMALUKAN DIRI SENDIRI SAAT UDAH BERURUSAN SAMA SAYA!

KALAU PROFIL KAMU UDAH TERPAMPANG DI LAPAK, ENGGAK BAKAL DIHAPUS SAMPAI AKUN INI JUGA TERHAPUS DARI WATTPAD.

JANGAN MAIN API 🔥 I WATCHING YOU, LITTLE SHIT!

🚯🚯🚯
⚠️⚠️⚠️

Paris, Île-de-France, Prancis 11.23 AM.

"Kusarankan kau harus menerimanya," ucap Alfa yang tengah duduk di sofa dengan dua pria lain di sisi kanan dan kirinya.

Eizer menoleh kembali pada surat lamaran di tangannya. Pria 24 tahun itu sedang duduk menyilangkan kaki di kursi kebesaran sebagai pemilik dari perusahaan raksasa. Kedua tangannya tertopang di gagang kursi mewah yang dia duduki, yang salah satunya tertekuk untuk mendekatkan surat yang dia pegang untuk bisa dibaca.

Surat permohonan lamaran pekerjaan, dari seorang bernama Claurence Juliette D'Angelo sebagai posisi sekretaris yang baru saja kosong .

Gadis mabuk yang mengingatkannya akan keerotisan mereka semalam.

"Aku mengenal dia setelah membaca riwayat hidupnya." Alfa-pria Italia itu menarik punggungnya dari sofa. "Dia adalah salah satu anak dari korban tewas di kejadian 18 tahun lalu di Chicago. Aku sampai mencari riwayatnya, dan aktivitas yang dia lakukan, dia datang untuk balas dendam padaku."

"Untuk apa kau sampai mencari tahu tentang gadis itu?" Luca-asisten yang berdiri di samping kursi Eizer setelah tadi menyerahkan surat lamaran itu menaikkan sebelah alisnya.

"Karena aku penasaran setelah Eizer mengatakan bahwa gadis itu menyerangnya tiga minggu lalu. Kau bercanda? Eizer diserang! Oleh-seorang-gadis. Catat itu, aku makin penasaran setelah melihat wajah cantiknya semalam. Jadi aku putuskan untuk melacak dan mencari tahu apa yang dia lakukan di kota asalnya, kenapa bisa sampai ke sini. Dan apa yang aku temukan benar-benar menarik! Ketika berhasil mendapatkan rekaman kafe tempat gadis itu sering kunjungi, aku dapat mendengar salah satunya dengan jelas dia beberapa kali membahas tentang rencana balas dendam." Alfa berucap lagi dengan semangat, sampai senyuman tercipta di wajah tampan pria itu.

"Kau tahu dari mana jika dendam itu untukmu? Jangan terlalu percaya diri." Tristan yang duduk di sampingnya itu mendorong pundak Alfa.

Alfa tidak terkecoh dengan pukulan pelan itu. Karena berita yang akan dia sampaikan benar-benar lebih menarik untuknya.

"Aku sudah bilang aku mencari riwayatnya, dia adalah anak dari korban tewas di Chicago. Dia sering menyebut target dendamnya sebagai Patrick-"

Perkataan dari Alfa membuat Tristan dan pria Italia satu lagi di sampingnya menahan tawaan mengejek mereka.

Sedangkan Eizer hanya menaikkan sebelah sudut bibirnya sembari membuang pandangan ke arah lain sebagai bentuk jika dia ikut tergelitik.

"Hei, aku tidak bercanda! Setelah mendengarkan rekaman yang lain, aku menyimpulkan bahwa Patrick itu adalah aku!"