01

9.8K 469 237
                                    

Gempa menatap takut pada hasil ujiannya,dia menatap gugup pada nilai di kertas ujiannya, hingga salah satu temannya Langsung merangkul tangan Gempa.

" Hei kau dapat berapa?"

Gempa hanya tersenyum,dia memperlihatkan kertas ujiannya pada temannya kita beri nama Celo.

Celo langsung mengambil kertas ujian Gempa dia menatap berbinar-binar pada nilai yang diberikan pada kertas ujiannya itu.

" 97!? Seriusan? Wah teman ku ini pintar sekali ya"Celo langsung memeluk Gempa

Gempa membalas pelukan itu, walaupun dia mendapatkan nilai tinggi tapi dia masih takut satu hal.

Ayah nya

" Nilai ujian mu berapa?" Tanya Gempa

Celo langsung cemberut dia langsung memperlihatkan nilai pada kertas ujiannya" aku dapat 69"

" Itu sudah bagus Celo"

" Bagus apanya aku bahkan berharap bisa mendapatkan nilai tinggi seperti mu" kata Celo

" Apa di sini ada yang mendapat nilai 100?" Tanya Gempa

Celo langsung menatap Gempa" Gem apa kau lupa kelas kita ini tidak ada yang pintar selai dirimu,di sini otak mereka seperti udang"

Gempa hanya terkekeh" yah aku lupa"

Celo langsung terdiam" tunggu dulu berarti aku juga otak udang dong?!"

Gempa langsung tertawa" menurut mu?"

Celo langsung cemberut dia langsung kembali ke tempat duduknya.

Gempa hanya menggeleng kepalanya hingga senyumannya luntur seketika, matanya menatap nilai ujian yang dia dapatkan.

" Semoga ayah tidak memukuli ku lagi" lirihnya

_________

Kini Gempa sudah berada di depan pintu rumahnya,seluruh tubuhnya sudah bergetar hebat,dia sudah siap untuk menerima perlakuan ayahnya nanti.

Baru saja tangannya ingin membuka pintu,pintu terlebih dahulu terbuka menampakkan seorang pria yang berdiri tegang di ambang pintu sambil menyilang kan ke-dua tangannya.

"A-ayah--"

Pria itu atau ayah nya Gempa kita beri namanya Rizky langsung menarik Gempa ke dalam dan menutup pintu rumah rapat-rapat.

Seperti seorang pedofil yang cabul.

Gempa menunduk kepalanya dia tidak berani menatap ayahnya Rizky yang menatap tajam padanya, hingga tangan Rizky Langsung melepaskan paksa ransel yang Gempa pakai.

Dengan cepat tangan Rizky mengobrak-abrik isi ransel tersebut,dan mengambil sebuah kertas ujian di dalamnya.

Gempa semakin menunduk dia takut jika ayahnya akan memukuli nya seperti dulu,dia takut.

" Gempa--"

PLAKK!!

" AYAH SUDAH BILANG KAMU HARUS MENDAPATKAN NILAI SEMPURNA!!"

PALKK!!

" KENAPA KAU MENDAPATKAN NILAI RENDAH SEPERTI INI,KAU MEMBUAT AYAH MALU GEMPA!!"

Gempa semakin menunduk kepalanya,tangan menyentuh pipinya yang terasa panas,dia sudah sering mendapatkan perlakuan seperti ini,dia sudah tidak sanggup lagi.

" Hisk..m-maaf ayah hisk g-gempa Gempa sudah berusaha--"

" TIDAK ADA MAAF BAGIMU ANAK SIALAN!! KAU HANYA MEMBUAT AYAH MALU!! KAU PEMBAWA SIAL!!"

PALKK!!

BUGH!!

Gempa tersungkur di lantai, kepalanya terasa pusing mendapatkan tamparan dan pukulan keras dari sang ayah.

" B-berhenti ayah hisk"

" BERHENTI KAU BILANG?! AYAH AKAN BERHENTI MELAKUKAN INI JIKA KAU MENDAPATKAN NILAI SEMPURNA!!"

Rizky mengatur nafasnya,dia masih menatap tajam pada Gempa yang duduk di lantai,tangan besarnya Langsung menjambak rambut Gempa.

" Ayah sudah memperingati mu bukan, KENAPAH KAU MASIH MENDAPATKAN NILAI RENDAH SEPERTI INI?!"

BUGH!! PLAKK!!

" KAU MEMANG PEMBAWA SIAL!!"

Rizky langsung membenturkan kepala Gempa ke dinding sampai-sampai Gempa terduduk lemas.

Rizky dia tidak peduli, dengan kaki lebar dia melangkah menuju ke dapur untuk mengambil sesuatu, hingga dia kembali membawa benda yang membuat Gempa takut.

Pisau!

Gempa melebarkan matanya,dia menggeleng kepalanya" j-jangan ayah hisk.. Gempa mohon jangan ayah!"

" Sudah cukup kau membuat ayah malu Gempa!"

ZABB!!

" AKH!! UHUK!! A-AYAH--"

" MATI!! MATI!! MATI SAJA KAU SIALAN!! SUSUL SAJA BUNDA MU!!!"

Gempa diam membiarkan ayahnya menusuk perutnya, dadanya berulangkali, berteriak pun tiba bisa,ada sesuatu yang menggalang di mulutnya, hingga dia terbatuk-batuk dan mengeluarkan darah dari mulutnya.

" Apa ini adalah akhir dari hidup ku?"

Sebelum kegelapan menimpanya dia sempat melihat ayahnya tertawa layaknya orang gila.

" Akhirnya kau mati juga...anak kesayangan ku~"

.....

Aye ( ͡° ͜ʖ ͡°)

Hallo kawan, niat nya aku mau update selepas lebaran,tapi aku pikir-pikir lagi karena terlalu lama, jadinya sekarang aja༎ຶ‿༎ຶ

Sebenarnya aku juga kesel sendiri gara-gara Temen layaknya ( setan) ku itu,dia buat aku kesel sampai-sampai aku lupa mau update di sini.

Pengen marah pengen maki-maki tapi lagi puasa,sabar aja lah

Apalagi mereka semua ngatain aku pendek:)

Udah dari tahun-ke tahun mereka semua ngatain aku pendek,ya aku ngaku aku pendek,dan aku sadar:)

Tapi aku kesel aja:)

Dan beberapa dari teman ku ada yang main di Wattpat,tapi aku gak kasih tau namanya takut-takut aku di kurung lagi di kamar mandi:')

Karena aku gak sengaja ngasih tau nama akun nya:')

Untuk kalian para teman-teman (setan) ku,aku maafin ko perlakuan kalian, kecuali yang ngatain aku pendek!

Aku tandain loh yeh,gw bilangin mamah gue loh,awas lohಥ‿ಥ

________

Taufan: hallo dek Gemgem,yok main sama Abang~( ͡° ͜ʖ ͡°)~

Halilintar: jangan deket-deket, menjauh! Dasar buaya terbang!

Gempa: buaya terbang? Bang taufan dong, ku-kira buaya itu merayap

Solar: salah kak buaya itu asli nya jalan pake dua kaki

Blaze: dasar belok! Salah, yang bener tuh buaya ngesot

Ice: dasar sesad! Buaya itu aslinya berenang geblek,kaya gak pernah berenang Ama buaya aja

Thorn: ku-kira buaya itu yang ada di rumah kita,ada enam buaya, termasuk saya:)

GEMPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang