16

3.3K 244 35
                                    

Pulang sekolah

Ketiga trio TTM itu sudah di jemput oleh supir keluarga mereka, sedangkan ice membawa mobil sendiri dan tentunya solar menumpang padanya.

" Yo ice gw numpang ya" kata solar langsung masuk ke dalam mobil ice

Sedangkan ice menatap datar pada solar" kau bisa pergi menaiki taksi kan"

" Gw malas ice, lagipula kita satu arah kan,kita mau ke apartemen si Halilintar kan" kata Solar

Ice hanya memutar bola matanya malas" tapi kau harus bayar 2x lipat padaku bagaimana?"

" Hei ayolah gw ini kan temen Lo"kata Solar

" Seterah kau saja!"

Ice langsung menyalahkan mobilnya dan langsung pergi dari sekolah menuju apartemen Halilintar.

Di pertengah jalan solar termenung.

" Woi ice,gw penasaran seperti apa Gempa,dari semalam gw gak bisa tidur karena si Halilintar ngomongin tentang Gempa,apa Gempa itu nama pujaan hati nya?" Tanya Solar penasaran

Ice tersenyum sinis" kau kurang beruntung,dia bahkan lebih pendek dari perempuan,dia seperti anak SD"

Solar melotot,dia menahan tawa" fffttt.. anak SD? Mungkin dia tersesat di sini"

" Jangan sembarang,dia memang terlihat seperti anak SD,tapi pemikirannya sangat dewasa,dia bahkan loncat kelas"kata ice

" L-loncat kelas? Kau serius? Apa dia sangat pintar sampai-sampai loncat kelas?" Tanya Solar

" Kenapa? Apahkah kau ingin melawan nya dengan kepintaran?" Tanya Ice

" Boleh juga,tapi ... apahkah dia masih sakit?"tanya Solar

Ice menghembuskan nafas terakhir--makaudnya panjang" huh..dia masih koma"

Solar sedikit menunduk" tapi ... kau tau kan di rumah sakit mana di di rawat?"

Ice mengangguk sebagai jawaban.

" Bisa kah kau menghantarkan gw ke sana?gw penasaran" ucap Solar

" Penasaran karena wajahnya atau penasaran karena--"

"Udahlah yang penting penasaran aja!" kata Solar

".....gw gak bisa sekarang,nanti malam aja"

" Lah kenapa?!"

Ice menghembuskan nafas lelah" nanti malam Halilintar akan pergi ke sana dan otomatis kita juga ikut ke sana"

" Begitu ya,lalu kenapa tidak sekarang saja? kenapa harus nanti malam?"ucap solar

" Tentu saja Halilintar sedang mengurus pekerjaan,apa kau lupa,kalo Halilintar akan sekolah lagi,dia akan melanjutkan pelajarannya lagi di SMA tempat kita sekolah" kata ice

" Dia sekolah di SMA kita? Kenapa gak sekolah lain aja coba,cih" ucap Solar

Ice tersenyum sinis" Kenapa? Apahkah kau cemburu jika Halilintar sekolah di SMA kita,apa kau takut jika ke populer mu berpindah padanya? Apa kau takut jika fans mu juga ikut berpindah?jangan naif Solar,kau masih anak baru di SMA"

Solar melotot dia tidak terima" woi jangan sembarang ya,gw itu lebih populer dari si tiang listrik itu, bahkan fans ku lebih banyak,gw itu lebih ganteng dan gw mengakuinya kau tau itu kan!"

Ice memutar bola matanya malas" seterah kau saja!"

.....

Di rumah sakit

Trio TTM itu berjalan menuju ruangan yang Gempa tempati dengan lesu.

Mereka berjalan tampak tak semangat seperti sebelumnya, terkadang mereka marah-marah gak jelas,dan melampiaskan nya pada orang-orang di sekitarnya yang tentunya gak berbuat salah.

" Lemes banget badan,gak semangat hidup banget, rasanya pengen tiduran di peti mati aja!" Ketua Blaze

" Sama kak,tangan Thorn bahkan gak kuat ngangkat tas" ucap Thorn ambil menyeret tas miliknya

" Kaya merasa mikul beban + dosa Blaze aja gw,capek banget dah!" Grutu Taufan

" Enak aja Lo bang, bahkan dosa Lo lebih banyak dari gw!" Marah Blaze

" Kaya Lo tau aja dosa gw, emang Lo tau apa nyet!?" Tanya Taufan ketus

" Kamu nanya? Kamu bertanya-tanya?" Ketus Blaze

Taufan berdecik" Adek sialan Lo!"

Thorn hanya menghembuskan nafas lelah,dia sudah capek dengan ke'dua bersaudara setan nya yang bertengkar dengan hal sepele.

Padahal mereka tidak seperti ini, sebelum Gempa jatuh sakit.

" Seketika suasana berubah, Thorn kangen Gempa, seandainya saja Gempa tidak sakit,pasti kak Taufan sama kak Blaze tidak bertengkar seperti ini" gumam Thorn sedih

Sesampainya di ruangan  yang mereka tuju, bodyguard yang menjaga di depan ruangan itu langsung membukanya mempersilahkan trio TTM itu masuk ke dalam.

Baru saja mereka melangkah ke dalam,trio TTM itu langsung berhenti mematung di tempatnya,mata mereka terbuka lebar, tubuh mereka Bergetar dengan air mata yang mulai turun.

Pemandangan yang mereka nanti-nantikan selama tiga hari ini, sudah terbayarkan.

" G-gempa?..."

Sedangkan remaja yang merasa di panggil langsung menoleh,detik kemudian dia tersenyum manis.

" Halo kak... selamat datang:)"

Trio TTM itu langsung berlari ke arah Gempa dan memeluknya erat.

" Akhirnya kau bangun juga!~" trio TTM

Gempa hanya terkekeh dia membalas pelukan ketiga kakaknya.

Sedangkan di sisi lain, Amato dan mara tersenyum bahagia, pemandangan yang mereka impikan sejak dulu telah terkabul, melihat ke-empat anak-anak berpelukan seperti Teletubbies, apalagi tangisan ketiga anaknya, membuat Amato dan mara terkekeh geli.

" Sudah ku bilang bukan, Gempa akan bangun" ucap Amato

" Yah...kau benar, tidak seharusnya aku berpikir hal-hal buruk" kata mara

" Singgir kan pikiran buruk mu itu" ucap Amato

" Ya aku tau"

Mara langsung memeluk Amato, matanya melirik ke-empat anak-anak.

" Semoga kekal seperti ini" gumamnya

.....

Yo ini bonusnya 👁️👄👁️✌️

GEMPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang