11

4.1K 292 43
                                    



" Di sekolah jangan nakal, Taufan Blaze dan Thorn jaga Gempa"ucap Mara menunggu di depan gerbang mansion

" Gempa ingat jangan belajar dulu,kau hanya menggambar di sekolah,hanya menggambar, Daddy mu berpesan untuk menggambar hello Kitty mengerti?"lanjutnya

Gempa yang mendengarnya hanya memasang wajah batu,dia mengangguk mengerti" b-baik"

Di dalam mobil keempat bersaudara itu mengangguk mengiyakan Mara, hingga mobil yang di tumpangi mereka bergerak meninggalkan mansion mereka.

Di dalam mobil, Taufan terus melirik Gempa, entah kenapa dia punya firasat buruk, Taufan menggeleng kepalanya,membuang jauh-jauh firasat itu.

"Semuanya akan baik-baik saja"

Gempa yang menyadari Taufan tampak cemas, tangannya menyentuh bahunya" kak Taufan kenapa,apa kau baik-baik saja?"

Taufan menatap Gempa dalam,dia tersenyum kecil" aku baik-baik saja,kau tidak perlu khawatir"

Hal itu membuat ke'dua saudaranya memasang wajah bingung.

" Kau kenapa kak,apa gara-gara video game kau jadi seperti ini?" Tanya Blaze

" Atau gara-gara cancut kak Taufan yang di lempar kak aze? sampai-sampai mengenai wajah Daddy?" Tanya Thorn

Gempa yang mendengarnya hanya tersenyum kecut" hahah cancut katanya~"

Taufan menatap Thorn datar, bisa-bisa dia" jangan cari gara-gara dengan ku Thorn!"

" Enggak ko (゜o゜)"

Tak butuh waktu lama untuk sampai di sekolah,kini mereka sudah di depan gerbang sekolah, mereka pun keluar dari mobil dan mulai masuk ke dalam sekolah.

Banyak para siswa/i yang bergosip tentang mereka atau lebih tepatnya Gempa, karena kejadian kemarin di mana Gempa yang hampir terbang di Rooftop sekolah.

Dan gosip itu semakin luas karena mendengar jika ice yang bersifat dingin pada seseorang dan acuh pada sekitarnya, menyelamatkan Gempa dari insiden itu.

Sungguh terlalu.

Taufan Blaze dan Thorn yang mendengarnya itu menyerit bingung, seharusnya tentang kejadian itu di rahasiakan,lalu siapa yang membocorkan? Apa ice?.

" Bang seperti nya si manusia es itu yang membocorkan nya" bisik Blaze

" Seperti nya benar kak,ice yang tampangnya kalem bisa aja menghanyutkan, mungkin dia ingin namanya terkenal,hanya karena menyelamatkan Gempa Waktu itu" bisik Thorn

Taufan hanya diam, tidak mungkin ice melakukan nya,ice itu kalem-kalem tapi misterius, tidak mungkin juga dia melakukan itu, lagipula ice itu paling tidak suka berurusan dengan hal-hal seperti itu.

" Gak mungkin ice melakukan ini,dia anak yang kalem,wah gak bisa di biarin nih jika berita ini sudah di dengar Daddy, pasti Daddy akan melarang Gempa sekolah!"batin Taufan

Gempa hanya acuh saja,dia tidak peduli dengan itu semua, yang terpenting dia sampai di kelas dan melakukan kegiatannya.

Sesampainya di kelas mereka,empat bersaudara itu langsung saja duduk di kursi mereka masing-masing.

Gempa diam-diam melirik ice yang sudah duduk di bangku nya,dia sedang tidur di sana" seharusnya antagonis itu juga sudah ada di sini bersama ice,tapi kenapa antagonis itu tidak muncul juga?"

Tangan kecilnya menopang dagunya, Gempa mulai mengingat-ingat jalan alur novelnya" seharusnya antagonis wanita itu muncul di awal-awal,bukan ice yang muncul duluan, lagipula tokoh ice muncul di tengah-tengah cerita bukan di awal dan seharusnya antagonis ini yang di gosip sama anak-anak sekolah bukan aku!"

GEMPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang