Makan malam tiba
Blaze kini sedang berjalan sambil menyeret Gempa-- enggak deh menuntut Gempa menuju ke ruang makan,iya hanya berdua,kalo Taufan Ama Thorn masih di kamar,lebih tepatnya dia yang nyulik Gempa dari Thorn, sedangkan Taufan dia tinggalkan begitu saja di kamar yang sengaja dia kunci dari luar.
Sesampainya di ruang makan, Blaze langsung menduduki Gempa di sampingnya, Amato yang melihat itu memicing matanya tajam pada Blaze.
" Kenapa sih Dad kalo gak suka ya gak usah natap gituh juga kali,kaya mau nelen orang hidup-hidup tau gak!" Ujar Blaze sambil menyirangi
Amato yang melihat seringan menyebalkan anaknya berdecak" kenapa Gempa duduk di situh? Gempa kamu di sebelah Daddy sini"
Blaze yang mendengarnya melotot,dia membalas tatapan tajam sang Daddy" gak bisa! Aku yang bawa Gempa berarti Gempa duduk di samping aku,bukan Daddy! apa-apaan itu maunya instan aja cih"
" Kamu tuh harusnya mengalah sama Daddy!" Kata Amato
" Dih najis! Kebalik atuh seharusnya Daddy yang mengalah sama anaknya bukan Daddy nya!" Kata Blaze
Amato dan Blaze langsung perang mata sampai-sampai ada aliran listrik di mata mereka, Gempa hanya menghembuskan nafas lelah, hingga Mara datang dengan membawa sepanci kari ayam.
" Loh Gempa udah ada di sini, Blaze di mana Taufan sama Thorn?" Tanya Mara sambil meletakkan panci berisi kari ayam itu di meja
Blaze langsung memutuskan tatapannya dari Amato,dia tersenyum pada Mara" nanti juga turun ko Bun"
Panjang pantatnya, Taufan dan Thorn turun dengan wajah memerah menahan amarahnya.
Sebelum duduk Taufan dan Thorn sempat menatap tajam pada Blaze yang hanya cengar-cengir.
" Kenapa dengan kalian berdua? Ko kayanya lagi marah gituh" tanya Mara menatap bingung pada ke'dua anaknya
" Itu loh Bun masa kak aze gak bangunin Thorn,malah dia nyulik Gemgem gituh aja,terus ninggalin!"jawab Thorn dengan marah
" Dan lagi Blaze malah ngunci aku di kamar Bunda,kuncinya di bawa lagi, untung aja aku punya kunci cadangan!" Jawab Taufan
Mara hanya menggeleng kepalanya pusing dengan kelakuan ajaib anak-anak nya" sudah,lebih baik kalian makan S.E.K.A.R.A.N.G!"
Mereka semua mengangguk dan mulai acara makan malamnya.
Selesai makan malam, mereka tidak langsung ke kamar, mereka akan berkumpul di ruang keluarga sambil bercanda gurau.
Mara dan Amato mereka berduaan sedang romantis sendiri, sementara TTM mereka bertiga sedang bermain dengan boneka Barbie,dan Gempa dia sedang asik melihat tablet Apple nya, yang sedang menayangkan kartun favorit nya yaitu HAPPY TREE FRIENDS sesekali Gempa tertawa sendiri,hal itu membuat TTM bingung.
Karena kepo mereka bertiga langsung melihat film apa yang di tonton adik mereka,dan untuk sekian kalinya mereka di buat syok dengan kelakuan Gempa.
Taufan langsung merebut tablet Apple itu dari tangan sang adik dan langsung melempar nya.
" Loh ko di lempar? Lagi seru-serunya juga!" Marah Gempa karena tidak terima tablet nya di lempar untuk ke'dua kalinya
" Kamu sendiri yang nonton nya yang tidak berfaedah banget, kenapa gak nonton BIRU aja sih,lebih seru loh!" Ujar Taufan berhasil dapat geplakan dari Blaze
" Bahkan itu lebih parah kak!" Kata Blaze
" Ada apa ini, kenapa kalian ribut-ribut di malam hari seperti ini?" Tanya Amato
" Ituloh Dad masa Gempa nonton kartun jahanam itu lagi, lagipula Daddy udah bilang jangan nonton kaya gituh lagi,tapi Gempa masih ngeyel Dad dia malah nonton lagi" Cepu Thorn
Amato menyerit bingung" emangnya nonton apaan?"
" Happy tree Friends" jawab TTM
Amato dan Mara langsung syok untuk sekian kalinya lagi,kini mereka semua langsung mengerumuni Gempa yang hanya memasang wajah gak tau apa-apa.
" Kenapa? (・∀・)" Tanya Gempa bingung
" Kamu tau apa kesalahan kamu?" Tanya Amato
Gempa menggeleng,sambil jawab dengan polosnya" enggak (◉‿◉)
" Kamu nonton apaan?" Tanya Mara sambil berpeluk tubuh
" Nonton happy tree Friends bunda" jawab Gempa
" Bunda gak marah kamu nonton kartun apapun itu kecuali nonton happy tree Friends itu kartun jahanam Gempa" jelas Mara
" Tapi seru banget Bun, apalagi bagian di 'gilingnya' lebih the best banget,oh apalagi yang di 'blender' seru juga bunda,dan lagi 'otaknya' keluar dari kepalanya di tarik-tarik lagi" ucap Gempa dengan semangat nya bercerita tidak memperdulikan ekspresi semua keluarganya yang sudah pucat pasi
Karena tidak ingin mendengar lebih jauh lagi Amato Langsung menggendong Gempa,dan lain ke lantai atas menuju kamar sang anak.
Sesampainya di kamar Amato Langsung membaringkan tubuhnya untuk berbaring tak lupa menyelimutinya.
" Gempa lebih baik tidur ya" ucap Amato
" Tapi Dad--"
" Sudahlah lebih baik kamu tidur ^^"
" Baiklah"
Amato mengusap lembut Surai Gempa, membuat Gempa mudah terbuai dan langsung tidur, Amato yang mendengar suara dengkuran halus Gempa tersenyum lembut,dia mengecup kening Gempa.
" Selamat malam anak Daddy~"
Amato pun pergi dari kamar sang anak.
Di bawah alam sadar Gempa.
" Lah ko tempatnya putih semua? Ini di mana njir!?" Bingung Gempa
Gempa bingung bukannya seharusnya dia mimpi indah, eh ini malah mampi di tempat serba putih semua.
[ TING ]
[ TING ]
[ TING ]
PROSES DIMULAI
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
SISTEM DI AKTIFKAN
[ Data Sudah di simpan, Halo tuan rumah perkenalkan saya sisitem 003 yang akan membantu tuan rumah di dalam dunia novel ini^^]
" Hah?!"

KAMU SEDANG MEMBACA
GEMPA
Krótkie Opowiadania!! WARNING !! Ada sedikit adegan 17+✔️/18+✔️~ ( ͡° ͜ʖ ͡°)~ Boboiboy Gempa ,pemuda yang nakal tapi polos harus kehilangan nyawanya di tangan sang ayah Gempa tidak menyangka jika dia bertransmigrasi ke dalam novel yang pernah dia baca ketiak iseng-ise...