13

2.9K 221 108
                                    

" Hisk hisk anakku cepat bangun hisk sayang ayo bangun! "

Mara menangis histeris, ketika dia memasak dan mendapatkan telfon dari anak tertuanya,jika anak bungsu nya masuk ke rumah sakit, Mara langsung menangis,dia cepat-cepat menuju ke rumah sakit bersama Amato.

Tentu Amato marah besar,jika tau anak bungsu nya di lukai oleh seseorang.

" Sayang sudahlah, pasti Gempa akan bangun,jangan menangis oke" ucap Amato mencoba menenangkan istrinya

Amato ingin sekali menangis meraung-raung di sini,tapi dia harus kuat,dia kepala keluarga dia harus bisa berdiri tegak.

" Hisk tapi hisk anakku--"

" Kau istirahat lah, sudah dua jam kau menangis,aku tidak mau jika kau sakit,kau harus istirahat!"tegas Amato

" Kau pulanglah ke mansion bersama Blaze dan Thorn" lanjutnya

Mara menggeleng" gak mau! Hisk aku mau menemani Gempa!"

" Dengan keadaan mu seperti ini? Jangan membantah suami mu!" Amato langsung menatap Blaze dan Thorn" kalian berdua bawa bunda pulang ke mansion!"

Blaze dan Thorn ingin menolaknya tapi mendengar suara tegas Amato membuat mereka tidak ada pilihan lain.

" Baiklah Daddy"

Blaze dan Thorn langsung membawa bunda mereka keluar dari ruangan itu, mereka akan langsung pulang ke mansion.

Selepas kepergian mereka, Amato langsung menatap Taufan yang hanya diam saja dengan keadaan kepala menunduk.

Tidak hanya Taufan saja yang masih di sini, ada ice dan pemuda itu di sampingnya.

" Kalian ber'dua siapa?" Tanya Amato

" Saya ice ini teman saya ...... Halilintar"jawab ice memperkenalkan diri

" Kami Teman sekelas Gempa" lanjut Halilintar

Amato mengangguk" terimakasih sudah membawa anakku ke rumah sakit"

" Tidak apa-apa"

Amato langsung menatap Taufan" Taufan kenapa kau berbohong pada Daddy?!"

Taufan semakin menunduk" maaf Daddy,aku gak mau jika Gempa harus di rumah,dia juga butuh teman"

" Tapi kau tidak boleh berbohong Taufan!"

" Maaf~"

Mereka sudah melihat kejadian di mana Gempa di toilet, tidak hanya itu mereka juga sudah melihat kejadian sebelumnya, yang hampir membuat Gempa merenggut nyawanya di Rooftop sekolah.

Amato begitu berterimakasih kepada ice yang sudah menyelamatkan Gempa untuk ke'dua kali nya, dia juga harus memperketat keamanan di sekolah dan tentu pengawasan untuk Gempa.

Harus di perketat!

" Saya permisi" Halilintar langsung keluar dari ruangan itu dan langsung di ikuti ice, meninggalkan Amato dan Taufan di dalam

^^^

" Kau sudah tau siapa pelakunya...ice?" Tanya Halilintar

Saat ini mereka ber'dua berada di apartemen milik Halilintar.

Halilintar melihat ice yang sedang fokus pada laptop miliknya,ice itu adalah seorang hacker, kemampuannya pun tidak bisa di bilang remeh.

" Aku sudah menemukan data pemuda sialan itu"ice langsung memperlihatkan layar laptop nya pada Halilintar

Halilintar mengangguk,dia tampak puas dengan hasilnya" bagus ice"

" Lalu apa selanjutnya? Apa kau akan menyuruhku untuk membunuhnya? Atau kau sendiri?" Tanya ice

GEMPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang