25

2.3K 174 8
                                    


Seketika wajah trio TC itu memerah,mata mereka tertumpu pada Gempa yang masih mengintip di belakang tubuh ketiga trio TTM itu.

Apalagi ketika Gempa tersenyum manis ke mereka, membuat jantung mereka seakan loncat dari tempatnya.

Karung! Mana karung woy!?

Solar langsung saja mengambil sapu tangannya,dia menyumpal hidung nya yang mulai mengeluarkan darah.

Gempa yang melihat itu melotot lucu,tanpa sadar karena tindakannya,dia langsung menghampiri solar,tangan kecil seperti tangan SD pada umumnya, menyentuh pipi solar yang semakin memerah.

" Hidung kamu berdarah!" Pekik nya

Halilintar dan ice yang melihat itu mengigit pipi dalamnya gemas, mereka berdua ingin memeluk Gempa tapi ada orang tua nya,pengen nampol solar tapi ada Gempa,jadi bimbang.

Mungkin selepas mereka pulang mereka akan memukul Solar berjamaah.

Dengan tangan sedikit bergetar Solar menyentuh tangan kecil Gempa yang menyentuh pipinya" gila! Halus banget coy!" Batinnya menjerit

" Solar kan?"tanya Gempa

Solar mengangguk kaku" i-iya"

Gempa tersenyum" aku ingat kamu menjenguk ku di rumah sakit, terima kasih ya(◍•ᴗ•◍)"

" I-iya tidak masalah ko,wajar jika aku..bukan maksudku iya yah pokoknya begitu, bukannya sebagai teman kita harus menjenguk" gugup Solar

" Apa darahnya sudah berhenti?" Tanya Gempa

" Tenang saja ko darahnya sudah berhenti, tidak perlu khawatir" jawab solar masih menutup hidung nya

Halilintar dan ice begitu juga dengan trio TTM menatap tajam pada Solar, mereka seakan ingin menguliti solar hidup-hidup.

Halilintar yang kesal menggenggam erat tangan nya, sampai-sampai kukunya menembus kulitnya sendiri, hingga mengeluarkan darah.

Gempa yang tidak sengaja melihat darah di tangan Halilintar langsung melepaskan tangannya dari pipi Solar,dia langsung menarik tangan besar Halilintar" kamu juga berdarah! Bunda!"

Mara langsung saja mengambil kotak p3k" sini Tante obatin dulu tangan kamu"

Halilintar menggeleng" tidak apa-apa Tante,hanya luka kecil saja"

" Luka kecil juga sama saja luka,sini Tante obatin dulu" Mara langsung mendekati Halilintar

" Maaf Tante tapi lukanya tidak parah,hanya luka kecil saja" ucap Halilintar

Gempa yang jengkel Langsung saja mengambil kotak p3k dari tangan Mara,dia langsung saja mengobati tangan Halilintar.

Halilintar tentunya terkejut dengan tindakan Gempa, apalagi melihat Gempa yang mengembungkan pipinya,seakan memintanya untuk mengigitnya, Halilintar jadi di buat gemas.

Hingga sentuhan terakhir yaitu plester luka bergambar beruang lucu, Gempa tersenyum bangga dengan hasilnya walaupun sedikit berantakan karena terlalu banyak menggunakan Betadine.

"Sudah selesai" tangan Gempa menepuk pelan luka itu,dia menatap Halilintar" sudah tidak sakit lagi kan?"

Halilintar menggeleng dia tersenyum tipis" sudah tidak sakit,itu berkat dirimu, terimakasih"

Gempa tersenyum senang" sama-sama^^"

Yang lain hanya menatap cemburu pada Halilintar, apahkah mereka harus mendapatkan luka dulu baru mendapatkan perhatian Gempa?

Tiba-tiba Gempa langsung menatap Solar, membuat yang di tatap terkejut.

" A-ada apa Gempa?" Tanya solar gugup

GEMPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang