18

2.8K 204 29
                                    

Di tengah hari bengkak ini sudah ada saja keributan, Gempa yang mendengarnya pun jengah,dia melirik ke-tiga kakaknya yang sedang adu mulut.

" Jadi kakak meminta kita tidur di kamar biar kakak tidur berduaan sama Gempa? Ko kakak gituh sih?!" Kata Thorn tak terima,hei dia juga kan mau tidur berduaan sama Gempa malah Taufan duluan yang tidur

" Yee emangnya kenapa kalo kakak tidur sama Gempa, kalo kalian ikut pun kalian cuma gangguin doang!" Kata Taufan sambil mengibas-ngibas tangannya

Blaze yang mendengarnya mengetapkan giginya kesal" Setidaknya jangan nyolong start dulu lah kak"

" Yeyeye seterah gua lah awokawokawok!" Nyolot Taufan:D

Gempa hanya menghembuskan nafas lelah,kedua tangan kecilnya Langsung menutup telinga nya,supaya tidak mendengar suara ajaib mereka.

" Ampunilah hamba Tuhan :')"batin Gempa lelah

Hingga Amato datang bersama dengan Mata, mereka menatap datar pada ke-tiga anak-anak yang dengan adu bacot, sedangkan Gempa membelakangi mereka sambil tutup telinga.

Mara yang sudah kehabisan kesabaran seperti tisu di bagi dua di belah empat, langsung maju, Amato yang melihat itu langsung buru-buru menggendong Gempa dan masuk ke kamar,dia tidak ingin anaknya yang satu ini melihat keganasan sang Ratu.

" Daddy kenapa kita ke kamar?" Tanya Gempa bingung

Amato tersenyum tipis" Daddy cuma gak mau kamu ngeliat predator doang ko"

" Predator? Mana ada Dad?"

" Ada ko"

" Btw Dad kapan Gempa boleh pulang?" Tanya Gempa

" Hari ini kamu boleh pulang" jawab Amato

" Berarti Gempa udah boleh sekolah dong Dad?" Tanya Gempa dengan mata berbinar

Amato yang melihat itu tidak tega" tidak dulu, beberapa hari ini kamu harus istirahat di rumah,baru boleh sekolah"

Gempa yang mendengarnya Langsung murung" kenapa Dad?"

" Maaf nak kamu masih sakit,jika sudah sembuh baru boleh sekolah" kata Amato

" Tapi Dad Gempa kan sudah sembuh kenapa gak boleh sekolah Gempa bosen" kata Gempa

" Daddy tau untuk tiga hari ini saja kamu harus banyak-banyak istirahat,luka di kening mu juga belum sepenuhnya sembuh Gempa" ucap Amato

" Jika luka di kening Gempa sudah sembuh berarti boleh sekolah?" Tanya Gempa

Amato mengangguk, baiklah Gempa mengerti sekarang.

" Baiklah Dad"

Amato tersenyum, akhirnya anak bontot nya menurut, hingga senyumannya luntur seketika kini tergantikan dengan wajah pucat dan tegang, suara baku hantam di ruangan, membuat Amato mengelap keringatnya susah payah dengan sapu tangan.

" Dad itu suara apa?" Tanya Gempa

" I-itu bukan suara siapa-siapa ko,udah ya jangan di denger:)" jawab Amato

Jika kalian ingin tau suara apa itu,itu suara Mara yang sedang membanting ketiga anak-anak itu aja ko:)

.....

Diperjalanan menuju mansion mereka.

Gempa yang berada di samping Taufan bergidik ngeri,dia juga melihat kedua kakak nya yang duduk di belakangnya dengan tatapan prihatin.

Keadaan mereka bertiga yang membuat Gempa salfok dengan pipi mereka yang gede sebelah seperti bengkak, entahlah semejak tadi Daddy nya membuka pintu, Gempa sudah melihat ketiga kakaknya sudah duduk di lantai sambil memegangi pipi mereka.

" Seperti habis di tampar malaikat maut" batin Gempa

" Nah kita sudah sampai rumah" seru Amato yang mengemukakan mobil nya

Sesampainya mobil yang mereka tumpangi sudah berhenti di halaman mansion, Amato dan Mara keluar dari mobil di ikuti keempat anaknya.

Gempa yang baru beberapa langkah berjalan sudah berada di gendongan Thorn, seketika otak nya ngeleg,se'kecil itu kah dirinya sampai-sampai mudah di gendong.

Thorn yang menggendong Gempa langsung saja berlari masuk ke dalam sambil tertawa lebar, tentunya di ikuti ke'dua saudaranya yang lain karena mereka tidak terima.

" THORN!!" teriak Taufan dan Blaze

" AWOKAWOKAWOK MAMPUS!!" Thorn tertawa lebar sesekali memberi hadiah kedua saudaranya dengan memberi jari tengah

Amato dan Mara hanya geleng-geleng kepala,tapi tak ayal mereka senang dengan interaksi anak-anak yang sangat dekat membuat hati mereka menghangat.

" Mas aku mau masak kamu mandi sana,nanti panggil anak-anak untuk makan malam"ujar Mara langsung menuju ke dapur untuk memasak

Sedangkan Amato Langsung pergi ke kamar untuk membersihkan dirinya,iya kalian gak salah liat ko, Amato yang baru jemput Gempa dari rumah sakit belum mandi,sakin semangatnya dia Ampe lupa buat cebok, padahal baru aja jongkok mau boker eh malah masuk lagi kan gak cool banget.

Kita beralih ke sisi lain

Sesampainya di kamar, Thorn langsung membaringkan Gempa di kasurnya dengan hati-hati, tidak lupa menyelimutinya,oh jangan lupakan jika Thorn ikut tidur di sampingnya..

" Lebih baik kamu tidur,kakak temani ko" ujar Thorn langsung memeluk Gempa

Gempa hanya mengangguk samar dia langsung membalas pelukan Thorn menyamankan pelukannya.

Thorn tersenyum kecil,gak sia-sia dia culik Gempa,kan jadi bisa monopoli.

Dan mereka pun tidur berduaan sambil berpelukan.

GEMPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang