10

3.8K 290 56
                                    


Hari menjelang sore

Mereka semua sudah pulang ke mansion, Taufan Blaze dan Thorn tidak menceritakan tentang kejadian tadi pada Daddy mereka, karena itu permintaan Gempa, Gempa tidak mau jika dia harus istirahat lagi di rumah dan tentunya tidak sekolah.

Mara menatap tajam pada Gempa" apa ini? Kamu terluka Gempa!"

" Maaf Bunda Gempa cuma jatuh" bohong Gempa meyakinkan Mara

" benarkah?" Mara Langsung menatap ke-tiga anaknya yang tampak takut itu" bener yang di katakan Gempa, Abang?"

Taufan mengangguk kaku" i-iya bunda tadi Abang yang liat Gempa jatuh" bohong taufan

" Kami juga langsung bawa dokter UKS nya ko, Gempa gak kenapa-napa cuma tergores batu kecil bunda" ucap Blaze

Sementara Thorn sudah bersembunyi di belakang Blaze,dia tentunya takut dengan aura Bunda nya sendiri.

" Huh... baiklah Gempa kamu istirahat di kamar,dan untuk kalian juga masuk ke kamar!" Perintah Mara

Mereka ber-empat mengangguk dan langsung naik ke lantai atas menuju kamar masing-masing.

Kamar Gempa

Gempa langsung saja merebahkan tubuhnya di kasur, tidak ada niat untuk mandi karena mager.

Gempa diam memikirkan tokoh ice di dalam novel itu,dia tentunya terkejut karena ice adalah tokoh Antagonis dan sialnya ice yang akan membunuhnya selepas membuat Taufan bundir.

" Kenapa harus ketemu langsung sih, bagaimana jika ice akan membunuhku duluan?apa dia merencanakan sesuatu nanti? Aku harus menghindari nya!"

Gempa pun langsung bangun dari baringnya menuju kamar mandi, karena dia yakin salah satu Abang nya akan datang ke kamarnya.

Tak butuh waktu lama Gempa keluar dari kamar mandi,dia langsung memakai pakaian santainya,tak berlangsung lama datang salah satu kakak nya.

" Gempa"

Gempa langsung menatap Taufan" ada apa kak?"

" Ayo makan, Bunda sama Daddy sudah menunggu di bawah" ucap Taufan

Gempa mengangguk, lantas dia pun keluar dari kamar di ikuti Taufan,di perjalanan menuju ruang makan Taufan melirik Gempa.

" Ada apa kak? Ko liatin Gempa kaya gituh?"tanya Gempa yang mulai risih

" Gak ada apa-apa cuma kepikiran tentang tadi" jawab Taufan

" Terimakasih ya kak"

Taufan menyerit bingung" untuk apa?"

Gempa langsung menatap Taufan" untuk yang tadi, makasih udah buat Bunda percaya tadi dan tidak kasih tau kejadian tadi ke Daddy"

Taufan mengangguk" tak apa-apa,tapi kau harus janji jika ada sesuatu masalah jangan di sembunyikan,kau harus memberitahu kakak bagaimana?"

Gempa mengangguk mengerti" baiklah" tersenyum kecil 'gak janji'

^^^

Terlihat seorang pemuda yang sedang melakukan hal gila nya di sebuah gang.

Sebuah benda yang sedari tadi menusuk wajah seorang pria berumur itu, membuat wajah pria berumur itu rusak dan memperlihatkan tulang nya.

Pemuda itu hanya berdecik, melihat mangsanya mati di tangannya,dia pun menyudahi aksinya dan pergi dari gang itu meninggalkan mayat pria itu di sana.

Setibanya keluar dari gang sepi itu, pemuda itu langsung masuk ke supermarket yang kebetulan berdekatan dengan nya, bola mata Aqua nya yang tenang namun mematikan, mampu membuat orang-orang di sekitar menghindari pemuda itu.

Pemuda itu langsung mengambil troli, mendorongnya menuju rak mie instan,baru saja tangannya ingin mengambil mie instan itu, terhenti karena ucapan seseorang di sampingnya.

" Bagaimana kabar mu ice?"

Ice menatap datar pada pemuda sebaya nya,dia hanya mendengus.

" Baik,kau?"

" Baik"

Percakapan singkat padat dan jelas, membuat ke'dua pemuda itu sama-sama diam, mereka sibuk mengambil mie instan dan barang-barang lainnya.

Hingga selesai, mereka ber'dua pun menuju kasir untuk membayar belanjaan mereka.

" Masuk saja ke mobil ku ice"

Ice mengangguk mantap, tumpangan gratis sampai rumah,siapa yang gak mau coba?

Ice langsung saja masuk ke dalam mobil begitu pula dengan pemuda itu, sementara barang-barang mereka sudah di belakang mobil.

Pemuda itu langsung menyetir mobilnya meninggalkan supermarket.

" Apa kau membunuh lagi?"tanya pemuda itu

" Iya aku membunuh lagi, bukankah kau juga membunuh?" jawab ice

Pemuda itu mengangguk" begitu lah, bagaimana di sekolah,kau melakukan tugas mu dengan benar kan, ice?"

" Tentu aku melakukan tugas ku dengan benar,kau tenang saja"ucap ice

" Baiklah jangan sampai kau membuat kesalahan ice, terus pantau dia" ucap pemuda itu

Ice mengangguk" kau tenang saja,btw bagaimana dengan si mata empat itu?"

" Dia masih di luar negeri"jawab pemuda itu

" Begitu ya"

" Ku ingatkan kau sekali lagi, terus pantau dia,jangan sampai mereka datang dan mengacu dia,kau mengerti ice?"

" Kau tenang saja ,selagi aku masih ada di dekatnya,dia aman bersama ku, lagipula mereka belum ada tanda-tanda untuk muncul kan?






Halilintar"

.....

Aye ( ͡° ͜ʖ ͡°)

Pendek ya?

:V



GEMPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang