Gempa membuka matanya lebar-lebar,di sekelilingnya hanya ada ruangan putih dan dia sendirian di sini.
" Ternyata benar aku sudah mati"
Gempa hanya diam di tempat,dia bahkan tidak ada niat untuk berjalan-jalan di ruangan serba putih itu,malah dia asik berbaring di sana.
" Mana malaikat nya? Lama banget,apa di perjalanannya kena macet ya? Atau harus COD dulu?"
Sibuk memikirkan malaikat kapan menghantarkan makanan-- maksudnya datang dan menjemput Gempa, tiba-tiba pusing menghampiri nya,kedua tangannya langsung mencengkeram kuat rambutnya sakit rasa sakitnya yang semakin kuat dengan pandangannya yang mulai berkunang-kunang.
Gempa memejamkan matanya erat,rasa pusing teramat masih menerpa nya bahkan tak kunjung berkurang.
Hingga rasa sakit pun mulai berkurang hingga benar-benar dia tidak merasakan pusing lagi, Gempa pun langsung membuka matanya memejamkan berkali-kali untuk menyesuaikan Sekitarnya.
Gempa langsung melotot dia bangun dari baringnya,dia menatap asing pada sekitarnya.
" Ini kamar siapa?"
Tak habis pikir Gempa pun langsung berkeliling di sekitar, hingga dia menemukan sebuah cermin berukuran besar bersampingan dengan lemari pakaian.
Gempa melotot kedua tangannya langsung menyentuh wajahnya
" Masih wajah yang sama sih, cuma---kenapa mataku berwarna kuning? Wah sakit mata kali ya?!"
Hingga ponsel di atas meja berdering, membuat Gempa menoleh, Gempa pun langsung mengambil ponsel itu dan menatap layar ponselnya.
" Bunda? Siapa?"
Tanpa basa-basi Gempa pun mengangkat nya
" Hal----"
" GEMPA KAPAN KAMU PULANG HAH?!"
Suara cempreng membahana itu membuat Gempa terlonjak kaget,dia mengusap telinga nya yang berdenyut-denyut.
" Siap--"
" CEPAT PULANG ATAU BUNDA YANG MENJEMPUT MU KE APARTEMEN! JIKA AKU TIDAK PULANG HARI INI BUNDA BENAR-BENAR AKAN MENJEMPUT MU!"
TUT..TUT..
Gempa diam menatap layar ponselnya yang sudah mati,dia menyerit bingung.
" Pulang kemana? Lah ini apartemen siapa? Apa jangan-jangan aku transmigrasi jiwa!?"
Gempa diam tangannya menggaruk kepalanya yang tak gatal.
" Ternyata memang benar,tapi aku anak siapa ya?:D"
Sibuk memikirkan hal rondom lainnya, Gempa memutuskan untuk berkeliling lagi,dan kini Gempa di ruang tamu berdekatan dengan dapur.
" Apartemen ko mewah banget,ini mah bukan apartemen ini mah kaya rumah sendiri,oke....apa yang harus aku lakukan di sini"
" Masak aja kali ya? Masak aja dah laper banget ini"
Gempa langsung berjalan menuju dapur,dia depan kulkas ( lemari es) Gempa membuka nya lebar-lebar, Gempa menatap berbinar-binar karena semua nya lengkap di sana ada buah-buahan dan sayuran.
" Masak apa ya.. bahan-bahan pun lengkap gak perlu beli lagi ini mah,cukup dua atau tiga bulan"
Tanpa ba-bi-bu Gempa pun langsung memasak makanan kesukaannya, bahkan dia tidak tau jika akan ada yang datang hari ini.
Yang terpenting perutnya harus kenyang.
Mantap (~‾▿‾)~
.....
Hari sudah menjelang malam.
Kini Gempa sedang asik berbaring di sofa dengan tangannya yang memecat tombol remote untuk mengganti channel TV.
" Huh barat semua,gak ada yang lain napa,kartun kek yang judulnya Happy tree Friends gituh, yang biasanya bunda suka cerita di waktu tidur"
Sibuk mengomel sendiri, hingga bunyi bel terdengar, membuat Gempa langsung bangun.
" Siapa sih malam-malam ke sini gak ada kerjaan lain Napa!" Gempa pun berjalan ke arah pintu, dengan tidak ikhlas dia membuka pintu itu lebar-lebar, niatnya ingin mengagetkan orang di hadapannya ini,malah dia sendiri yang kena jewer oleh orang itu.
" AW,AW,AW J-JANGAN SAKIT WOI!!"
Gempa menatap wanita itu dengan tatapan memelas " ampun"
" AMPUN?! MANGKANYA PULANG, BUNDA MENUNGGU MU DARI TADI DI RUMAH,TAPI KENAPA KAU TIDAK PULANG HAH,APA PERLU BUNDA ADUKAN PADA DADDY MU!?"
Wanita itu langsung melepaskan tangannya dari telinga Gempa, sementara Gempa mengusap telinga nya yang terasa sakit dan berdenyut-denyut.
" Maaf Bu mungkin ibu salah orang,dan jangan asal jewer telinga orang Bu!" Kata Gempa menatap aneh pada wanita itu
Wanita itu langsung melotot" ohh sudah berani ya~ pokonya kamu harus pulang dan jangan sampai bunda menelfon Daddy mu!"
" Eh lebih baik ibu pulang sendiri saja,jangan ajak saya,saya aja gak tau ini dimana" tolak Gempa lembut
Wanita itu menyerit bingung dengan nada suara Gempa yang terdengar sangat lembut dan kekanak-kanakan dia juga bingung dengan tingkah anaknya yang sangat berbeda, sangat polos
Tangan wanita itu langsung menyentuh wajah Gempa" kamu kenapa nak?"
Gempa langsung menatap polos pada wanita itu" memang nya saya kenapa ya ibu?"
" Kamu berbeda ,apa kamu terbentur sesuatu? Atau ada luka?" Tanya wanita itu sembari membolak-balik tubuh Gempa
" Dan bahkan kamu sangat pendek"
Gempa melotot,enak aja di bilang pendek.... sejujurnya emang pendek sih hehehe:D
" Eh eh eh jangan ngade-ngade ye saya itu tidak pendek,saya itu tinggal" ucap Gempa sembari berpeluk tubuh
Wanita itu semakin bingung dengan tingkah laku sang anak,dia langsung menoleh pada pria berbadan besar di sampingnya.
" Kau cepat bawa dia,kita pergi ke rumah sakit segera!" Perintah wanita itu pada pria berbadan besar
" Baik Nyonya!"
Gempa melotot, kenapa dia tidak melihat pria berbadan besar itu ,apa matanya yang salah? Atau memang dia yang terlalu pendek sampai-sampai tidak bisa melihat orang itu?
Terlebih lagi peria berbadan besar itu sedang berjalan ke arahnya, tidak hanya satu tapi dua orang.
Gempa tentunya langsung mundur" HEH!! JANGAN DEKET-DEKET YA, BUBDA ADA OM-OM PEDO BUNDA!!"
Gempa langsung berlari menghindari kedua pria berbadan besar itu, wanita itu yang mengaku sebagai bunda nya semakin bingung dengan tingkah sang anak.
" Ada apa denganmu nak, apa ini efek gara-gara berdikari? Sepertinya tidak,aku harus beritahu Mas nanti"
" TOLONG! TOLONG!"
" Tangkap dia!"
" Baik Nyonya!"
.....
Aye ( ͡° ͜ʖ ͡°)
Akhirnya aku bisa sempet update book ini,jujur aja bahkan aku berulangkali mikir mau update kapan book ini,besok atau sekarang
Jadinya sekarang,tapi gak apa-apa, entah kenapa rasa berat di kepala ku sedikit berkurang, mungkin memang aku butuh istirahat atau apa buat nenangin pikiran ku
o((*^▽^*))o
![](https://img.wattpad.com/cover/306638871-288-k566769.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GEMPA
Short Story!! WARNING !! Ada sedikit adegan 17+✔️/18+✔️~ ( ͡° ͜ʖ ͡°)~ Boboiboy Gempa ,pemuda yang nakal tapi polos harus kehilangan nyawanya di tangan sang ayah Gempa tidak menyangka jika dia bertransmigrasi ke dalam novel yang pernah dia baca ketiak iseng-ise...