15

2.9K 218 54
                                    

Terhitung sudah tiga hari telah pun berlalu

Gempa masih menutup mata nya,tidak ada tanda-tanda bangun atau apapun itu,hal itu membuat orang-orang di dalam ruangan yang Gempa tempati semakin khawatir dan takut.

Mara selaku Bunda mereka semakin tidak bisa berpikir jernih,dia takut sangat takut malah.

" Jangan berpikir yang tidak-tidak istriku"tegur Amato

" T-tapi"

" Anak kita pasti akan bangun,kau tenang saja---"

" Tenang kau bilang? Sudah tiga hari anakku tidak bangun,dan kau masih berkata tenang?!" Ucap Mara dengan Marah

" Aku tau kau khawatir,tapi jangan sampai seperti ini" kata Amato sambil menenangkan Mara

" Aku akan menemanimu ke kamar kau harus istirahat!" Tegas Amato

Amato langsung menggeret Mara menuju kamar yang sudah di sediakan di ruangan itu, meninggalkan ke'tiga anaknya untuk menemani Gempa.

" Kak kapan Gempa akan bangun? Thorn takut jika Gempa tidak akan--"

" Kau berpikir apa sih Thorn?  Jangan ikut-ikutan berpikir seperti Bunda kau membuat ku takut!"kesal Blaze

" Aku hanya takut kak Blaze!" Ucap Thorn

" Sudah! Jangan bertengkar di sini, sebaiknya kalian ber'dua sekolah!" Kata Taufan

" Apa yang kau katakan barusan hah, sekolah? Kau menyuruh kami sekolah? Kenapa tidak kau saja yang sekolah,aku akan menemani Gempa di sini" tolak Blaze

" Thorn juga tidak mau sekolah, Thorn mau menemani Gempa di sini" tolak Thorn juga

"  Kalian ber'dua? Kata siapa kalian sekolah hanya ber'dua, kalian ber'tiga sekolah!" Kata Amato

Amato keluar dari kamar,dia menatap tajam pada ke'tiga anaknya yang tidak mau sekolah.

" Kalian ber'tiga harus sekolah, ayah sudah meminta supir untuk menghantarkan kalian ke sekolah!" Kata Amato

" Thorn tidak mau sekolah Dad,suruh mereka saja yang sekolah, Thorn mau menemani Gempa di sini" ucap Thorn

" Tidak! Kalian ber'tiga sekolah S.E.K.A.R.A.N.G!!"tegas Amato

Mereka ber'tiga menelan ludah, buru-buru mereka langsung keluar dari ruangan menuju parkiran mobil.

Amato menghembuskan nafas panjang,dia langsung mengambil duduk di sisi Gempa,tangan besarnya mengusap lembut Surai Gempa.

" Kapan kau akan bangun anakku?"

.
.
.

Sesampainya di sekolah

Ketiga trio TTM Abal-abal itu langsung menuju kelas mereka dengan perasaan kesal.

Di kelas pun masih belum ramai, hanya beberapa anak dan tentunya Ice yang sedang tidur seperti biasa.

Ice yang sedang asyik-asyiknya menikmati mimpi indah langsung terganggu dengan aura tidak bersahabat di belakangnya, dengan malas dia melirik ke belakang, menatap datar ke'tiga bersaudara yang sedang dalam situasi tidak bersahabat.

" Mengganggu saja"

Karena malas Ice pun langsung melanjutkan tidur lagi, walaupun matanya masih melirik bangku yang kosong itu.

Tempat duduk Gempa

Tak lama anak-anak siswa/i masuk ke kelas, seketika kelas menjadi ramai,ada juga yang bergosip ria.

Tentunya menggosipkan tentang kejadian di mana Gempa terluka.

" Gempa tidak masuk ya? Aku merasa kasihan dengan nya,dia mendapatkan luka dari seseorang,aku jadi takut" siswi 1

GEMPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang