04

6.9K 480 124
                                    


" Ughhh"

" Gempa kamu sudah bangun!?"

Gempa langsung melotot,dia mendengar suara asing di telinga nya,dia langsung menoleh menatap seseorang yang baru saja berbicara itu,oh ternyata tidak hanya satu orang saja tapi ada dua lagi.

Gempa yang panik langsung berteriak histeris.

" ARGHHHHHHHH!!!"

dan para TTM pun ikut-ikutan berteriak keras.

" ARGHHHHHHHHHHHHHHH!!!"

Sementara di luar kamar Gempa,tampak terlihat dua orang bodyguard yang berjaga di sana, masing-masing sudah menunjukkan wajah tertekan mereka. depresi.

Gempa langsung mundur menjauhi mereka bertiga, sementara para TTM itu bingung dengan tingkah Gempa yang menghindari mereka,apa mereka bau? Sampai-sampai Gempa menjauhi mereka.

" JANGAN! JANGAN DEKAT-DEKAT AKU! PERGI!"

Blaze langsung menatap datar pada Taufan" benarkan apa aku kata,kita bakalan di usir lagi kak"

Taufan menyerit bingung" tapi ada yang berbeda kali ini Blaze,lihat Gempa menatap kita seperti kita itu orang asing"

Thorn mengangguk" benar banget,coba kak Aze lihat sendiri, gerak-gerik Gempa sangat berbeda"

Mereka bertiga langsung menatap Gempa, sementara yang di tatap menjadi takut karena tatap itu seperti ingin memakannya hidup-hidup.

" Apa lihat-lihat gue colok mata Lo ye!" Garang Gempa

Mereka ber-tiga langsung memasang wajah syok, bagaimana tidak Gempa mengunakan kata-kata mutiara pada mereka?!

" Gempa siapa yang ngajarin kamu ngomong kaya gituh sama kakak hah? Apa ini efek gara-gara berdikari?" Tanya Taufan

Gempa langsung mengalihkan pandangannya, matanya melirik pada setiap sudut kamar untuk mencari celah keluar dari situasi seperti ini,mata Gempa tertumpu pada pintu yang tertutup rapat itu,dia sangat yakin pasti ada yang menjaga di sana.

" Kakak sedang bertanya padamu,jangan alihkan pandangan mu Gempa" kata Taufan

Seakan tuli Gempa hanya menganggap perkataan Taufan bagaikan angin lewat ( emang benar angin sih,gak salah kan?).

Taufan yang di abaikan hanya tersenyum'tertekan " Gempa apa kamu mendengarkan kakak? Kakak sedang berbicara"

Merasa di abaikan karena Gempa sama sekali tidak menjawab, ke-dua tangannya langsung menggoyangkan tubuh gempa dengan berutal.

" JAWAB GEMPA JAWAB! ARGHHHHHHHH!!!"

Entah kesambet apa Gempa tiba-tiba ikut berteriak histeris,di ikuti Blaze dan Thorn.

Di bawah lebih tepatnya dapur, Mara yang mendengar suara teriakan ke-empat anaknya hanya bisa menghembuskan nafas pasrah,dia juga sudah tertekan pada anak-anak nya.

" Huh..kapan mereka ber-empat berhenti berteriak, bisa-bisa para maid dan bodyguard lainnya akan berhenti berkerja" pasrah Mara

" KEPALAKU PUSING! KEPALAKU PUSING!" teriak Gempa frustasi

Taufan langsung berhenti menguncang tubuh adik montok nya, lagipula dia juga tidak bermaksud seperti itu.

" Kamu sebenarnya kenapa sih!" Kata Taufan

Gempa langsung memasang wajah bingung" kenapa apanya?"

Ke-tiga nya langsung saling berpandangan,ada yang aneh pada saudaranya, hingga mereka menatap Gempa kembali dengan serius.

" Kamu sebenarnya sakit apa? Perilaku kamu terhadap kami tadi sangat terlihat asing" kata blaze yang di angguki keduanya

" Emang kalian orang asing,lalu kalian sendiri siapa!?" Tanya Gempa balik

Ketiganya Langsung memegang dada dramatis,apa Gempa hanya berpura-pura? Tapi sepertinya tidak.

" G-gempa kamu bilang kami orang asing?!" Tidak terima Thorn

" Iya"

Ketiganya langsung memasang wajah syok" katakan kamu hanya berpura-pura Gem,ini sama sekali gak lucu!"

" Emangnya aku lucu ya?" Gempa langsung memiringkan kepalanya, yang malah membuat ke-tiga langsung mimisan

Ketiganya langsung mundur beberapa langkah,dia langsung ngerumpi.

" Kak kenapa Gempa tiba-tiba bersikap seperti anak-anak?" Bisik thorn

" Benar kak dia bahkan terlihat imut,aku baru sadar adik montok ku itu sangat imut!" Bisik blaze

" Jangan lupakan dia sangat pendek!" Bisik Taufan

Mereka bertiga langsung memandang Gempa kembali, yang di pandang menatap bingung pada mereka bertiga, hingga mereka ber-tiga kembali merumpi, tanpa menyadari jika Gempa mulai berjalan meninggalkan mereka menghampiri pintu yang masih tertutup rapat itu.

Tok,tok,tok

Kedua bodyguard yang menjaga pintu di luar langsung membuka pintu kamar itu sedikit.

" Ada yang bisa saya bantu tuan muda?"

" Tidak ada hanya saja aku kebelet kawin--eh kebelet pipis maksudnya" bisik Gempa

Kedua bodyguard itu saling pandang,mata mereka melirik pada ke-tiga TTM yang masih ngerumpi entah apa.

" Tapi kamar anda memang sudah di siapkan kamar mandi tuan muda" kata bodyguard itu sedikit curiga

Gempa tersenyum kecil,dia lupa akan hal itu,dia merutuki kebodohan nya" eh maksudnya bukan kebelet mau pipis,tapi mau ke bawah paman,cepat bukalah pintu ini lebar-lebar,aku mau keluar"

" Maaf tuan muda, anda di larang ke bawah karena masih sakit ini perintah tuan besar, sebaiknya anda kembali beristirahat" kata bodyguard itu

Gempa langsung menggembungkan pipinya hal itu membuat kedua bodyguard yang berjaga menjadi gemas,sejak kapan tuan muda mereka jadi imut seperti ini.

Tanpa di sangka-sangka, dengan kekuatan ekstra, Gempa langsung melebarkan pintu itu tentunya membuat dua bodyguard terkejut dan ketiga TTM itu tentunya.

" GEMPA!"

" TUAN MUDA!"

Gempa langsung berlari keluar,dan tentunya langsung di kejar ke-tiga TTM berserta dua bodyguard yang menjaganya,bisa bahaya jika tuan besar mereka tau Gempa lolos dari jangkauan mereka.

Dengan lincah ala balerina Gempa menuruni anak tangga dengan cepat, aksinya di tonton langsung oleh para maid dan bodyguard yang sedang melakukan perkejaan mereka,dan tak luput dari Mara yang ternyata sudah selesai berperang di dapur.

Mara yang melihat Gempa kabur langsung berteriak keras" TANGKAP DIA,JANGAN SAMPAI DIA KABUR,CEPAT!!"

Para bodyguard di sana langsung mengepung Gempa yang berniat kabur itu, Gempa tidak di kepung, langsung menjeling mereka semua.

" Sial!"

Dengan sangat cepat layaknya silet, Gempa menghindari tangkapan ikan-makaudnya bodyguard yang berniat menangkap nya,dan dia berhasil lolos dari bodyguard itu,hal itu membuat Mara sang bunda marah.

Gempa yang sudah berhasil lolos dan langsung membuka pintu itu lebar-lebar,wajah secercah cahaya kini luntur seketika,di hadapannya banyak bodyguard yang menghadap nya lagi,belum lagi sang tuan besar mereka Amato di tengah-tengah mereka.

Amato tersenyum miring"sudah berani kabur rupanya"

Mara yang berada di belakang tersenyum lebar, Memang kebetulan sekali Amato di luar sana,para TTM tentunya ikut-ikutan tersenyum. Mereka tidak menyangka jika Gempa mulai liar sekarang.

.....

Aye( ͡° ͜ʖ ͡°)

Hai apa kabar? semoga sehat selalu ya, memandang lagi musim hujan, yang rumahnya kebanjiran kita sama ko ༎ຶ‿༎ຶ

GEMPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang