prolog

2.1K 146 16
                                    

Di langit malam Bulan bersinar terang tetapi di sebuah Apartemen seorang laki laki sedang tegeletak tidak berdaya dengan keringat dingin yang membasahi wajahnya, sekuat tenaga ia menahan sakit yang menyerang dirinya, kemudian sekuat tenaga dengan sisa tenaga yang dia punya dia menyeret tubuhnya untuk menuju ke sebuah meja, tempat dimana ponselnya di letakan

"Lo harus kuat," ucapnya mencoba meyakinkan dirinya sendiri, bahwa dia mampu, bahwa dia bisa

"Hallo Ren," ucapnya dengan suara bergetar sekuat tenaga menahan sakit Hanya nama itu yang saat ini telintas di kepalanya

Dari sambungan telfon sesorang merasa kebingungan dengan ekspresi yang tidak bisa di jelaskan

"Bisa tolong ke sini, saya butuh bantuan kamu," sekuat tenaga laki laki itu mengeluarkan suaranya, detik berikutnya sambungan telfon terputus, dan akhirnya dengan sisa tenaga yang ia punya, laki laki itu tidak sadarkan diri, ia tegeletak di lantai yang begitu dingin, seolah kali ini lantai kembali memeluknya dalam duka, dengan keringat dingin yang membasahi sekujur tubuhnya dan dalam simfoni langit malam, pada kesakitan yang membelenggu dan pada diri yang selama ini hanya sendiri, sepi sunyi tidak ada suara di ruangan itu, yang tergambar adalah perasaan sepi yang begitu sunyi

Benar saja, siang tadi ia baru saja tertawa tapi malamnya semesta menghancurkannya

Lanjut?

Aldebaran Dan Lukanya (completed)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang