bagian 3-Awal untuk akhir

704 147 25
                                    

Pulang bukan berarti tenang- Aldebaran

Play on music Feby putri-Usik

Hallo di tunggu komentarnya dan pendapatnya untuk bagian ini, kalau banyak yang komentar aku up doubel hari ini wkwk

Setelah satu Minggu berlalu kini Aldebaran harus kembali menginjakan kakinya di rumah sakit, ia selalu melakukanya dengan lapang, untungnya hari ini ia hanya menemui dokter Dika, dokter yang menangani penyakit ginjalnya, dokter Dika masih cukup muda bisa di bilang usianya sepantaran dengan Aldebaran hal itu sedikit membuat Aldebaran merasa aman

Sehingga terkadang ketika berkunjung ke rumah sakit Aldebaran seperti mengunjungi sahabatnya, kali ini aldebaran menggunakan outfit hodie berwarna  biru dongker tak lupa di lapisi dengan jaket Levis dan celana jins berwarna hitam, setelah sampai di rumah sakit dan mengurusi segala kebutuhan administrasi Aldebaran menunggu namanya untuk di panggil.

Aldebaran duduk di sebuah kursi dengan tangan yang di masukan pada saku hodie ya tak lupa penutup kepalanya pun ia kenakan, hari ini rumah sakit cukup ramai, banyak lalu lalang orang berobat terutama para lansia dan terkadang Aldebaran benci keramaian, didalam saku Aldebaran selalu memainkan kuku kuku jarinya ketika posisi yang dia hadapi sedang merasa tidak nyaman, tetapi terkadang ia sering menipu orang karena walupun suasananya sedang tidak nyaman wajahnya tetap begitu tenang, di balik sikapnya siapa kira dia menyimpan luka yang begitu dalam

Aldebaran menundukkan wajahnya ia tidak mau di tanya tanya, dia benci ketika di tanya "kesini mengantar siapa?" Ketika pertanyaan itu di jawab sendiri oleh yang bertanya Aldebaran hanya bisa mengangguk, karena pada kenyataanya dirinya lah yang mengantarkan diri sendiri.

Ketika Aldebaran sedang melamun tiba tiba seorang perempuan duduk di kursi sebelahnya, kebetulan kursi itu baru di tinggalkan pemilik entah pemilik ke berapa, tetapi Aldebaran masih saja menunduk dengan isi kepala yang begitu ramai, satu tahun tidak bertemu dengan mama papanya membuat Aldebaran begitu rindu, ingin rasanya ia pergi ke sana tapi lagi lagi rasa sakit hatinya mengalahkan segala rasa rindunya, ingin sekali justru orang tuanya lah yang menjenguknya untuk sekedar bertanya kabar

Tetapi tiba tiba perempuan itu menengok ke arahnya "kamu?" Perempuan itu merasa kaget sekaligus merasa begitu girang "kamu yang kasih aku" perempuan itu mengambil benda ditasnya " ini kan?" Sebuah kain yang waktu itu Aldebaran berikan Tanya perempuan itu "nggak nyangka kita bakal ketemu disini lagi,"

Sedangkan Aldebaran hanya menatap nya datar sekligus ia merasa kaget, pada kenyataanya dunia ini begitu sempit, Aldebaran tidak menyangka kalau ia bisa bertemu dengan perempuan yang ia lihat menangis waktu itu.

"Terima kasih ya" kemudian perempuan itu tanpa aba aba langsung menarik tangan Aldebaran  tetapi detik berikutnya perempuan itu merasa kaget ketika jempol tangan Aldebaran berdarah " jari kamu kenapa?" Tanya perempuan itu panik kemudian Aldebaran langsung menarik tangannya.

"Nggak papa" jawab Aldebaran datar

Tetapi lagi lagi Perempuan itu menarik tangan Aldebaran dan mengabil sebuah benda yang tersimpan di tasnya, yang pertama perempuan itu lakukan Aldebaran membersihkan darah itu dengan tisu kemudian Andin menempelkan plester karakter spongbob pada jempol Aldebaran " kalau nggak di obati nanti infeksi, jangan gini, kasian jempol kamu dia nggak salah apa apa," ucap perempuan itu mengobati dengan begitu telaten.

Sedangkan sedari tadi Aldebaran hanya diam dengan tatapan tidak dapat di artikan "Namaku Andin" ucap Andin yang menjabat tangan Aldebaran, tetapi Aldebaran hanya diam dengan tatapan begitu datar.

Aldebaran Dan Lukanya (completed)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang