Play On Music Shanna Shannon- Terlalu sayang
Maaf kalau nggak nyambung, Selamat membaca
jangan lupa tingglkan jejak
jangan lupa bahagia ya
Terkadang Tuhan memberikan seseorang kejutan memang di luar kendalikan dan harusnya sebagai manusia apa yang harus di lakukan yaitu menerima, iya menerima atas segala hal yanga Tuhan beri, karena itu salah satu cara untuk hidup dengan baik, tapi sayangnya menerima tidak semudah kata, Aldebaran membuka matanya dengan susah payah, sekujur tubunnya terasa sakit, bahkan butuh tenaga ekstera untuk membukanya, Dika membiarkan Aldebaran sejenak untuk membuka matanya, sembari memantau EKG, Rosa terus menggenggam tangan putranya dengan air mata yang mengucur deras, dengan harapan putranya bisa kembali sehat, sedangkan Andin sudah berada di depan tepat di hadapan Rosa.
Aldebara membuka matanya menyesuaikan cahaya ruang, ia merasakan sentuhan hangat dari seseroang yang sangat ia rindukan, nafanya bergerak begitu lambat, hingga beberapa detik kemudian ia membuka matanya dengan sempurna, menatap ke sekeliling, dengan kondisi yang masih belum sadar sempurna, sementara di hadapanya Andin tidak tau harus bereskpresi seperti apa semua perasaan itu bercampur menjadi satu, ada rasa lega ketika ia menghembuskan nafasnya. "Tuhan izinkan untuk hari ini lebih baik dari kemarin," ucap Andin dalam hatinya "Izinkan aku untuk membuatnya bahagia, izinkan aku untuk meringankan rasa sakitnya, Nggak ada yang lain Tuhan, selain ingin menemaninya dan selalu ada untuknya," lanutuan Doa yang Andin lontarkan.
Sakit tapi Andin memilih untu bersama Aldebaran bagaimanapun keadaanya, ia tidak peduli dengan akhirnya akan seperti apa tapi ia hanya ingin bersamanya, menemaninya agar ia tidak merasa sendiri, ia tidak ingin membuat prianya kesepain, cukup kemarin ia merasa sendiri kali ini Andin ingin ada di barisan paling depan meminta, lebih tepatnya memaksa pada Tuhan, untuk Aldebaran bisa bertahan lebih lama,melihat Aldebaran membua matanya seperti ada waktu dimana Tuhan memang mendatangkan bahagia diselipan rasa sedih yang bersemayam.
Dika memeriksa selang infus "Tante bisa bergeser dulu sebentar," Rosa mengangguk tapi dengan tangan yang masih menggenggam tangan Aldebaran "Hey," ucap Dika lembut "Sebentar ya," ucap Dika kemudian memeriksa kondisi Aldebaran tapi sayangnya Aldebaran belum merespon gerakan apapaun, setelah beberapa menit kemudian Dika menghela nafas legas, karena kondisi Aldebaran sudah stabil. "Al lo bisa denger suara gue?," ucap Dika "Apa yang lo rasakan?," tanya Dika kembali "Terima kasih sudah mau kuat," ucap Dika sembari megusap pudak Aldebaran dengan mata berkaca kaca.
Semua orang tau Aldebaran kuat, selalu menjadi pelindung, selalu melakukan apapaun demi keluarganya, tapi di mata Dika dan tidak banyak orang tau di balik kuatnya dia menyimpan luka yang bukan sededar luka, tapi luka yang selalu mengangga setiap kali luka itu akan kering selalu ditimpali dengan luka yang lainya, bagi Dika, Aldebaran adalah sosok santai yang menyimpan luka yang begitu dalam, Sosok yang lebih memilih memendam masalahnya sendiri ketimbang menceritakan, Dika masih ingat betul dengan ucapan Aldebara tempo hari dimana ia mengatakan "Gue bukanya nggak mau cerita tapi gue tau setiap manusia sudah di berikan bebanya masing masing jadi gue nggak mau merepotkan mereka dengan cerita nggak penting gue," begitu kira yang Aldebaran ucapkan pada Dika.
kemudian Aldebaran menatap perempuan yang sedari tadi menggenggam tanganya, dan detik berikutnya air mata itu luruh dengan perasaan Diam yang sedari tadi ia genggam, pagi yang dingin di buka dengan tangis air mata paling pilu, dengan ketidak percayaan yang coba ia resapi, wajahnya begitu datar tapi matanya tidak bisa berbohong dengan apa yang ia rasakan,entah dengan ekspresi seperti apa Aldebaran harus memulai, bukan karena Aldebaran tidak mensyukuri apa yan terjadi, tapi entah kenapa rasanya begitu sakit dan begitu melelahkan dadanya begitu sesak, bagaimana sosok wanita yang dulu tidak mau menyentuhnya sekarang menggengam tanganya begitu erat dan lembut, sedangkan Andin memberikan spasi untuk Aldebaran mengingat semuanya, "Sayang ini Mama, Mama disini," ucap Rosa lembut sembari meneplekan tangan Aldebaran di pipi Rosa. "Sakit sekali? mana yang sakit? bilang sama Mama," ucap Rosa dengan tangis air mata berderai "Mama sayang kamu," Rosa mencium tangan Aldebaran dengan rasa sesak yang membelenggunya, ia menyesal telaah membuat Aldebaran menderita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldebaran Dan Lukanya (completed)✅
FanfictionKarena ketika Saya tersenyum setelah itu Dunia saya akan Hancur