Bagian 22-Apa itu Hidup?

663 126 14
                                    

Play On Music Keisya Levronka - Tak Ingin Usai .

Hidup Aldebaran seperti sebuah drama yang ia sendiri berperan sebagai tokoh utamanya, tokoh utama yang bukanya mendapat banyak perhatian malah justru sebaliknya, ia menjadi tokoh yang paling kuat tanpa mendapat pengakuan, Dia selalu bisa menyelesaikan apapaun dengan sekuat tenaganya tapi semua orang seperti tidak menyadari kehadiranya, seperti katanya bahwa sepi adalah temanya dan rasa sakit adalah balasan dari apa yang dia lakukan.

Andin menemani Aldebaran dengan begitu sabar dan telaten, saat ini mungkin semuanya berantakan tapi bersama Andin Aldebaran merasa bahwa semuanya akan baik baik aja, Sedari tadi Aldebaran terus memperhatikan Andin, padanganya tidak bisa lepas. "Kenapa?" Tanya Andin

"Apa menurut kamu Tuhan itu baik?," Tanya Aldebaran tiba tiba.

Andin mendekatkan kursinya ke ranjang tempat Aldebaran terbaring "Kenapa tanya gitu?," ucap Andin merasa penasaran

"Kamu ketemunya sama saya Ndin, laki laki yang banyak lukanya, yang bahkan sepertinya nggak bisa melindungi kamu," Ucap Aldebaran. apa yang Aldebaran katakana menang benar, bersama Aldebaran, akan banyak sekali luka, bahkan hidup Aldebran selalu berada diambang kematian, tapi Tuhan selalu menuju pada Titik hampir, "Saya seperti nggak bisa menjanjikan bahagia Ndin,"

"Nggak ko Al," Mata Andin berkaca kaca "Bagi aku kamu adalah laki laki yang begitu kuat, dari segela hal yang menghantam kamu masih bisa beridir di kaki kamu sendiri," Andin menusap pipi Aldebran "Sama kamu akan banyak senangnya, kamu orang yang baik, sangat baik, sampai kamu mau menanggung kesalahan orang lain, dan menerimanya,"

Andin tau Aldebaran selalu punya cara untuk melindungi orang orang tersayangnya, sekalipun itu begitu membahayakan "Al kamu nggak selalu harus menurutu kemauan orang lain, kamu bisa menolaknya, kau bisa berkata nggak untuk mereka, lakukan sesuatu yang benar benar membuat kamu merasa nyaman, jangan terus mengrbankan diri kamu sendiri, kamu juga manusia sama seperti mereka,"

"Ndin," ucapan Aldebaran terjeda menarik nafasnya dalam dalam "Kalau mereka bahagia saya nggak papa," Aldebaran menatap Andin "Ndin, saya nggak tau bagaimana dunia ini berjalan tapi menjadi baik akan mengantarkan saya pada tujuan, salah satunya ketemu saya, maaf kalau belum bisa buat kamu bahagia,"

"Tapi saya janji, saya janji akan segera membuat kamu bahagia, sebisa saya, semampu saya," ucap Aldebaran meyakinkan Andin.

Kemudian Andin tersenyum tipis "Harus Al, aku tunggu,"

"Tapi Ndin," Aldebaran mepuk tangan Andin "Kalau suatu saat rencana itu nggak bisa terwujud kamu harus tau kalau manusia bisa berencana, dan segala hal didunia ini hanya titipan, apapaun yang terjadinya nanti kamu harus bisa belajar menerima, aku bahagia,sangat bahagia bisa bertemu kamu, hati saya Dingin, tapi sama kamu jadi hangat,"

Andin menunduk "Al kamu tau?," kemudian Andin menatap Aldebaran "Dari dulu aku nggak pernah meminta apapaun sama Tuhan, bahkan ketika aku tau Mama pergi, aku mencoba ikhlas, tapi untuk kali ini Al, entah kenapa aku meminta pada Tuhan, bahkan aku memaksa, akum au kamu Al, aku jatuh cinta sedalam dalamya sama kamu hingga sepertinya aku nggak bisa hidup tanpa kamu,"

"Aku egois ya Al? Egois ketika meminta untuk kamu kuat?," ucap Andin dengan suara bergetar "Maaf ya Al, tapi sepertinya semenjak hari pertama kita ketemu sampai saat ini dan seterusnya aku nggak bisa hidup sama kamu, setiap melihat kamu aku ingin menjadi orang yang melindungi kamu lebih dari apapaun,"

Mata Aldebaran berkaca kaca "Kamu nggak egois kok Ndin, semenjak bertemu sama kamu sepertinya saya kembali diberi tanggung jawab, yaitu membuat kamu bahagia, tapi maaf jika bahagia yang kamu dapat malah seperti ini, saya pengin kami pergi supaya kamu nggak tersakiti, bahkan terkadang muncul penyesalan karena bertemu, karena ketemu saya kamu jadi sering nangis," Satu tetes air mata Aldebaran keluar, semenjak bertemu Andin, Aldebaran lebih bisa jujur pada perasaanya "Bagaimana bisa saya meminta kamu pergi sementara kamu memberikan kasih sayang yang tidak orang tua saya berikan, bahkan disaat semua orang menolak saya kamu malah mendekap saya begitu erat, berarti saya egois juga kan Ndin? Egois meminta kamu untuk tetap sama saya,"

Aldebaran Dan Lukanya (completed)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang