Bagian 17-Sinar Matahari

533 118 11
                                    

Play On Music Tiara Andini-Janji setia.

Mencintai seseorang adalah bukan setiap rencana manusia, karena pada dasarnya cinta datang tanpa kita sadari, satu waktu kita akan sadar ketika ada perasaan nyaman dan takut kehilangan, dan bukankah mencintai itu adalah hak dari setiap manusia, dan konsep mencintai adalah segala rasa yang tercipta didunia, segela bumbu kehidupan itu akarnya dari cinta, jadi jangan pernah takut untuk mencintai, karena dengan mencintai maka kita akan tau bahwa segala carut marut dunia tidak hanya tentang duka dan lara tapi tentang bahagia, sampai terkadang kita lupa bahwa dunia adalah tempat singgah sementara.

Satu minggu kemudian kondisi Aldebaran sudah membaik, Bahkan kini Fikirnya pun sudah mulai lebih baik,apalagi ada Andin yang setiap harinya memberi semangat, bahkan hari ini Aldebaran sudah kembali masuk ke kantor dan menjalankan pekerjaanya, seperti siang ini, tanpa ragu dan malu Aldebaran mengunjungi tempat kerja Andin yang didalamnya terdapat puluhan kariawan, sontak semua orang memberi hormat pada Aldebaran dan kemudian mereka saling berbisik tapi Aldebaran tidak peduli.

Tiba tiba Aldebaran sudah berdiri di samping meja Andin dengan tatapan begitu datar, sedangkan orang yang sedang dikunjunginya tampak sedang sibuk dengan layar komputernya, Aldebaran masih tetap terdiam sampai Andin akan menyadarinya, sementara banyak orang kantor yang memperhatikanya, detik berikutnya Andin tersadar akan kehadiran Aldebaran dan membuatnya terkejut sampai kursi yang diduduknya sedikit terpeleanting.

Andin menampilkan ekspresi terkejudnya sembari memegeng dadanya, "Ya Tuhan," Ucap Andin kemudian memejamkan matanya, sembari menghela nagas panjang setelah itu Andin melihat sekeliling dan sudah banyak orang yang memperhatikanya, kemudian Andin mencoba berbicara berbisik bisik pada Aldebaran "Kamu ngapain kesini?" Tanya Andin dengan ekspresi begitu pelan.

Lagi lagi ekpresi Aldebaran begitu datar "Ketemu kamu," Jawabnya singkat.

"Kan bisa telfon aku," Andin kembali memperhatikan orang orang yang melihatnya sambil berbisik bisik "Kan orang kantor pada tau,"

"Nggak papa,"

Kemudian tiba tiba Aldebaran menarik tanganya, sontak gerakan itu kembali membuat Andin terkejud sembari menatap Aldebaran tajam "Mau ngapain? mau kemana? kerjaan aku belum selesai, kita di lihatin banyak orang,"

"Temenin saya Makan siang,"

"KALIAN SEMUA SAYA GAJI BUAT KERJA, KENAPA PADA DIAM?!," Ucap Aldebaran dengan suara keras sontak membubuarkan setiap orang yang melihatnya dan kembali sibuk dengan pekerjaan mereka masing masing, karena semua orang akan tau gimana galaknya Aldebaran dalam hal pekerjaan.

"Jangan Teriak teriak, Nanti mereka takut," ucap Andin lirih.

"Mau ikut saya, atau saya teriak lagi?," tanya Aldebaran

Kemudian Andin menghela nafas "Ya udah aku ikut, sebentar pakai sepatu dulu," ketika sedang duduk dimeja kerjanya Andin akan lebih senang memakai sandal, setelah berganti sepatu, kemudian Aldebaran kembali menarik Andin, ia pun mengikutinya dengan raut pasrah dan nyatanya semua orang yang ada diruangan tersebut memperhatikanya, Andin dapat menebak pasti mereka membicarakan yang aneh aneh, tapi Andin tidak peduli ia hidup untuk dirinya sendiri, bukan untuk orang lain.

Aldebaran berjalan begitu cepat hingga membuat Andin kewalahan "Al, sebentar.. sebentar," Andin menghentikan langkah Aldebaran tepat didepan lobi kantor yang begitu megah.

"Kenapa lagi?," tanya Aldebaran

"Kita mau makan dimana?"

"Terserah kamu,"

"Lah ko malah terserah, kaya cewek aja," ledek Andin

"Terserah kamu, saya pengin makan sama kamu,"

Andin menghela nafas "Emang keras kepala kamu ini,"

Aldebaran Dan Lukanya (completed)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang