Apa yang mungkin mudah bagi seseorang
bisa jadi itu sesuatu yang sulit bagi orang lain-Dika
Play on Music Sam Kim-Breath
sebelum baca jangan lupa vote terus jangan lupa follow wattpad sama instagram aku link ada di bio
Diluar masih hujan, cuaca menjadi dingin, Aldebaran merasa gelisah karena Hujan belum kunjung reda, hal itu membuat dirinya merasa sensitif dengan segala hal yang berputar di kepalanya Aldebaran melirik ke arah jendela apartemenya, tampak rintiknya membahasa jendelanya, Hujan masih saja mengingatkanya pada pristiwa yang begitu tragis , bahkan Aldebaran masih hafal betul dengan nyala petrinya, Aldebaran mengambil remot kemudian menutupnya dengan tirainya dengan begitu ia tidak begitu gelisah.
Sejenak ia memejamkan matanya, mecoba untuk tidur, tetapi sama sekali tidak bisa, kemudian secara pelan walaupun begitu sakit Aldebaran membuka laci nakas untuk mengambil obat tidurnya, tapi sayangnya laci itu tampak kosong, Aldebaran menghela nafas sudah dipastikan itu adalah ulah Dika yang menyingkirkan obat tidurnya, karena itu tidak baik untuk kondisinya, kemudian dengan sedikit meringis kesakitan ia kembali pada posisinya.
Saat ini ia dikamar sendiri, Rendy dan Dika sedang berada diruangn Tv sedangkan Andin sedang memasak, Aldebaran menyenderkan tubuhnya pada ranjang, tatapanya begitu kosong, sebenarnya ia diminta untuk beristirahat tapi nyatanya salam apapaun ia mencoba istirahat ia akan tetap merasa lelah, ia benci sendiri sebenarnya, karena diwaktu sendiri banyak suara suara yang menyerang kepalanya, banyak hal yang tidak bisa ia kendalikan, saa sendiri kerinduan akan sosok keluarganya akan bertambah semakin besar.
Tapi bagaimanapun walaupun sendiri itu menakutkan tapi Aldebaran harus menjalaninya, karena salam ini memang ia selalu sendiri, bahkan diwaktu waktu ia butuh peluk pun ia selalu sendiri, disaat ia merasa hancur pun ia harus kembali mengumpulkan kepingan itu sendiri, tapi pada akhirnya Tuhan baik padanya dengan mengirimkan Rendy , Dika dan Andin, setiap kali sendiri ada perasaan sesak dan sepi yang berada menjadi satu, hingga menimbulkan perasaan yang sangat tidak nyaman, setiap kali perasaan itu muncul saat itu juga kenangan akan masa kecilnya berputar dikepalanya.
Semenjak tadi pagi setelah memberi Makan Molto Aldebaran belum melihat Molto lagi dan pada akhirnya Aldebaran menyadari kalau dirinya dan molto itu sama, yaitu sama sama memiliki nyawa yang banyak, Molto yang sering jatuh tetapi selalu selamat dan Aldebaran yang setiap hari selalu merasa sakit tetapi sampai sekarang ia masih hidup, Pada akhinya ia tidak akan pernah tau hidup macam apa yang akan ia jalani, semuanya telah ia miliki tapi satu yang belum bisa ia miliki yaitu kebahagiaan, walaupun bahagia itu diciptakan sendiri tapi bagaimana Aldebaran mau menciptakan bahagia sedangkat disaat ia akan melakukanya ia dihajar oleh segala realita yang ada.
Ia menghela nafas panjang dengan begitu pelan, kondisinya sudah mulai membaik, Waupun sekujur tubuhnya masih terasaa begitu sakit, kemudian secara pelan ia meraih ponselnya yang berada diatas nakas membuka gelari ponsel yang manampilkan foto Kedua orang tuanya bersama Roy, ia mengusapnya, kemudian menghela nafas mengurangi rasa sesak yang mejalar ke dadanya, kemudian ia mengusap foto tersebut, rasanya ia bengitu rindu "Roy gue rindu sama lo, tapi sepertinya kerinduan akan mama sama papa jauh lebih besar, diatas sana lo juga pasti marah sama gue ya? pasti lo benci banget sama gue, karena gue lo pergi," ucap Aldebaran dengan perasaan begitu sesak.
"Harusnya gue yang pergi Roy," ucap Aldebaran secara lirih "Dengan begitu semuanya menjadi tidak berantakan," Aldebaran selalu mengandaikan tentang harusnya dirinya yang pergi "Raga gue emang masih hidup, tapi jiwa gue entah melayang kemana, semuanya begitu hampa," ucap Aldebaran bermonolog dengan foto yang ada diponselnya. jika tenaganya diibaratkan dengan sebuah batrai maka isinya adalag 99% adalah perasaan sangat lelah dan 1% nya adalah perasaan berusaha tetap kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldebaran Dan Lukanya (completed)✅
FanfictionKarena ketika Saya tersenyum setelah itu Dunia saya akan Hancur