Di tunggu komentarnya untuk part ini maaf ya kalau banyak typo
Selamat membaca, jangan lupa bahagia😇Ketika semua tidak bisa kamu percaya sebenarnya kamu masih punya diri kamu sendiri yang bisa kamu percaya atau bahkan akan ada satu orang yang percaya sama kamu, jadi percayalah kalau hidup akan berjalan baik baik aja selama kita menjalankannya dengan baik-Aldebaran
Play music on afagan-Untukmu aku bertahan
Disaat semua orang di kantornya berpakaian formal maka hanya Aldebaran lah yang menggunakan outfit begitu santai, Aldebaran berjalan bersama Rendy dan ketika semua melihat Aldebaran mereka akan menyapanya, di balik sifatnya yang dingin ia selalu perhatian pada karyawannya.Sejujurnya akibat perdebatan yang baru saja terjadi kondisi tubuh Aldebaran sedikit mengalami reaksi, yaitu rasa sakit yang kembali muncul rasa sakit fisik dan jiwa yang selalu muncul bersamaan, tetapi Aldebaran harus tetap menjalankan pekerjaannya, Aldebaran tau cara menahan tetapi tidak tau cara mengungkapkan
Kalau di tanya bagaimana kondisinya, Aldebaran selalu merasa kelelahan setiap harinya, tetapi ia selalu berfikir bukankah manusia di ciptakan untuk merasa lelah, mungkin di luar sana akan ada orang yang jauh lebih menderita dari Aldebaran.
Tetapi sejujurnya bukan perasaan sakit yang menyiksanya begitu dalam melainkan perasaan rindu yang menyiksanya begitu dalam, ingin sekali disaat rasa sakit menyerang dirinya kedua orang tuanya ada disampingnya memberikan semangat bahwa ia bisa melewati semuanya tapi sayangnya semua itu hanya angan belakang karena melihat Aldebaran saja sudah membuat kedua orangtunya begitu benci.
Disampingnya Rendy tampak begitu khawatir pada Aldebaran, ia seolah bisa merasakan apa yang Aldebaran rasakan "kalau kondisi Lo nggak enak Lo nggak usah memaksa biar pekerjaan ini gue yang urus," Bisik Rendy pada Aldebaran.
"Lo bisa istirahat di ruangan Lo al jangan memaksanya diri,"
Tetapi lagi lagi Aldebaran selalu menjawabnya dengan mengatakan kalau dia tidak papa.
Kini Aldebaran sudah berdiri diatas podium dengan begitu gagahnya, pandanganya menyapu dari ujung kiri sampai kanan dan Pandangan Aldebaran berhenti pada seorang perempuan yang baru saja dilihatnya, seketika ia tertegun, lagi lagi ia bertemu dengan perempuan itu.
Di kursi Andin pun ikut terkejut karena tidak menyangka kalau orang yang di temuinya adalah pemilik perusahaan tempat nya bekerja, kemudian Andin menunduk tidak berani melihat wajah Aldebaran, ia seperti takut menatap Aldebaran.
Butuh waktu setengah jam untuk Aldebaran memberikan sambutan, sejujurnya ia merasa begitu kelelahan untuk hari ini tapi karena ada kewajiban yang harus di laksanakan maka ia harus kuat, setelah itu Aldebaran turun dari podium dan ingin segera bergegas munju ruanganya karena kondisi tubuhnya begitu kelelahan tapi kenyataanya di depan semua orang dia akan bersikap biasa biasa saja.
Sebelum melangkah pergi Aldebaran memperhatikan Andin tiba tiba di kepalanya terfikir apa yang sedang semesta rencanakan sampai ia sering sekali bertemu dengan Andin, Aldebaran melihat plester yang masih melekat di jempolnya, kemudian secara diam diam ia tersenyum tipis, setelah itu ia berjalan keluar di dampingi Rendy.
Aldebaran merebahkan tubuhnya di atas sofa dengan posisi lengan yang ia biarkan menempel di atas wajahnya, ia merasakan pusing dan mual yang luar biasa hebatnya, Rendy datang membawakan Aldebaran air mineral dan roti "obat Lo dimana?" Tanya Rendy kepada Aldebaran.
"Nanti aja, gue mau tidur sebentar," itu adalah sebuah alibi dari Aldebaran karena ketika mengingat perkataan papanya membuat hatinya kembali sakit, entah kenapa sedewasa apapun orang tetapi ketika ada sebuah masalah pasti yang di lakukan adalah ingin menangis, tapi Aldebaran memilih untuk tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldebaran Dan Lukanya (completed)✅
FanfictionKarena ketika Saya tersenyum setelah itu Dunia saya akan Hancur