Bagian 11-luka lagi

637 109 25
                                    

Play on music keisya Levronka-Tak ingin usai

Yuk di follow yuk link Instagram ada di bio wattpad jangan lupa follow wattpadnya juga, jangan lupa tinggalkan jejak
Maf kalau banyak typo wkwk selamt membaca

Pagi ini Dika sudah pulang dari Apartemen Aldebaran karena harus melaksanakan pekerjaannya sebagai Dokter, Aldebaran masih membaringkan tubuhnya di atas sofa, ia masih tampak kelalan, tubuhnya masih terasa lemas, padahal ia juga sudah meminum obat...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini Dika sudah pulang dari Apartemen Aldebaran karena harus melaksanakan pekerjaannya sebagai Dokter, Aldebaran masih membaringkan tubuhnya di atas sofa, ia masih tampak kelalan, tubuhnya masih terasa lemas, padahal ia juga sudah meminum obat yang biasa ia minum televisi ia biarkan menyala begitu saja, sedangkan dirinya sibuk melamun, memikirkan semuanya hingga terkadang membuat kepalanya merasa pusing.

Ia merasa bingung harus menyelesaikan dan memulainya dari mana, semuanya tampak rumit dan susah untuk di perbaiki, rasanya begitu sesak setiap kali memikirkannya, ia seperti tidak punya harapan untuk mengembalikan semuanya Aldebaran menghela nafas panjang, kemudian tiba tiba Molto mengeluarkan suaranya hingga membuat Aldebaran tersenyum ,Molto adalah penghibur dirinya disaat dirinya merasa begitu sepi.

Sebetulnya ia ingin sekali bertemu dengan Andin, tapi melihat kondisinya yang sekarang ia tidak mau merepotkan Andin, sudah cukup ia tau masalahnya selebihnya ia tidak perlu tau, karena Aldebaran takut akan membuat Andin merasa terluka, Aldebaran tidak mau terlihat lemah di hadapan Andin, ia benci terlihat lemah, ia sakit tapi harus kuat.

Aldebaran mengubah posisinya menjadi duduk kemudian mengambil Molto dan di taruh di pangkuannya, Aldebaran membelainnya dengan penuh cinta kemudian kembali mengacak acak bulu Molto yang tebal " Tanggung jawab nih wajah gue bapak belur kan gara gara lu, sakit nih," Aldebaran lebih sering berbicara dengan Molto ketimbang manusia lainya, bahkan segala hal yang ia rasa ia akan selalu menceritakanya pada Molto, disaat di tidak ada yang menyambutnya ketika pulang maka ada Molto yang akan berlari ke arah pintu setiap kali Aldebaran pukang "kamu nakal Nih," kemudian Molto mengeluarkan suaranya.

Seolah suara itu mengisyaratkan kalau bukan iya pelakunya, kemudian Molto seperti menempelkan bulu bulnya di tangan Aldebaran ,seolah Molto membelai Aldebaran dengan penuh cinta "iya kok gue juga sayang sama lu,"

Terkadang ketika jiwa kailnya sedang bergejolak Aldebaran akan menenteng Molto dengan sebuah tas layaknya sebuah belanjaan, dan yang di lakukan Molto hanya diam, mungkin itu salah satu bakti Molto pada Aldabaran, karena Aldebaran Molto dapat hidup dengan nyaman.

"Kita kan sama, sama sama di buang jadi harus saling menyayangi," Ucapa Aldebaran terlontar begitu saja, Solah ucapan itu begitu ringan untuk ia ucapkan dan memang pada kenyataanya ia dibuang begitu saja, tentunya dengan penuh luka lebam.

"Meong...Meong...Meong," suara Molto begitu lembut

"Eh lu belum makan ya? Kasian amat," kemudian Aldebaran meletakan Molto di lantai setelah itu Aldebaran berjalan menuju tempat dimana Molto biasanya makan,  tanpa di perintah Molto langsung mengikuti Aldebaran, Aldebaran menaruh  makanya di tempat biasa Molto makan, kemudian Aldebaran membelainya "makan yang banyak ya, lu harus sehat," Ucapa itu seolah juga untuk dirinya sendiri.

Aldebaran Dan Lukanya (completed)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang