BAB 5

624 21 2
                                    

Jangan paksa dirimu sendiri untuk membahagiakan orang lain, jika dirimu saja tidak bahagia.


Hari yang cerah dihari senin...

"Bar" panggil Nevan

Mereka berdua tengah berada di depan kamar Nevan, entah lah mereka mau ngapain.

"Naon" jawab Barra dengan bahasa sundanya.

"Balapan yok, siapa yang cepat duluan ke meja makan nanti ditraktir ama yang kalah, m-" belum selesai omongan Nevan, Barra lebih dulu lari menuruni tangga sembari tertawa terbahak-bahak.

"Heh jangan lari-lari kalo di tangga, nanti jatuh gimana? " ujar Reva yang sedang mempersiapkan makanan di meja makan.

"HAHAHAHAH" ketawa Barra yang need akhlak

"Huhh huhh curang lu masa lari duluan" ujar Nevan tak terima

"Bodo amat" ucap Barra sembari duduk di kursi

"Bidi imit" ujar Nevan, menye-menye.

"Udah-udah sekarang makan dulu ntar takutnya kalian malah telat" lerai Reva

"Iya Ma" ujar Barra dan Nevan. Barra memanggil Mamah ke Reva bukan hanya kebaikan Reva kepadanya, Barra sudah mengganggap Reva sebagai Mamahnya sendiri, begitupun sebaliknya.

=====

Sebelum berangkat ke sekolah geng Aodra berkumpul di warkop yang biasa mereka tongkrongin, dan jika semua anggota Aodra sudah kumpul yang bersekolah di SMA Trisatya, baru mereka berjalan beriringan ke sekolah mereka. Mereka bukan hanya dari SMA Trisatya, namun ada beberapa anggota yang berada di sekolah lain.

Motor mereka berhenti tatkala ada yang mencegatnya di tengah jalan yang sepi. Mereka adalah musuh bebuyutan geng Aodra, mereka adalah geng Winner, tak sama dengan namanya. Geng Winner walau berartikan kemenangan, namun jarang mereka menang di dalam pertarungan antar geng.

Ketua geng mereka, Yovan Pratama. Yovan maju ketika melihat anggota geng Aodra yang memperhatikan geng Winner di atas motor mereka masing-masing.

"Jika kalian berani, gw tantang lu nanti malam balapan di tempat biasa" ujar Yovan ke Barra sambil menunjuk Barra.

"Ok" jawab Barra dengan ekspresi datar dan tatapan tajamnya.

"Cabut" perintah Yovan ke anggotanya setelah menerima jawaban dari Barra.

"Pansos kali tu geng ama kita" ujar Indra pakai sedikit logat medan.

"Nggak usah dipikirin, 10 menit lagi udah bel, kuy cabut" ucap Barra yang di angguki oleh teman-teman yang lain.

Mereka pun melanjutkan perjalanannya menuju surga ehh maksudnya menuju sekolah mereka.

=====

Anggota inti geng Aodra kini telah sampai di SMA Trisatya.

Tiba-tiba Barra merasakan sesak nafas saat mereka tengah asik bercanda di parkiran, hanya Nevan yang tau hal itu, dengan segera Nevan membisikkan sesuatu ke Barra.

"Lebih baik lu bolos aja, kek nya lu tambah par-" bisikan jin ehh typo maksudnya bisikan Nevan terpotong karena Barra menggeplak kepala Nevan.

Di Balik Senyum Barra [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang