Kita perlu menerima takdir untuk bahagia,
Karena jalan cerita yang disusun Allah lebih indah dari apa yang kita sangka.
•
•
•Hari minggu adalah hari untuk mengistirahatkan fikiran maupun segala aktivitas yang menguras tenaga, namun berbeda dengan Barra dkk yang tengah mengadakan kerja kelompok untuk hari esok di rumah Barra.
Kini terdapat Barra, Adit, Nevan dan juga Indra yang berada di ruang tamu dengan beberapa buku di hadapan mereka, sedangkan Vira datang sebelum mereka yang kini sedang berada di dapur bersama Tiwi dan juga Queen.
"Ta-ra! " Vira membawa sepiring brownies lumer yang baru saja ia dan Tiwi buat.
"Wihh enak nih kayaknya" ucap Indra antusias mendapati brownies lumer itu.
"Belum selesai? " tanya Vira seraya meletakkan piring di meja.
"Bentar lagi" balas Barra.
"Makan ini aja dulu, belajarnya lanjut nanti lagi" kata Vira sembari kembali ke arah dapur.
Mereka pun menyingkirkan beberapa bukunya dan mulai memakan brownies itu dengan lahap tak terkecuali Indra yang dari awal memang sudah mengincar potongan brownies itu.
"ABANG! " teriak Queen saat melihat seseorang di pintu.
Semua orang yang berada di situ menjingkat kaget, lantaran Queen yang mau keluar tiba-tiba teriak. Ternyata terdapat Bryan yang sudah berada di pintu masuk.
Lantas Queen pun berlari menuju Bryan sembari merentangkan kedua tangannya untuk memeluk Bryan, Bryan pun memposisikan dirinya untuk setara dengan sang adik perempuan nya.
"Wihhh lagi ada pesta nih" ucap Bryan saat melihat Barra dkk masih asik dengan brownies lumer nya.
"Ehh bagi-bagi napa" imbuhnya saat Barra dkk masih asik memakan beberapa potongan yang terakhir.
"Ya tinggal ngambil aja kali Bang" balas Barra.
"Siapa nih yang buat kok enak banget" heran Bryan setelah mencicipi salah satu potongan browniesnya.
"Istri gw" sahut Barra.
'Uhuk'
'Uhuk'Kaget sampai tersedak saat mendengar sahutan Barra, ia menatap Barra dengan segala pertanyaan.
"Serius lu?"
"Dari kapan? "
"Kok nggak bilang-bilang gw si"
"MAH BARRA UDAH KAWIN KOK NGGAK NGASIH TAU ABANG! " teriak Bryan seraya berjalan menuju Mamahnya yang masih berada di dapur.
"HAHAHAHAHA!!"
Sontak Barra, Indra dan juga Nevan pun menyemburkan tawanya karena mereka berhasil mengeprank Bryan.
"Kalo nyata gimana tuh Bar, orang kita boongin aja kek gitu" celetuk Nevan.
"Alhamdulillah lah kalo nyata" sahut Barra.
"Ngomong-ngomong udah selesai juga ni tugas, gw rapihin dulu ya" imbuhnya seraya membereskan buku-buku yang berada di meja, sedangkan teman-teman nya sedang duduk santai di tempatnya masing-masing sembari menyeruput minuman mereka dan memakan sisa brownies tadi.
Sekarang ini Barra dan Bryan sedang berada di balkon kamar Barra, sedangkan semua teman-teman nya termasuk Vira sudah pulang dari 10 menit yang lalu.
Kini mereka berdua tengah menikmati langit sore dengan secangkir kopi yang berada di meja dilengkapi dengan angin yang tidak terlalu kencang membuat kedua pemuda itu sangat menikmati waktu ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Balik Senyum Barra [END]
Ficção Adolescente'Kamu hanya tau namanya tapi bukan dengan ceritanya' Dia, Barra Damian Zayan. Pemuda yang sangat dibenci oleh Ayahnya sendiri karena sebuah masalah yang telah menjadi masa lalu. Bagaimana kisah masa lalunya? Bagaimana perjuangan dari sang ketua Ao...