Yang kenal aku banyak,
Tapi yang tau betul siapa aku
Hanya orang tertentu.
•
•
•Barra dan yang lain baru saja keluar dari masjid usai melaksanakan sholat ashar berjamaah, lantas mereka pun menuju salah satu warung yang berada di sekitar situ. Di sana sudah terdapat Vira dan juga Queen yang sedang bercanda.
"Bar, Vira udah cocok banget tuh kalo jadi istri lu liat tuh dia juga udah deket banget kan sama Queen" goda Indra.
"Aamiin" singkat dan jelas jawaban dari Barra dan berlalu menuju dua wanitanya itu.
"Queen sini sama Abang dulu, Kak Vira mau sholat" celetuk Barra.
"Ndak au" ketus Queen dan terus memakan potongan buah yang disodorkan Vira.
"Sebentar doang Queen" ucap Barra.
"Ndak au! " kekeuh Queen.
"Udah ngga papa Bar, nanti aku bisa sholat di rumah kok daripada nanti Queen nangis malah kasian dia" ujar Vira.
"Nggak papa? " tanya Barra.
"Nggak papa kok"
Yang lain hanya menonton kedekatan mereka berdua dengan perasaan sedih, kecuali Adit pastinya yang dari tadi fokus ke ponselnya yang sedang bermain game Mobile Legends.
"Beneran? " tanya Barra, lagi.
"Iya beneran" yakin Vira.
"Kak au pup" kata Queen dengan muka yang seperti sedang menahan sesuatu.
"Duh emang disini ada wc? " panik Vira.
"Ada di dalem, sana" jawab Barra.
"Emang boleh? " tanya Vira.
"Ehh boleh atuh neng, santai aja kalo di warung Abah mah" ucap yang punya warung.
"Ya udah aku ke dalem dulu" pamit Vira seraya menggendong Queen dengan buru-buru.
"Besok ada tugas nggak si? " celetuk Indra.
"Ada yang tiga soal itu loh" jawab Barra.
"Ehh iya lee belum gw kerjain wehh" panik Indra.
'Puk! '
"Tuman" cibir Nevan yang baru saja menepuk pundak Indra.
"Gw lupa Van, nyontek dong" rengek Indra seraya tersenyum.
"Nggak pokoknya engga" tolak Nevan.
"Ayo lah Van, sekali aja ya ya" pinta Indra.
"Sekali apaan, kemarin itu apa coba" kekeuh Nevan.
Kekehan kecil terdengar dari mulut Indra, mengingat-ingat kejadian kemarin dimana ia melupakan tugas yang seharusnya di kumpulkan saat itu juga.
"Udah? " tanya Barra saat melihat Vira dan Queen baru saja keluar dari dalam warung itu.
Vira mengangguk mengiyakan ucapan Barra sembari kembali duduk dengan Queen yang berada di pangkuannya.
"Bar ini kayaknya Queen ngantuk deh" ucap Vira.
Memang, saat ini Queen mulai menutup matanya dengan mulut yang masih mengunyah potongan buah.
"Ya udah yuk pulang" ajak Barra.
"Gw anterin ini dulu ya" pamit Barra ke teman-teman nya yang dibalas dengan anggukan dari mereka.
Setelah membayar pun akhirnya Barra mengantarkan Vira dan Queen untuk pulang, karena memang Queen dari tadi siang belum tidur lantaran ia terus merengek meminta ikut bersama Barra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Balik Senyum Barra [END]
Teen Fiction'Kamu hanya tau namanya tapi bukan dengan ceritanya' Dia, Barra Damian Zayan. Pemuda yang sangat dibenci oleh Ayahnya sendiri karena sebuah masalah yang telah menjadi masa lalu. Bagaimana kisah masa lalunya? Bagaimana perjuangan dari sang ketua Ao...