Jelema mah kabeh ge kuat, anu lemah teh batinna, arek sadunia ngomong "semangat", lamun cape nya cape.
[Manusia itu semuanya kuat, yang lemah itu batinnya, kalau satu dunia bilang "semangat" kalau cape ya cape].
•
•
•Hari cuti adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh hampir semua kalangan, dari yang masih sekolah sampai yang sudah bekerja. Pagi ini Barra sengaja bangun siangan lantaran hari ini adalah tanggal merah alias libur.
"Bar bangun ada orang di depan. " ucap Tiwi.
"Eugghhh"
Barra pun membuka matanya lalu duduk dengan rambut yang masih acak-acakan.
"Siapa Mah? " tanya Barra.
"Kamu cuci muka dulu sana, abis itu baru turun. " perintah Tiwi lalu beranjak dari kamar.
Barra yang penasaran pun akhirnya mencuci mukanya dan merapikan rambut yang masih terlihat acak-acakan.
Setelah selesai Barra pun turun dengan hanya menggunakan celana pendek dan kaos oblong dan juga tangan yang ia masukkan ke dalam saku celananya.Terlihat di ruang tamu ada dua perempuan, yang satu Tiwi yang satu Barra tak mengenalinya lantaran duduknya yang membelakanginya. Kaya gak asing, batin Barra lalu ia pun menghampiri kedua orang yang tengah mengobrol itu.
"Mah" panggil Barra saat sudah berada di dekat mereka, lebih tepatnya di belakang seseorang itu.
Seseorang itu pun bangun dari duduknya lalu berbalik badan, alangkah kagetnya Barra membuat ia terdiam sejenak.
"Vira? " heran Barra setelah sadar dari loadingnya.
"Iya, ini aku" jawab Vira.
Spontan Barra pun memeluk Vira dan tak memperdulikan yang berada di sekitarnya.
"Gini amat ngontrak di bumi" gumam Bryan yang memang pulang sejak hari kemarin, ia baru saja turun langsung disuguhkan pemandangan yang sangat menodai matanya.
"Ekhem"
Sadar, Barra dan Vira pun melepaskan pelukan mereka. Setelah itu pun Vira tersenyum kikuk lantaran ia lupa masih ada orang lain disini.
"Tau gini mending gw lanjut ke kamar aja tadi, huh" kesal Bryan.
"ABANG QUEEN UDAH KEBELET PUP, MAMAH MANA?! " teriakan yang sangat mengegerkan rumah pagi ini membuat Bryan menepuk jidatnya.
"Eh iya lupa, Mah Queen mau pup minta ditemenin sama Mamah. " ujar Bryan yang baru saja ingat dengan tujuan turun ke bawah.
Tadi di lantai atas Queen keluar kamar untuk mencari ibunya lalu tak lama Bryan pun keluar kamar, awalnya Bryan yang akan menemani Queen pup tetapi Queen sendiri yang menolaknya. Malu ditemenin ama cowok, kata Queen tadi. Akhirnya minta dipanggil kan Mamahnya ke Bryan, namun pemandangan tadi lah yang membuat Bryan lupa tujuannya.
Lantas Tiwi pun buru-buru menuju Queen yang berada di ujung tangga atas.
°°°
Siang ini Barra mengajak Vira untuk jalan-jalan mengelilingi mall, niatnya ingin menikmati waktu berdua. Tetapi kini ada bocah di tengah-tengah mereka, siapa lagi kalau bukan Queen yang ngotot ingin ikut dari tadi.
"Abang pengin kesitu" ucap Queen seraya menunjuk ke salah satu toko mainan.
"Ya udah yuk"
Lalu mereka bertiga pun menuju ke toko mainan itu, tak jarang banyak pengunjung lain yang mengira bahwa Queen adalah anak Barra dan juga Vira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Balik Senyum Barra [END]
Teen Fiction'Kamu hanya tau namanya tapi bukan dengan ceritanya' Dia, Barra Damian Zayan. Pemuda yang sangat dibenci oleh Ayahnya sendiri karena sebuah masalah yang telah menjadi masa lalu. Bagaimana kisah masa lalunya? Bagaimana perjuangan dari sang ketua Ao...