BAB 29

252 10 0
                                    

Mental seseorang
Kamu nggak akan pernah tau mental seseorang sekuat apa. Jadi kalo ngomong jangan seenaknya.


Sudah beberapa hari teror itu menyerang anggota Aodra, tak hanya anggota saja melainkan keluarga mereka ikut terlibat, dan selama itu juga Barra sengaja tidak berdekatan dengan Vira disekolah maupun di luar. Semakin hari semakin menjadi-jadi juga teror nya, dari markas yang dipenuhi dengan bangkai tikus hingga permainan jika malam tiba.

Tak tinggal diam Aodra dan polisi setempat pun melakukan penelusuran lebih lanjut dengan berbagai cara, namun sialnya mereka tidak menemukan orang yang malam itu mengeroyok Barra.

Saat ini Aodra sedang berada di markas Aodra sembari beristirahat setelah mereka melakukan pencarian orang itu.

'Brum'
'Brum'

Mereka yang berada di dalam markas pun bergegas keluar saat mendengar suara motor di depan markas mereka.

"Gimana? " tanya Barra ke Liam saat dirinya tau yang datang adalah geng yang bernama Black Dragon.

"Jangan bicarakan disini, ada seseorang yang lagi ngawasin kita" bisik Liam

Memang benar, dari ekor mata milik Barra pun ia melihat seseorang yang berada tak jauh dari markas mereka yang diam-diam tengah memperhatikan mereka.

"Ikut gw" ucap pelan Barra dengan skor mata yang terus memperlihatkan seseorang di seberang.

Lantas Barra pun membawa semua anggota Aodra dan juga anggota Black Dragon menuju ke suatu tempat, yang dijadikan Aodra sebagai markas kedua.

Apartemen milik Barra, yang kini ia rubah menjadi markas besar milik kedua geng itu, dengan dilengkapi CCTV di mana-mana yang di handle oleh Arzan, selaku hacker Aodra.

Untuk berjaga-jaga mereka menempatkan tiga orang di gerbang depan dan tiga orang di pintu belakang, memang apartemen Barra memiliki dua jalur pintu.

"Jadi? " tanya Barra setelah kedua geng itu memasuki ruang rahasia.

"Benar kata lu, dia kembali datang dengan membawa teman-temannya untuk menyerang geng kalian" balas Liam dengan santainya setelah tau siapa orang itu.

"Tau dari mana kalau itu fix dia? " ucap Barra.

"Dari temen gw yang gw suruh buat nyamar dan masuk ke geng itu, sekarang dia sedang menjadi mata-mata di geng itu untuk mengumpulkan informasi dan bukti" ucap yakin Liam

"Jadi rencana kita gimana? " tanya Deano,salah satu anggota geng Black Dragon.

"Usulan gw, kita ikutin aja permainannya sampai mana mereka bisa bertahan di permainan ini. Namun, walau begitu kita tepat berhati-hati dan kita juga harus paham apa yang mereka rencanakan buat mempermainkan kita, dan suruh temen lu buat tetap berhati-hati biar nggak gampang ketauan" terang Barra.

"Ya gw setuju, selagi kita tau apa yang mereka rencanakan kita kemungkinan besar akan aman namun tak dipungkiri jika kita lengah sedikitpun nyawa yang akan menjadi taruhannya" lanjut Liam.

Memang geng yang mereka lawan bukan lah geng biasa, melainkan geng yang terkenal dengan kebengisan nya dan juga kelicikan yang mereka punya, bahkan mereka tak segan-segan untuk membunuh orang dengan gampangnya, jika ada yang berani mengusik geng mereka.

Vagos, adalah nama geng yang ditakuti oleh geng lain, kecuali geng Aodra dan juga Black Dragon. Yang beranggotakan 1000 lebih anggota yang berasal dari berbagai wilayah.

Kini diketahui ketua geng dari Vagos adalah Devano Imanuel Elbara, atau dikenal juga Vano yang menjadi ketua Vagos angkatan ke-10. Vano adalah sepupu Barra dan juga Bryan yang memang sudah lama mereka tidak bertemu karena perseteruan keluarga masing-masing. Membuat Vano, Barra dan juga Bryan lost kontak.

Di Balik Senyum Barra [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang