Chapter 16 | Fake

157 12 0
                                    

~Getaway Car~

Taylor Swift

.

.

.

'We love each other, right?'

________________________

Agnes dan Rean sedang berada di taman Rumah Sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Agnes dan Rean sedang berada di taman Rumah Sakit. Agnes meminta Rean untuk menghampirinya ke Rumah Sakit karena dirinya tidak bisa pergi jauh. Kondisi Cassie yang sedang tidak baik-baik saja dan Queenie yang tengah pergi, membuat Agnes sulit melangkahkan kakinya jauh dari Rumah Sakit.

"Aku tidak bisa melakukannya lebih jauh lagi, Re," keluh Agnes. Matanya menatap kecewa kedua bola mata Rean. Agnes merasa dirinya tidak aman dan bersalah. Agnes tidak bisa membayangkan bagaimana jika Queenie mengetahui tentang dirinya dan Rean.

"Ada apa memangnya?" bingung Rean. Tangannya menarik tangan Agnes, menggenggamnya cukup erat. Matanya menatap Agnes penuh harap. "Kita akan baik-baik saja," ujar Rean berusaha membuat Agnes yakin.

"Dia sepupuku, Rean," keluh Agnes.

"Aku tahu. Tapi itu bukanlah hal yang penting Agnes," ujar Rean.

"Tentu saja penting!" protes Agnes. Matanya memancarkan rasa bersalah dan kecewa. Walau begitu, ia tetap berharap dan tetap ingin bersama Rean. Tapi andai pun hal itu memungkinkan, namun bukan berarti benar. Ini kesalahan.

"We love each other, right?" tanya Rean, lalu menarik pinggang Agnes untuk memangkas jarak yang ada di antara keduanya. Tindakan Rean membuat jantung milik Agnes berdetak tak karuan. Agnes berusaha mengatur napasnya agar tetap normal. Namun hal itu sulit karena dengan tiba-tiba, Rean mendekatkan wajahnya ke telinga miliknya.

"Aku memilihmu," bisik Rean ke telinga Agnes. Bisikan itu membuat Agnes sedikit terkejut. Hembusan napas Rean yang mengenai lehernya menimbulkan efek geli dan nyaman. Agnes tidak bisa menolak ini. Egonya mematahkan segalanya.

"Tapi bagaimana jika Queenie tahu?" tanya Agnes pelan. Kepalanya menunduk. Membayangkan bagaimana jika sepupunya itu tahu. Membayangkan apa yang akan terjadi di antara dirinya dan Queenie. Membayangkan kedekatan mereka menjadi renggang hanya karena hal ini.

Rean mengangkat dagu Agnes hingga membuat kepala wanita itu kembali tegak. "Akan baik-baik saja. Jangan khawatirkan tentang Queenie," ujar Rean pelan. Bibirnya melengkung memberikan senyum manis kepada Agnes. Rean mendekatkan wajahnya, lalu mengecup pelan pipi milik Agnes.

"Jika pun Queenie tahu, kita akan tetap bersama," kata Rean dan menjauhkan tubuhnya dari Agnes. Ucapan Rean itu membuat ego Agnes semakin tinggi. Ucapan Rean seolah-olah membuat apa yang terjadi di antara dirinya dan pria itu bukanlah kesalahan. Membuat sosok baik Agnes berubah menjadi sosok yang egois.

Dancing With The Devil | END (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang