Chapter 49 | Waktu Tak Tepat

122 10 0
                                    

~Remedy~

Adele

.

.

.

'Jangan menahan air mata itu. Kau bisa menangis semaumu tanpa harus merasa malu.'

_______________________

_______________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ah! Kau sudah sadar?"

Carla mengabaikan ucapan wanita yang tengah duduk di samping ranjangnya. Matanya masih fokus memperhatikan sekitar ruangan sambil memijit pelan keningnya yang terasa pusing. Setelah tahu dimana keberadaannya, Carla meoleh-menatap wanita yang tadi berbicara kepadanya.

"Aku ingin pulang," ujar Carla kepada wanita itu.

"Pulang? Aku rasa tidak semudah itu. Daddy-ku tidak akan melepaskanmu semudah itu, begitu pun aku. Terlebih segala yang sudah dilakukan Demitrius. Mencoba menculikku? Oh yang benar saja!" balas Alisa santai dengan senyum tenangnya.

"Kau tidak tahu apa yang sudah aku katakan sebelumnya? Kau tidak tahu penjelasanku?" tanya Carla pelan. Tubuhnya masih sedikit terasa lemas, pusing, dan mual. Entah apa yang terjadi pada tubuhnya ini. Tapi sepertinya ia keracunan makanan.

"Aku sudah mengetahuinya, tapi aku tidak mempercayai ucapanmu itu selayaknya yang lain," jawab Alisa.

"Kenapa kalian tidak percaya?! Aku berbicara jujur dan apa adanya! Kalau memang kalian tidak percaya dengan ucapanku, maka aku pergi saja dari sini!" kesal Carla dan bersiap melepas selang infuse yang tertancap di tangannya.

"Kau menjadi tahanan. Tidak semudah itu untuk pergi," kata Alisa yang menatap geli Carla.

"Oh ya?" Carla meraba tubuhnya untuk mencari pistol yang sebelumnya ia sembunyikan. Tapi saat mengingat ia sudah menodongkan pistol itu dan berakhir pingsan, dirinya yakin kalau sekarang ini ia tidak sedang bersenjata.

"Mencari pistol mungilmu? Kau ini lugu sekali! Tidak heran jika baru pertama kali," kekeh Alisa. Carla hanya bisa menghembuskan napas beratnya. Ekspresi wajahnya juga mulai murung. Sialan! Kenapa sebelumnya ia harus pingsan, huh? Apa yang terjadi hingga ia bisa pingsan?!

"Tidak kah kau bertanya-tanya kenapa dirimu bisa pingsan?" tanya Alisa kepada Carla. Tubuhnya juga medekat menghampiri dan duduk di samping wanita itu. "Aku percaya dengan perkataan yang kau katakan kepada Daddy-ku. Mungkin hanya aku. Daddy, Joe, dan lainnya masih ragu denganmu," sambung Alisa.

"Lalu kenapa kau berkata jika kau tidak percaya selayaknya yang lain?" heran Carla.

"Hanya untuk mengujimu. Aku suka menguji seseorang," jawab Alisa dengan senyum manisnya.

Dancing With The Devil | END (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang