Chapter 45 | War Zone

139 10 0
                                    

~I Can't Help Falling In Love~

Elvis Presley ( Cover Version Haley Reinhart)

.

.

.

'I'll always love you.'

_______________________

_______________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

12:55 AM

Carla tidak berhasil menghubungi Issac Adrion atau bagian keluarga lainnya. Setelah kejadiaan semalam, Carla, Theo, dan Edison langsung meninggalkan apartemen yang baru ditinggali beberapa hari itu. Tembakan jarak jauh lawan masih bisa ditangani oleh Theo, dan pria itu juga merasa kalau apa yang sebelumnya terjadi hanya sebuah peringatan.

Karena kejadiaan itu, Edison menjadi pendiam. Bocah laki-laki itu seperti nyaman membungkam mulut. Carla dan Theo cukup khawatir akan hal itu. Dan sebelum membawa Theo kembali pada Cleo, Theo ingin putranya kembali seperti sebelumnya. Ia tidak ingin Edison memiliki trauma atau ketakutan yang menghantui. Ia ingin putranya baik-baik saja.

"Edison...." panggil Theo kepada bocah laki-laki yang ada dalam gendongannya. Mendengar Theo memanggil Edison, Carla menolehkan kepalanya sambil terus berjalan di samping pria itu. Kedua bola mata Edison masih terjaga. Bocah laki-laki itu hanya terdiam tidak merespon panggilan dari sang Ayah.

"Kau anak pintar," puji Theo sembari tersenyum kecil, lalu mengecup gemas pipi Edison. "Daddy menyayangimu, tapi maaf jika itu membawamu pada rasa takut. Takut akan yang mungkin tidak pernah dan tidak ingin kau alami. Maaf jika hal tadi membuatmu takut. Aku berjanji tidak akan membuatmu merasakan rasa takut itu lagi," sambung Theo dengan binar bersalah.

"Kehadiranku memang tidak seharusnya ada dalam hidupmu," ujar Theo penuh penyesalan.

"Aku hanya takut. Takut kau terluka, Daddy," kata Edison pelan.

"Aku takut kau pergi lagi. Dan aku juga takut dengan suara tembakan yang menghancurkan kaca," sambung Edison dan memeluk Theo sambil memjamkan matanya. Theo mengelus pelan kepala putranya itu. Theo tidak ingin putranya hidup dalam bahaya. Ia ingin Edison hidup penuh kasih dan sayang.

Setelah berada di depan pintu rumah Cleo, Theo langsung memencet bell. Setelah menunggu sekitar tiga menit, pintu rumah terbuka dan memperlihatkan wajah cantik Cleo dan tubuhnya yang berbalut kimono.

"Myron? Ada apa? Kenapa datang tengah malam seperti ini? Semuanya baik-baik saja?" bingung Cleo dengan suara serak khas seperti seseorang yang baru saja bangun dari tidur. Theo menganggukan kepalanya pelan untuk mengiyakan kalau semuanya baik-baik saja.

"Edison ingin pulang," ujar Theo.

"Bisa aku antar dia ke kamar?" tanya Theo. Cleo mengangguk pelan dan beruca, "Sure," lalu setelah itu memberi jalan agar Theo yang tengah menggendong Edison bisa masuk dan membawa putranya ke dalam kamar.

Dancing With The Devil | END (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang