Chapter 31 | Here We Are

160 12 0
                                    

~Do I Wanna Know? ~

Arctic Monkeys

.

.

.

'Manusia akan melupakan perbuatan baik yang sudah seseorang lakukan karena satu kesalahan yang melukai.'
__________________



Carla menatap gerbang besar yang menjadi pintu masuk utama ke dalam lingkungan apartemen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Carla menatap gerbang besar yang menjadi pintu masuk utama ke dalam lingkungan apartemen. Beberapa detik kemudian kakinya melangkah masuk kala ada seorang wanita membuka gerbang tersebut sembari menuntun anak perempuan. Carla memberi senyum ramahnya saat tubuhnya berpapasan dengan wanita itu.

Setelah masuk ke dalam, Carla segera menaiki tangga yang terarah menuju apartemen milik Theo. Tangganya memang cukup sempit dan tua. Pantas jika disebut curam. Akan lebih seram jika menuruni tangga itu dari pada saat menaikinya.

Carla menarik napasnya dalam saat sudah berada di depan pintu apartemen milik Theo. Tangannya siap mengetuk walau ada rasa ragu. Carla merasa tujuannya menghampiri Theo tidak terlalu jelas, namun memang harus diperjelas. Ia akan memulainya dari awal.

Carla mengetuk pelan pintu apartemen milik Theo, namun beberapa detik menunggu, ketukannya tidak terjawab. Carla kembali mengetuk pintu itu, namun kali ini lebih kencang dari sebelumnya, tapi hasilnya pun sama. Jantungnya semakin berdebar entah karena apa. Tangannya kembali mengetuk pintu cukup kencang dan berulang kali.

"Tidak ada bell!" kesal Carla.

"Who are you?"

Carla langsung memutarkan tubuhnya sedikit terkejut. Matanya menatap tegang seorang wanita gumpal. Untuk menghilangkan rasa terkejutnya, ia memberikan senyuman walau sebenarnya hal itu malah menambah kesan aneh pada dirinya.

"Oh hai!" sapa Carla.

"Kau siapa?" ulang Rose.

"A-aku.... Car-Quee-fuck!" kata Carla terbata-bata, membuat Rose semakin menatap Carla penuh kecurigaan. Kakinya melangkah mendekat menghampiri, sedangkan Carla dibuat panik dan melangkah mundur berusaha menghindari Rose.

Carla merutuki dirinya sendiri karena bersikap aneh. Tapi ada dua hal yang membuat dirinya bersikap seperti itu. Pertama karena wanita yang ada di hadapannya ini telah membuatnya terkejut di saat otaknya sedang memikirkan hal-hal rumit. Dan yang kedua karena wanita di hadapannya itu tampak menghakimi.

"Kau pencuri?!" tuduh Rose.

"Tentu saja bukan! Ak-aku ingin argh!" Pintu apartemen terbuka tepat saat posisi Carla sudah menempel pada pintu. Tubuhnya tidak jatuh. Ada sebuah tangan yang menahannya agar tubuhnya tetap pada posisi aman.

Dancing With The Devil | END (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang