Chapter 11 | Sisi Lainnya

244 13 0
                                    

~Bad Guy~

Billie Eilish

.

.

.

'Dia akan kembali padamu jika dia membutuhkanmu.'
______________________

'______________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sehari setelah kematian Peter Adrion....

07: 30 PM

"Tuan Nikolai tidak ada di kamarnya, Mrs. Dominik," ujar salah satu maid yang bertugas. Florence memutarkan bola matanya malas saat mendengar ucapa sang maid. Ekspresi jegkel terlihat jelas di wajah cantiknya.

Florence mengangkat tangannya—memerintahkan para maid yang bertugas agar segera pergi meninggalkan meja makan. "Sudahku duga anak itu tidak akan ada di kamarnya. Nikolai tidak suka berdiam diri di rumah. Anak itu tidak bisa duduk manis walau sehari!" kesal Florence.

"Biarkan dia, Florence," ujar Feliks kepada istrinya.

"Sekarang ada dimana anak itu, huh?" tanya Florence mengabaikan ucapan suaminya.

"Berhenti menjadi Ibu yang cerewet, Florence! Kau bisa memarahinya saat putramu ada. Jika tidak, maka jangan terus mengoceh!" protes Aleandra—mertuanya.

Feliks hanya bisa berdiam diri sembari memijit pelan keningnya kala mendengar ocehan bising Florence. Istrinya itu sulit dihentikan olehnya jika sudah menyangkut hal semacam ini. Florence tidak akan berhenti berbicara, tapi untungnya setelah Ibunya—Aleandra protes, Florence berhenti mengoceh.

"Itu dia putramu," ujar Aleandra santai sembari menatap ke samping kiri. Mendengar itu, Florence langsung ikut menatap arah pandang Ibu mertuanya. Florence segera bangkit dari duduknya dan melangkah menghampiri putranya yang tampak santai bersama seorang wanita berambut pirang.

"Kau habis dari mana, Nikolai Dominik?!" tanya Florence tegas.

"Rumah teman," jawab Nikolai asal.

"Aku tahu kau berbohong," ucap Florence sembari menyipitkan kedua matanya.

"Oh ayolah, Mom!" kesal Nikolai karena Florence selalui bersikap seperti didektif yang tengah mengorek informasi, dan Nikolai tidak suka hal tersebut. "Aku ke kemar," pamit Nikolai sembari menggandeng wanita berambut pirang di sampingnya.

"Ini waktu makan malam."

"Aku tahu. Aku akan menyusul," ujar Nikolai.

"Come on, Nikolai!" kesal Florence atas sikap Nikolai yang seenaknya.

"Dengarkan apa katanya, Nikolai!" tegas Feliks. Jika Feliks yang sudah berbicara, maka Nikolai tidak berani membantahnya. Nikolai tahu sifat aslinya Ayahnya. Florence hanya akan cerewet jika keinginannya tidak tercapai. Tapi Feliks? Pria itu seorang bajingan.

Dancing With The Devil | END (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang