~Never Be The Same~
Camila Cabello
.
.
.
'Don't say goodbye! Never say goodbye to me!'
______________________
"Mereka pasti akan memeriksamu," kata Theo kepada Carla. Keduanya tengah bersiap-siap untuk melakukan hal beresiko. Baik Carla atau pun Theo, keduanya sama-sama mengenakan pakaiaan berwarna hitam. Bagi Theo warna hitam adalah warna yang sempurna. Noda darah tidak akan terlalu ketara jika pakaiaannya terkena tetesan darah.
"Tidak membawa senjata satu pun, maka itu juga akan berbahaya," kata Theo yang sudah selesai menaruh berbagai senjata di mantel hitam miliknya. "Bagaimana kau mengatasinya?" sambung Theo bertanya kepada Carla.
"Aku membawa pistol ukuran yang bisa disembunyikan di dalam sepatuku," jawab Carla dan masih bersiap-siap. Dirinya cukup grogi dan sedikit takut. Carla belum tahu sebagaimana mengerikan dunia yang dijalani oleh Theo. Ia hanya mengira dan membayangkan, tapi mungkin kenyataannya akan jauh berbeda sangat.
"Setelah berhasil dari pemeriksaan, aku akan meminta izin untuk ke kamar mandi," sambung Carla. Ia menarik napasnya dalam. Theo yang tengah menatap Carla pun segera menghampiri wanita itu dan merangkulnya. Memberikan rasa tenang yang tengah sangat diperlukan oleh Carla. "Masih ada waktu untukmu berubah pikiran," kata Theo memberi Carla kesempatan.
"Tidak! Aku sudah yakin," kata Carla menolak pemberian yang diberi oleh Theo.
"Baiklah. Semoga berhasil," balas Theo dan mengecup hangat kening wanitanya itu. Tangan Theo menangkup wajah Carla. Menatap dalam mata coklat yang rapuh itu. Perlahan tapi pasti, Theo mencium bibir Carla. Mencium lembut bibir manis itu. Bukan ciuman rasa nafsu yang terasa, tapi melainkan seperti rasa untuk terakhir kalinya. Seperti ciuman perpisahan.
"Jika nanti ada sesuatu buruk terjadi padaku, maka aku in-"
"Jangan...." Carla memotong uapan Theo. Telunjuknya menyentuh bibir Theo untuk menghentikan ucapan pria itu. Carla menggelengkan kepalanya pelan. Ia tidak ingin Theo melanjutkan ucapan yang sudah ia ketahui.
"Don't say goodbye! Never say goodbye to me!" tegas Carla.
"Tapi bagaimana jika ak-" Lagi. Carla kembali memotong ucapan Theo. Wanita itu kembali menggelengkan pelan kepalanya. "Kau, aku, dan kita akan baik-baik saja. Berjanjilah untuk kembali dengan selamat. Aku butuh janjimu," kata Carla.
Theo tampak ragu untuk mengucapkan janjinya. Selama ia berjanji, ia akan selalu berusaha menepatinya. Theo bukan tipikal seseorang yang mengucapkan janji dengan begitu mudah. Baginya ucapan janji adalah hal yang cukup serius. Ia tidak akan pernah mengingkari janjinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dancing With The Devil | END (REVISI)
RomanceHell Angels Series #3 Heights rank #1 in billionaire Jan-29-2024 Carla Queenie Almero tidak tahu kalau dirinya akan terjebak dalam kegelapan. Carla tidak menduga kalau pria yang selama ini membantunya malah membawanya masuk ke dalam kegelapan yang...