Chapter 39 | My Dear Son, Edison....

167 12 0
                                    

~Perfect~

Ed Sheeran

.

.

.

'More than lover.'
_

________________


Hening untuk beberapa detik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hening untuk beberapa detik. Cleo berdiri beberapa langkah di belakang Edison. Menatap kosong ke arah depan, tepatnya pada diri Theo yang sedang berdiri tegap. Ada rasa sesak di hatinya kala melihat wajah itu. Wajah yang sudah bertahun-tahun lamanya tidak ia lihat. Mendengar suara Cleo, Theo pun mengalihkan pandangannya. Menatap sang pemilik suara yang tengah menatapnya kosong.

"Edison, sudah waktunya untuk tidur sayang. Bereskan dulu mainan yang tadi berserakan, lalu Mama akan menyusul," titah Cleo kepada putra semata wayangnya. Edison mengangguk pelan dan mematuhi ucapan sang Ibu. Tubuh mungil bocah itu berpaling dan melangka pergi meninggalkan Theo.

Sepeninggalan Edison, Cleo melangkahkan kakinya menghampiri Theo. Menatap kosong dengan raut wajah terkejut. Senyum kecil terlihat di bibirnya saat sudah berada di hadapan pria itu. "Myron.... Benarkah kalau ini dirimu?" tanya Cleo memastikan kalau apa yang tengah terjadi bukanlah mimpinya.

"Hai Cleo," sapa Theo berat.

"Oh god!" Cleo tidak percaya, namun ada rasa senang dalam dirinya mengetahui kalau dirinya tidak sedang bermimpi. Senyum haru bercampur senang terukir di bibirnya. Tanpa interupsi lagi, wanita itu memeluk tubuh Theo. Hal itu cukup membuat Theo tersentak dan membuat senyum manis yang ada di bibir Carla menipis.

Theo tidak balik memeluk tubuh Cleo. Tangannya bergerak untuk mendorong pelan tubuh Cleo setelah beberapa detik wanita itu memeluknya. Bukan karena adanya Carla, namun juga karena dirinya cukup merasa tidak nyaman.

Cleo sadar dengan tindakan yang dilakukannya. Senyum canggung terlihat sembari melepaskan pelukannya. "Maaf," kata Cleo dengan pandagan mata yang beralih ke samping kanan Theo, di mana Carla berada. Raut wajahnya berubah. Raut kesenangan menghilang. Cleo menatap Carla dengan binar kekecewaan.

"Hai," sapa Carla dengan senyum.

"Ya, Cleo, ini Ca—"

"Queenie," sela Carla agar Theo tidak melanjutkan ucapannya. Theo menatap sekilas Carla. Senyum kecil muncul di bibir pria itu. Ia tidak mempermasalahkan jika tadi wanita yang ada di sampingnya memotong ucapannya.

"Dan Queenie, ini Cleo—Ibu Edison," sambung Theo saling memperkenalkan kedua wanita itu. Carla dan Cleo mengangguk paham. Mata Cleo melihat tangan Theo yang merangkul pinggang milik Carla. Terlihat jika pria itu memiliki suatu hubungan istimewah.

Dancing With The Devil | END (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang