Chapter 1 | The Life

1.1K 34 0
                                    

~Can I Get It~

Adele

.

.

.

'And maybe he'll break your heart!'

_______________________

Las Vegas, Nevada—USA | Queenie House

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Las Vegas, Nevada—USA | Queenie House

"Kau sudah kembali, Queenie?"

Queenie melepaskan kacamatanya dan menoleh ke arah sumber suara. Mata coklat gelapnya menatap lelah Agnes—sepupunya. "Kau tidak melihat aku berdiri di sini? Apa kehadiranku belum jelas untuk jawaban pertanyaanmu itu, huh?" heran Queenie. Agnes tidak ambil hati dengan jawaban sepupunya itu. Agnes malah tertawa geli mendengar jawaban Queenie.

"Baiklah, baiklah. Kau ini tidak bisa santai! Berikan kantung belanjaan itu padaku," pinta Agnes. Queenie langsung memberikan kantung belanjaan yang ada dalam genggamannya kepada Agnes. Agnes melangkah menuju dapur sembari membawa kantung belanjaan tersebut. Merapihkan belanjaan yang ada di kantung itu sesuai tempatnya.

"Dia baik-baik saja kan selama aku keluar?" tanya Queenie pada Agnes, sembari melangkahkan kakinya menuju kamar Ibunya—Cassie.

"Dia terus memejamkan matanya. Dan aku rasa hal itu menunjukan jika Bibi Cassie baik-baik saja," balas Agnes, membuat hati Queenie tenang.

Queenie menutup pelan pintu kamar ibunya. Kakinya melangkah pelan—berhati-hati agar tidak menimbulkan suara yang nantinya bisa mengganggu tidur wanita yang disayanginya itu. Tangan Queenie terangkat mengelus kening Cassie yang mengkerut dan sedikit berkeringat. Suhu tubuh Cassie terasa hangat dan hal itu membuat Queenie sedih. Sudah tiga bulan berlalu, tapi kondisi ibunya masih tidak ada perubahan berarti.

"Aku menyayangimu, Mom. Sangat," ujar Queenie pelan dan mencium lembut kening Cassie. Tidak ingin mengganggu tidur ibunya, Queenie memilih untuk keluar dari kamar Cassie.

"Queenie? Kau lupa membeli obat Bibi? Aku tidak melihat kantung obat," tanya Agnes berjalan menghampiri Queenie dari arah dapur. Queenie menghembuskan napasnya berat. Kakinya melangkah melewati Agnes yang ada di hadapannya menuju sofa usang. "Aku tidak lupa, tapi memang tidak membelinya," balas Queenie sembari membuka kaleng soda.

"Aku tidak mendapatkan uang lebih atau cukup untuk membeli obat, Agnes," sambungnya pasrah. Mendengar itu, membuat Agnes menundukan kepalanya sedih. Kondisi Cassie saat rutin meminum obat saja tidak menunjukan perubahan yang signifikan. Apalagi tidak mengosumsi obat.

"Aku khawatir kondisi Bibi akan semakin parah. Bagaimana jika kita membawa Bibi ke Rumah Sakit?" saran Agnes membuat Queenie memijat pelan keningnya. Bukannya tidak mau, tapi karena kondisi. "Membeli obat saja tidak mampu, bagaimana bisa aku membawa Mommy ke Rumah Sakit?!" herannya frustasi.

Dancing With The Devil | END (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang