~Keep On Loving You~
Cigarette After Sex
.
.
.
'Saat kau butuh atau pun tidak, aku akan selalu berada di sisimu. Siap menemanimu dalam keadaan apa pun.'
_______________________"Ini bukan jalan menuju stasiun kereta," protes Carla karena arah bus tidak berjalan menuju stasiun kereta yang akan membawa keduanya kembali ke New York. Awalnya Carla sempat ragu untuk memprotes arah bus kepada Theo, mengingat suasana tidak terasa begitu baik untuk memulai perdebatan.
"Memang bukan," balas Theo membenarkan jika bus yang tengah ditumpangi ini tidak menuju stasiun kereta. Mendengar balasan dari Theo membuat kening Carla mengernyit bingung. Matanya memberikan tatapan penuh tanya kepada pria itu.
"Kita tidak kembali ke New York?" tanya Carla memastikan.
"Bukan sekarang," jawab Theo.
"Kenapa?" tanyanya.
Theo menghembuskan napasnya pelan untuk menghilangkan rasa berat pada dadanya. Mata birunya menatap dalam kedua bola mata coklat milik Carla. Ada binar sedih yang mendalam pada bola mata biru itu dan Carla bisa merasakannya. "Kepergiaan Edison membuat diriku cukup merasa kehilangan. Aku tidak bisa melakukan pekerjaanku dalam kondisi seperti ini. Pikiranku sedang tidak jernih. Aku takut salah mengambil langkah dan nantinya akan menjadi boomerang," jelas Theo berusaha membuat Carla mengerti.
"Lalu kemana tujuan kita?"
"Ke tempat istirahat yang aman dan nyaman," balasnya sembari terseyum kecil. Melihat senyum itu membuat Carla bibir dan hatinya ikut tersenyum. Tangannya mengelus rahang tegas milik Theo. Mencium singkat leher pria itu, lalu masuk ke dalam pelukan hangat dan membenamkan kepalanya di dada bidang milik Theo.
"Kau tidak sendiriaan, Theo. Aku ada di sini. Selalu dan selamanya. Saat kau butuh atau pun tidak, aku akan selalu berada di sisimu. Siap menemanimu dalam keadaan apa pun," ujar Carla yang terdengar seperti bisikan, namun masih bisa didengar oleh telinga Theo. Theo tidak menjawab. Pria itu lebih memilih memejamkan matanya sembari bersandar, mencoba menghilangkan rasa penatnya. Berharap lelahnya hilang.
"Thank you for loving me when I didn't feel lovable," ujar Theo dan mengecup ujung kepala Carla cukup lama. Harum rambut Carla yang manis dan embut membuat diri Theo sedikit lebih tenang dari sebelumnya.
"Kau melakukannya lebih dulu padaku," balas Carla.
***
Kedua bola mata coklat milik Carla tidak bisa berkedip. Mulutnya terus terbuka, namun lidahnya kelu dan tidak bisa mengungkapkan rasa takjubnya. Ekspresinya cukup terkejut dan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Jantungnya berdetak kencang karena senang. Hatinya terus bertanya-tanya apa yang dilihatnya benar atau tidak, dan otaknya terus berusaha meyakinkan apa yang dilihat sekarang ini adalah nyata, bukan hayalan biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dancing With The Devil | END (REVISI)
RomanceHell Angels Series #3 Heights rank #1 in billionaire Jan-29-2024 Carla Queenie Almero tidak tahu kalau dirinya akan terjebak dalam kegelapan. Carla tidak menduga kalau pria yang selama ini membantunya malah membawanya masuk ke dalam kegelapan yang...