Chapter 29 | Your Code

168 11 0
                                    

~No Tears Left To Cry~

Ariana Grande

.

.

.

'Kau merusak semuanya untuk egomu.'

_____________________

Carla membuka matanya perlahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Carla membuka matanya perlahan. Sembari mengusap wajahnya, Carla bangkit dari atas kasur dan melangkahkan kakinya ke luar. Bersih dan harum. Dua kata itu pantas untuk ruang yang semalam penuh darah dan bau anyir. Mengingat apa yang terjadi semalam, Carla tidak tahu banyak setelah ia masuk ke dalam kamar dan tertidur.

Theo membawa mayat Rean kemana? Bagaimana bisa pria itu menyingkirkan mayat dengan mudah? Bagaimana cara Theo membawa mayat Rean? Bagaimana Theo membersihkan dan membuang segala bukti? Pertanya-pertanyaan itu terus memenuhi kepala Carla. Dan sekarang, entah kemana perginya pria itu. Carla tidak tahu dimana keberadaan Theo dan tidak yakin ingin berjumpa dengan pria itu dalam waktu dekat.

Carla butuh waktu untuk memahami dan mencerna segala kejadiaan sebelum-sebelumnya yang terkesan datang secara cepat dalam hidupnya.

Tangan Carla mengambil segelas air putih untuk ia minum. Dan saat sedang meneguk air putih, matanya melihat sepucuk kertas di atas meja dekat tanaman mini miliknya. Kertas apa itu? Seingatnya ia tidak pernah meninggalkan kertas atau benda lain di meja dekat tanaman.

Carla mengambil kertas tersebut. Kertas itu terlipat dan di luar lipatannya bertuliskan 'Carla' alias namanya. Keningnya mengernyit bingung. Apa mungkin ini kertas yang ditinggalkan Theo untuknya? Mungkin saja bukan. Carla tambah bingung saat membuka lipatan kertasnya. Angka dan huruf acak. Apa maksudnya.

"107 101 109 097 116 105 097 110 110 121 097 109 101 109 097 110 103 112 097 110 116 097 115. Ndx wlgn phqjhqdo ehqdu kdo bdqj zdmbu mlnd nbx wdnxw. Kunci D," ucap Carla menyebut angka dan huruf-huruf yang ada pada kertas tersebut.

"Wait! What the fuck is this, huh?" tanyanya pada diri sendiri. Carla terdiam dan mulai berpikir maksud dari kertas tersebut. Tidak mungkin jika angka dan huruf asal yang tak sengaja ditulis. Semua itu pasti ada maksudnya.

Carla membawa kertas tersebut menuju kamarnya. Tangannya mengambil buku dan membuka layar komputer untuk mencari tahu. Jari-jari miliknya menari lincah pada kybord laptop. Mengetik angka-angka yang tertulis di kertas tersebut. Mata coklat itu memperhatikan layar komputer yang menunjukan beberapa hal. Beberapa website terlihat tidak masuk akal dengan apa yang tengah dicarinya. Tetapi mata Carla menangkap satu website yang cocok untuk pembahasan yang sedang dicarinya.

"Ascii code," ucapnya.

"I got it!" sambung Carla sembari tersenyum, lalu kembali mengetik di atas kybord laptopnya untuk mencari apa itu ascii code.

Dancing With The Devil | END (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang