Chapter 7 | You Again

354 16 0
                                    

~Bad Blood~

Taylor Swift ft. Kendrick Lamar

.

.

.

'Apa aku masih kurang untukmu?'
______________________

'Apa aku masih kurang untukmu?'______________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

08:30 AM

Agnes tidak datang kemarin malam. Queenie baru sempat membaca pesan balasan dari Agnes saat kembali ke Rumah Sakit. Untungnya ruang rawat Cassie tidak diisi untuk satu orang saja, namun melainkan ada dua pasien lainnya. Queenie bersyukur akan hal itu.

"Agnes tidak bisa datang. Tidak apa kan jika aku tinggal sendiri? Aku harus pergi berkerja," kata Queenie kepada Cassie yang tengah terbaring lemah di atas ranjang Rumah Sakit. Bibir pucat Cassie tersenyum. Kepalanya mengangguk lemah mengiyakan ucapan putrinya.

"Pergilah. Aku baik-baik saja," balasnya.

Queenie tersenyum mendengar balasan dari Ibunya. Cassie memang selalu tidak mau menyusahkan siapa pun, apalagi menyusahkan putri satu-satunya. Sebelum pergi, Queenie menyempatkan diri untuk mencium kening Cassie. Memberiakan tanda sayangnya pada Ibu tercinta.

"Anne, ini nomer ponselku. Jika ada apa-apa dengan Mommy—ku, kau bisa hubungi aku melalui nomer ini. Terima kasih," ucap Queenie kepada Anne—teman sekamar Cassie.

"Oh Queenie sayang, aku tidak memegang ponsel," keluh Anne.

"Berikan pada suster saja jika ada apa-apa. Sepertinya Rumah Sakit belum mengetahui nomer ponselku. Aku hanya memberikannya nomer ponsel rumah," kata Queenie yang diangguki paham oleh Annie. Dibanding Cassie, kondisi Anne jauh lebih sehat. Mungkin wanita itu akan segera meninggalkan Rumah Sakit sialan ini.

Queenie melangkah keluar dari ruang rawat. Kakinya berlari kecil menuju lift kala sadar waktu sudah menunjukan pukul setengah sembilan pagi. Perjalanan dari Rumah Sakit menuju rumah Nate cukup memakan waktu. Tidak enak jika Queenie kembali datang terlambat. Terkesan tidak professional dan membuang-buang waktu Nate karena terus-terusan menunggunya. Queenie menghargai waktu pria itu.

Di dalam lift hanya ada dirinya dan seorang pria asing. Awalnya Queenie sama sekali tidak menaruh rasa curiga sedikit pun kepada pria itu, sampai akhirnya pria asing itu mendekat ke arahnya dan mengucapkan sesuatu. Sesuatu terkait pekerjaan barunya yang Queenie sebut sebagai, 'Penghantar'.

Ada satu hal yang baru saja Queenie pelajari pagi ini. Perkataan Leo kemarin malam mungkin saja benar dan memang bukan omong kosong atau sekedar bahan untuk menipu serta menakut-nakuti dirinya. Mungkuin Queenie baru menyadari kalau dirinya sudah salah mengambil langkah. Dan sekarang senang atau tidak ia berurusan dengan Feliks yang tergabung bersama Yakuza.

Dancing With The Devil | END (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang