~Falling In Love~
Cigarettes After Sex
.
.
.
'Aku mencintamu dalam keadaan apa pun dan aku tidak akan pernah meninggalkanmu dalam keadaan apa pun.'
____________________
Satu minggu kemudian....Theo membantu Carla belajar berjalan. Tangan kekarnya menggenggam dan menjadi tumpuan beban tubuh wanita itu. Masih dengan menggunakan baju pasien dan selang infuse, Carla mencoba melangkahkan kakinya perlahan. Bibirnya ia gigit untuk menahan rasa sakit yang terasa. Carla berusaha mengatur napasnya untuk mengontrol dirinya.
"Hanya butuh waktu untuk mebiasakan saraf-sarafmu," ujar Theo memberi tahu Carla agar tidak memaksa keras tubuhnya untuk berjalan. Perkataan Theo tidak begitu Carla pedulikan. Wanita it uterus memaksakan tubuhnya agar bisa berdiri sendiri dan berjalan tanpa bantuan orang lain.
"Kau akan pulang dari Rumah Sakit hari ini," ucap Theo memberi tahu dan terus membantu Carla berjalan. "Sebentar lagi ada pertemuan dengan Dokter saraf untuk memeriksa dan melihat kondisimu," sambung Theo dan Carla tetap membungkam mulutnya enggan membalas ucapan pria itu walau singkat. Theo sendiri tidak terlalu mempermasalahkannya karena ia memahami kondisi Carla sekarang ini. Carla butuh waktu untuk berdamai dengan semuanya.
Theo langsung menahan tubuh Carla saat kaki wanita itu tak lagi mampu menahan berat tubuhnya. "Mari istirahat dulu," saran Theo dengan posisi tubuh memeluk sebagian tubuh Carla. Merasa getaran pelan, Theo langsung menatap wanita yang tengah bersamanya itu. Tangan kekarnya mengelus pelan punggung Carla untuk menenangkan.
"Menangislah jika memang harus," ujar Theo mempersilhkan Carla menangis. Ia tidak akan melarang wanita itu untuk tidak menangis. Menangis bukanlah hal yang harus dilarang. Itu sifat alami manusia. Dan terkadang menangis bisa melegakan hati walau sifatnya sementara. "Aku ada di sini untuk menemanimu menangis," sambung Theo dan memeluk hangat tubuh Carla.
"Ini terlalu sulit Theo," keluh Carla.
"Aku tahu."
"Jangan bayi kecilku juga. Jangan dia!" kesal Carla, sedangkan Theo hanya bisa menghembuskan pelan napasnya. Peluru yang menembak tubuh Carla membuat bayi yang ada dalam kandungan wanita itu tiada. Carla mengalami pendarahan pada rahimnya akibat peluru yang menembus bagian bawah perutnya. Pendarahan tidak normal membuat Dokter yang menangani Carla memutuskan untuk mengangkat rahim wanita itu. Awalnya hal tersebut merupakan hal yang sulit bagi Theo karena bagaimana pun, rahim adalah bagian tubuh Carla. Ia tidak bisa menyetujuinya begitu saja, namun karena saat itu dalam kondisi genting, mau tidak mau Theo menandatangani suarat perjanjian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dancing With The Devil | END (REVISI)
RomantikHell Angels Series #3 Heights rank #1 in billionaire Jan-29-2024 Carla Queenie Almero tidak tahu kalau dirinya akan terjebak dalam kegelapan. Carla tidak menduga kalau pria yang selama ini membantunya malah membawanya masuk ke dalam kegelapan yang...