~Settle Down~
The 1975
.
.
.
'The world is fucked up and don't forget to keep smiling!'
___________________
"Berikan sisa bayaranku. Tiga ratus ribu Dollar," pinta Theo kepada Juan.
"Kau belum me-"
"Dia sudah mati. Kau bisa melihat mayatnya jika memang kau ingin," potong Theo cepat. Juan tampak ragu, namun melihat ekspresi Theo yang tidak terbaca membuat keraguan ada dirinya ia sampingkan terlebih dahulu.
"Berikan," titah Juan kepada anak buahnya untuk mengambil uang yang Theo pinta. Anak buahnya itu mengangguk patuh dan segera melaksanakan perintah. Sepeninggalan anak buahnya, Juan menata serius Theo. Menimbang-nimbang untuk mengajak pria itu berbicara atau tidak.
"Kau tahu?" kata Juan memulai pembicaraan.
"Tentang apa?" heran Theo.
"Issak Adrion berencana membunuh pria itu," lanjut Juan memberi tahu Theo.
"Katakan padanya kalau aku sudah menghabisi pria sialan itu. Anggap tanda menyelesaikan segalanya. Menyelesaikan tentang kematian Peter Adrion. Menyelesaikan jika aku tidak lagi terhubung dengan masalah apa pun," balas Theo santai.
"Mereka tidak perlu mengeluarkan uang atau mengotori tangan. Rean sudah mati. Pria itu akan pernah menjadi bagian keluarga. Aku berbaik hati bukan?" sambung Theo berbarengan dengan koper yang di taruh di atas meja. Theo langsung mengambil koper tersebut setelah Juan mempersilahkannya.
"Bagaimana bisa kau tahu tentang hal itu?" tanya Juan heran.
"Aku tahu apa pun," jawab Theo sesukanya, lalu langsung melangkahkan kakinya meninggalkan Juan. Namun baru melangkah beberapa langkah, kakinya terhenti dan memutarkan badan untuk menghadap Juan.
"Katakan kepada keluarga Adrion agar tidak mengurusi urusan milikku. Jangan ikut campur dalam pekerjaanku. Aku tidak memihak sipa pun. Aku mengajak kerja sama jika memang aku ingin. Jika terjadi masalah, maka jangan langsung menuduhku. Karena aku hanya melakukan pekerjaanku," ujar Theo menjelaskan sekaligus memberi peringatan melalui Juan,
"Tidak hanya untuk keluarga Adrion, namun berlaku kepada siapa pun yang memakai jasaku," sambung Theo, lalu melanjutkan langkahnya.
Benang kusut sudah mulai menemui titik terang. Perlahan gumpalan benang kusut itu mulai terbuka. Hal-hal yang ia lakukan sebelumnya sudah membuat keadaan kembali berpihak. Tidak ada lagi ancaman yang mengancam. Kematian Rean dan Nelson sedikit memperbaiki keadaan. Atau mungkin memang sangat memperbaiki keadaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dancing With The Devil | END (REVISI)
RomansHell Angels Series #3 Heights rank #1 in billionaire Jan-29-2024 Carla Queenie Almero tidak tahu kalau dirinya akan terjebak dalam kegelapan. Carla tidak menduga kalau pria yang selama ini membantunya malah membawanya masuk ke dalam kegelapan yang...