Chapter 35 | The Dangerous

184 13 0
                                    

~Religion~

Isak Danielson

.

.

.

'Aku tidak akan pernah mengkhianatimu.'
____________________

Theo keluar dari kamar mandi dengan bertelanjang dada dan handuk yang menutupi tubuh bagian bawahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Theo keluar dari kamar mandi dengan bertelanjang dada dan handuk yang menutupi tubuh bagian bawahnya. Butiran air yang membasahi rambut pria itu menetes dari ujung rambut hingga turun ke dada bidang miliknya. Carla hanya memperhatikan Theo dari atas ranjang dengan selimut yang masih membungkus-menutupi tubuh polosnya.

"Apakah perih jika terkena air?" tanya Carla.

"Apa?" bingung Theo.

"Luka cakaran di punggungmu," jelas Carla.

"Tidak terlalu," jawab Theo jujur. Mendengar jawaban semcam itu, Carla hanya bisa menganggukan kepalanya paham. Mungkin pria itu sudah kebal. Luka cakar itu tak seberapa baginya, namun bagi Carla itu hal yang cukup mengerikan.

"Apa yang akan kau lakukan hari ini?" tanya Carla karena melihat Theo berpakaian rapih dan terlihat sibuk menyiapkan sesuatu. Carla bangkit dari atas ranjang menghampiri Theo dengan selimut putih yang masih membalut tubuh polosnya.

"Melakukan pekerjaanku," balas Theo singkat.

"Membunuh?"

"Menculik," koreksi Theo.

"Siapa yang memintamu untuk menculik?" tanya Carla ingin tahu. Theo tersenyum kecil, lalu tangannya memegang pinggang milik Carla dan menariknya agar mendekat padanya. Mata biru itu menatap dalam mata coklat yang penuh binar ketenangan.

"Feliks Dominik. Dan aku rasa kau tahu siapa pria itu," balas Theo dan melepaskan tangannya dari pinggang milik Carla. "Ada koper berukuran sedang di bawah ranjang. Ada delapan ratus ribu Dollar dalam koper itu. Berikan pada Feliks untuk membuat keadaan tidak kacau," sambung Theo, sedangkan Carla menatap pria itu penuh ketidak percayaan.

"No way! Are you fucking kidding me?!" ucap Carla tidak percaya.

Theo tersenyum dan Carla merasa senyuman itu begitu manis. Sial! Ketampanan pria itu bertambah! Theo membuatnya tambah terjatuh dalam. "Ada rencana malam ini? Jika tidak aku ingin mengajakmu pergi keluar," tanya Theo.

"Tidak juga. Aku berniat ingin membuat kue kering hari ini dan menyelesaikan masalah tentunya. Jadi kemana kita akan pergi nanti malam?" jawab Carla sekaligus bertanya dengan sangat bersemangat.

"Lihat nanti. Bersiap saja nanti malam," balas Theo.

"Tidak sabar!" kekeh Carla.

Theo melingkarkan tangannya pada pinggang Carla, lalu memeluk hangat tubuh wanita itu. Theo menyenderkan kepalanya pada lengkungan leher indah milik Carla. Memberi kecupan singkat di sana, lalu pindah ke pipi.

Dancing With The Devil | END (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang