Chapter 41 | I Know You Too Well

150 11 0
                                    

~Sweet~

Cigarettes After Sex

.

.

.

'Sifat licik butuh diterapkan pada permainan kotor.'

_____________________

"Dia sudah tidur," ujar Carla kala melihat Theo melangkah masuk ke dalam kamar Edison

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia sudah tidur," ujar Carla kala melihat Theo melangkah masuk ke dalam kamar Edison. Tangan Carla masih sibuk membereskan benda-benda yang berserakan di lantai kamar Edison. Bocah laki-laki itu sudah tertidur pulas setelah belajar mengeja huruf-huruf Russia, Spanyol, dan bercerita.

"Ternyata aku telat," kata Theo sembari mengelus pelan kepala putra semata wayangnya itu. Saat ingin beranjak, Theo mengecup pelan kening Edison terlebih dahulu, lalu setelah itu menghampiri Carla dan membantunya untuk membereskan barang-barang yang berserakan.

"Hal apa yang kalian lakukan tadi?" tanya Theo.

"Hanya mempelajari bahasa Russia dan Spanyol. Kita juga sedikit bercanda dan bercerita," jawab Carla. Setelah selesai merapihkan barang-barang yang tadi berserakan, Carla segera mematikan lampu kamar Edison dan menggantikannya dengan lampu tidur agar bocah laki-laki itu nyaman.

"Dia mengatakan kepadaku kalau sangat ingin pergi ke kebun binatang. Edison juga sangat ingin menunggangi sekaligus mempunyai kuda. Dia ingin kuda berwarna putih berkilau," kata Carla memberi tahu Theo sembari melangkah keluar kamar Edison.

"Baiklah. Kita bisa pergi besok," balas Theo.

"Dia manis, lucu, dan menggemaskan," puji Carla tulus dari lubuk hatinya.

"Aku rasa Cleo sedang memasak makan malam," ucap Carla karena mencium aroma harum masakan. "Aku akan menghampiri dan membantunya. Ada hal lain yang ingin kau lakukan?" sambung Carla, bertanya sebelum menghampiri Cleo yang berada di dapur.

"Aku membeli apartemen sederhana. Mungkin besok kita akan menempatinya," balas Theo memberi tahu wanita yang ada di hadapannya itu. "Dan masih memikirkan apa yang harus aku lakukan selanjutnya. Jujur untuk saat ini dan baru kali ini aku merasa begitu takut dan bingung. Pikiranku tidak pernah sebegitu bising. Namun sekarang? Seperti ada yang berubah dalam diriku," jelas Theo memberi tahu keluh-kesahnya kepada Carla.

"Aku takut jika tindakanku dalam bekerja akan mencelakai dirimu. Itu hal yang sekarang sedang aku pikirkan," sambung Theo.

"Hei.... Jangan khawatirkan aku. Theo, aku tidak ingin menjadi bebanmu. Lakukan yang menurutmu tepat. Jangan mengkhawatirkan aku," kata Carla sembari mengelus pelan pipi pria yang tengah bersamanya.

"Aku tidak tahu mana yang tepat," keluh Theo.

"Kau tidak bisa berjuang dan melawan seorang diri jika lawanmu begitu tangguh dan lebih banyak dari jumlahmu. Jika kau ingin imbang, carilah sekutu untuk memperkuat pertahananmu. Lihat bagaimana permainannya. Cukup bawa mereka seperti apa yang mereka mau," ucap Carla memberi beberapa saran kepada Theo.

Dancing With The Devil | END (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang