Chapter 44 | Threat

147 10 0
                                    

~All The Good Girls Go To Hell~

Billie Eilish

.

.

.


'aku berusaha bersikap berani.'

____________________

____________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

10:35 AM

Edison tengah duduk menonton kartun di layar ponsel sembari memakan cemilan ringan. Bocah laki-laki itu bermalam di apartemen yang Theo sewa. Melihat Edison tengah sibuk dengan acara kartunnya, Carla melangkahkan kakinya menuju dapur untuk menyeduh ramen, makanan asal asia yang kemarin ia beli di supermarket.

Theo tengah keluar membeli beberapa hiasan dan barang-barang untuk melengkapi isi apartemen yang masih cukup terasa kosong. Pria itu juga akan membelikan mainan pesanan Edison, seperti robot besar dan mobil-mobilan dengan remot kontrol.

Di tengah kegiataannya, suara bell terdengar. Awalnya Carla mengabaikan bunyi bell tersebut, namun saat mengingat Edison berada di ruang tengah, Carla segera berlari pelan untuk mencegah bocah laki-laki itu agar tidak langsung membukakan pintu.

"Jangan bu-" Ucapan Carla terputus kala melihat Edison telah membukakan pintu untuk seseorang yang tadi memencet bell. Carla menarik napasya pelan untuk mengontrol dirinya. Kakinya melangkah mendekat dan menarik pelan tangan Edison agar tidak begitu dekat dengan pria asing yang tengah berdiri di depan pintu.

"I don't know you, sir," ujar Carla datar, namun tetap berusaha bersikap sopan. Pria asing itu tersenyum untuk menyapa Carla. Tapi bagi Carla, senyuman itu tidak seperti sapaan, namun melainkan seperti ada sesuatu yang tersembunyi.

"Maaf, tapi aku tidak mengenalmu," ulang Carla dan segera menutup pintu apartemen. Belum tertutup sempurna, tangan pria itu langsung menahan, membuat pintu apartemen tak jadi tertutup dan malah tertahan. "Sir! What the hell are you doing?!" bentak Carla tidak suka.

"Demitrius. Aku mencari Demitrius," kata pria itu.

"Aku tidak mengenal nama itu," balas Carla tanpa rasa ragu atau takut.

"Bagaimana dengan pria ini?" ucap pria itu kembali, bertanya sembari mengasongkan selembar kertas foto yang menampakan sosok pria dengan topi. Wajahnya tidak begitu terlihat jernih, namun Carla tahu kalau sosok pria yang ada di foto itu adalah Theo.

"Kemarin dia menuju ke sini," kata pria asing itu.

"Mungkin sudah pindah? Aku tidak tahu pasti, namun aku benar-benar tidak mengenalnya. Dan lagi pula, aku masih baru di sini. Mungkin tadinya dia adalah tetanggaku atau mantan penghuni apartemen ini," balas Carla berpura-pura tidak tahu.

Dancing With The Devil | END (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang