29 | sleepover

65 16 23
                                    

Welcome back.

Jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote dan komen. Kalo suka, jangan lupa dimasukin ke library juga ya. I hope you like it!



"Boleh kubuka?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Boleh kubuka?"

"Silakan. Aku akan menyuruh Fredrick untuk membuatkan kita popcorn."

Mia mengambil salah satu kantong plastik yang dibawa Rafael, lalu menuang isinya ke karpet yang sebelumnya telah Rafael gelar di lantai kamarnya. Berbagai macam camilan di kantong plastik itu jatuh berserakan.

Mia mengambil sebungkus permen gummy dan membukanya. Ketika Rafael kembali, jas kerjanya telah tersampir di salah satu pundak, ikatan dasinya dilepas dan dibiarkan menggantung di leher. Pria itu terlihat keren, pikir Mia.

Rafael membentangkan meja lipat di tengah karpet, meletakkan laptopnya di atas meja, lalu membuka Netflix. Ia menyuruh Mia untuk mencarikan mereka film selagi ia mandi dan mengganti baju.

Wanita itu meletakkan bungkus permennya di samping laptop selagi ia mencari film untuk mereka tonton. Mia berdehem panjang, kebingungan ketika melihat deretan film-film itu.

Apa yang harus mereka tonton malam ini? Film romantis? Komedi? Atau horor? Haruskah Mia memutar film fantasi atau aksi?

Ketika Rafael kembali, kini terlihat lebih segar menggunakan kaos polos dan celana longgar. Sesekali, air akan menetes dari helai-helai rambutnya yang masih setengah basah.

Kedatangan pria itu menarik perhatian Mia. Tanpa sadar, matanya mengikuti pergerakan Rafael. Mia memperhatikan seraya pria itu menggosok rambut basahnya dengan handuk kecil, mencipratkan beberapa tetes air ke mana-mana.

Pria itu mengaplikasikan moisturizer ke wajahnya. Ketika matanya beradu dengan mata cokelat Mia, Rafael tersenyum dan menggoyangkan wadah moisturizer itu padanya.

"Produk yang kau sarankan untukku waktu itu cocok dengan wajahku, aku menyukainya," jelas Rafael.

Mia membalas senyum sahabatnya. Ia mengambil kembali bungkus permennya dan menyuap satu keping permen gummy ke mulut. "Aku ikut senang. Menyenangkan rasanya melihatmu merawat diri sendiri."

Rafael meletakkan benda itu dan mendekati Mia. "Well, aku harus berterima kasih padamu untuk itu. Aku tak akan menggunakannya kalau bukan kau yang merecokiku dengan produk perawatan wajah."

Film Princess and The Frog terputar di laptopnya, dengan Mia duduk bersila sambil memakan permen gummy, salah satu bantal milik Rafael ada di pangkuannya. Semangkuk popcorn rasa karamel yang Rafael suruh Fredrick untuk buatkan telah tersaji apik di atas meja.

Rafael menghempaskan bokong di samping wanita itu dan membiarkan Mia menyuapnya permen gummy. "Film ini lagi?" tanyanya.

Mia berdehem singkat. "Aku suka film ini. Terlebih lagi, Prince Naveen terlihat tampan. Aku suka dia."

Rafael memutar bola matanya. Ia mengambil mangkuk popcorn dari meja dan memakannya. Tak ada dari mereka yang berbicara untuk beberapa menit, keduanya terlihat fokus pada film yang mereka tonton sambil memakan camilan di pangkuan masing-masing.

Twisted Fate (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang