32 | kidnapped

80 16 14
                                    

Halo! Selamat datang kembali :)

Jangan lupa tinggalkan jejak terlebih dahulu ya! Kalau suka jangan lupa dimasukkan ke library ;)



Setelah menyalami ayah Rafael dengan istri barunya, mereka berlima berpencar. Jasper dan Hannah pergi ke lantai dansa ketika salah satu lagu milik George Benson mengalun dari speaker ballroom. William tampak pergi menghampiri gerombolan empat wanita muda di ujung ruangan, berniat untuk mengajak salah satunya untuk berdansa.

"Permisi," William menyela pembicaraan para wanita itu. Dengan senyum sesopan mungkin, pria itu mengulurkan tangan pada wanita yang mengenakan gaun hitam. "Maukah Anda berdansa denganku?" ajaknya.

Ketiga teman dari wanita itu terperangah. Bukannya si wanita bergaun hitam yang membalas, temannya menyela dan menaruh sebelah tangan di lengan William.

"Aku bisa menjadi teman dansamu," ujar si wanita bergaun biru, matanya melebar penuh kagum memandang William.

Pria itu mengernyit, lalu melirik ke arah wanita yang ia ajak. "Um--"

"Atau kami," wanita yang lain menyela, menunjuk ke arah dirinya dan teman di sebelahnya. "Namaku Tara, dan ini Freya." Wanita yang ditunjuk melambaikan tangan kecil pada William.

"Senang bertemu dengan kalian, Tara, Freya. Namaku William. William Reed," ia memperkenalkan diri.

Mereka berempat wanita yang cantik. Meski ia bisa saja mengajak keempatnya ke lantai dansa, William malah mengalihkan perhatiannya kembali pada si wanita yang ia ajak. Si wanita bergaun hitam.

"Dan kau, nona? Siapa namamu?" tanya William.

Ketika wanita itu tersenyum, penuh percaya diri dan dagu terangkat tinggi, William merasakan jantungnya melewatkan satu detakan.

"Salam kenal, sire, namaku Diana," wanita itu memperkenalkan diri, suaranya terdengar menggoda dengan aksen Inggris yang kental.

William tersenyum lembut. "Seperti Princess Diana?"

Wanita itu mengangkat sebelah bahu, senyumnya berubah jahil. "Ibuku pengagum beratnya. Itu alasan pertama kenapa dia memberiku nama tersebut," katanya.

Tara berdehem, menyela pembicaraan keduanya. "Diana, kalau kau tidak ingin menerima ajakannya, aku akan dengan senang hati menggantikanmu."

Wanita itu bangkit dari kursinya dan melingkarkan tangan ke lengan William. Namun dengan cepat, si wanita bergaun biru yang duduk di samping kanan Diana bangun untuk menarik Tara dari gandengan William.

"Tidak secepat itu, Tara. Aku yang mengajukan diri lebih dulu darimu. Biar aku yang menggantikan Diana," ujarnya.

"Teman-teman?" panggil Freya. "Bisakah kalian berhenti bertengkar?"

"Tidak!" Keduanya berseru berbarengan.

Tara melipat lengannya. "Ayolah, Frey, jangan bilang kau tidak ingin berdansa dengan William?"

Wajah Freya merona mendengar pertanyaan tersebut. "Tentu saja aku mau," jawabnya dengan suara rendah. "Tapi William mengajak Diana untuk menjadi teman dansanya, bukan kita."

Diana bangun dari duduknya karena kedua temannya tak berhenti berdebat. Wanita itu mengamit lengan William, menariknya menjauh dari ketiga teman wanitanya.

"Maafkan kelakuan kedua monyet itu. Mereka tidak akan berhenti berdebat meski Freya melerai mereka hingga mulutnya berbusa," kata Diana.

William tertawa renyah mendengar perumpamaan tersebut. "Seharusnya kita mengajak Freya untuk menjauh dari mereka. Kita bisa berdansa bertiga," katanya setengah bergurau.

Twisted Fate (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang