01 | KENISHA

28.6K 1.2K 43
                                    

"Oohh aaahh!"

Citra mengerang puas lalu terkulai lemas, segera merebahkan tubuhnya di sebelah sosok yang ia naiki tadi. Bokongnya ditampar pelan membuatnya menggerutu, tapi karena sangat lelah dan mengantuk ia tak bisa membalas pria tersebut.

Pria yang baru berkenalan dengannya tiga jam yang lalu kemudian berakhir di sebuah kamar yang ada di night club tersebut.

Citra bermimpi indah, ia sedang memakan es krim di atas pelangi bahkan meluncur ke bawah hingga ke sungai cokelat membuatnya tertawa riang. Hingga tak menyadari jika pagi telah menjelang.

Kalau saja bukan karena deringan ponselnya yang menjerit terus-menerus, sudah pasti ia tak akan bangun dan mimpi indahnya hancur seketika.

Menggerutu pelan, ia meraih tasnya kemudian mengeluarkan ponselnya. Melihat nama Gretha tertera di layar ponsel membuatnya mendengus kesal. Segera menjawab sekretarisnya tersebut, tidak lupa mengaktifkan pengeras suara karena ia masih mengantuk untuk memegang ponsel.

"Bu Kenisha di hotel mana lagi?!"

"Lo kenapa kampret gangguin gue di hari Minggu?!"

"Astaga Bu! Wake up! Sekarang hari Senin dan jam sembilan! Jam sepuluh nanti ada rapat dengan dewan direksi!"

"Kampret Gretha! Kenapa lo baru teleponin gue?!" Citra langsung bangun. Ia tak lagi memikirkan jika hanya dia yang sendirian di kamar tersebut karena namanya juga one-night stand, ONS. Citra tak peduli bahkan tak menginginkan jika untuk bertemu kembali dengan pria yang bersenang-senang dengannya selama satu malam yang membuatnya melayang tinggi.

Karena Citra tak ingin menjalin hubungan yang serius lagi.

Citra pernah jatuh cinta. Jatuh sedalam-dalamnya. Percaya cinta itu, tapi berakhir dengan kekecewaan dan ia hancur lebur sendirian. Kemudian saat ia kembali jatuh cinta, sama halnya dengan yang pertama. Tak jauh berbeda.

Citra tidak percaya akan cinta dari seorang pria karena Citra membenci perasaan tersebut....

•••

Citra menghempaskan tubuhnya di kursi kesayangannya yang seharga puluhan juta tersebut. Ia memberi isyarat pada Gretha agar memberinya air. Usai rapat dengan dewan direksi membuatnya kehausan meski tadi sempat minum di ruang rapat tersebut.

Lilium Hotel.

Citra memulai usahanya tersebut dengan susah payah setelah ia bercerai sepuluh tahun yang lalu. Sebuah hotel mati yang diberikan Eyang padanya membuatnya mati-matian untuk menghidupkannya kembali. Tanpa ada bantuan dari keluarga Janitra.

Ia memulai semuanya dari awal. Meminjam uang, mencari investor dan segalanya. Hingga sekarang ia berhasil menghidupkannya.

Berada di tempat yang strategis serta bergaya mewah nan elegan. Beberapa tempat di hotel tersebut diperuntukkan oleh orang-orang yang suka berswafoto. Langit-langit lobby hotel tersebut yang selalu menarik perhatian orang-orang, lukisan yang terlihat elegan dari berbagai arah layaknya sebuah cahaya yang melintas hingga ke tengah-tengah di mana terdapat lampu gantung bertabur kristal. Juga berbagai tempat menarik lainnya. Seperti private pool yang biasa disewa oleh orang-orang yang mengadakan pesta non-formal dan juga ada tiga ballroom yang megah untuk acara formal maupun non-formal.

Itulah yang membuat hotel tersebut menarik para wisatawan untuk menginap di sana. Tentunya pelayanan yang diberikan tidak sembrono begitu saja. Fasilitas serta pelayanan hotel yang diberikan untuk para tamu yang menginap di sana benar-benar setara dengan hotel bintang lima.

Kemudian di tahun keempatnya hotel tersebut diberikan predikat hotel bintang lima oleh Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia yang membuat Lilum Hotel makin terkenal.

I HATE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang