Chenle, Zenith, Lily dan Jisung seketika membatu ketika mendengar teriakan cempreng Rose.
"Kau berselingkuh?!" Teriak Rose kesetanan.
"Enggak!" Ujar Chenle berusaha menenangkan.
Tapi, amarah Rose tidak hilang begitu saja mendengar nada lembut Chenle. Gadis itu berlari menerjang Zenith menjambak rambut sang kakak.
"Hei hei lepaskan! " Pekik Jisung.
"Iya, lepaskan tangan haram anda dari kepala suci nona Zenith! " Seru Lily, ketika Rose menoleh dia buru-buru menunjuk Jisung untuk menuduhnya.
"Kenapa aku? "
"Gak kenapa-napa, kau tidak bisa dipenggal, " Bisik Lily.
Chenle mengangguk menyetujuinya.
"Iya aku baru saja mengatakan kau anak haram! " Kata Jisung lantang.
Zenith bernapas lega ketika Rose melepaskan jambakan nya dan beralih menerjang Jisung.
"Jaga mulutmu anak kecil. "
"Iya ini dijaga, hanya untuk mencium Zenith. "
"Hei bocah mesum! " Pekik Zenith ketika mendengar celetukan Jisung.
Suasana semakin panas, Lily melipir ke samping diam-diam memungut batu dan melemparkan nya penuh nafsu ke kepala Rose.
"Awww! " Aduh Rose dia menyentuh kepalanya, menatap penuh amarah pada Zenith dan berlari kembali menerjang nya.
"Bukan aku! " Protes Zenith.
Gadis itu berusaha melepaskan jambakan sang adik. Tapi terlalu kuat, Rose seperti kerasukan.
Rose itu ... Muka doang girly, tenaganya kuli.
"Bukan kau? Siapa lagi penyebab semua ini selain kau? Gara-gara kau sikap kak Samuel berubah! Gara gara kau waktu itu aku dibentak ayah. Kau selalu merebut semua yang aku punya. Sekarang kau ingin merebut Chenle. "
Semua terdiam, menatap Rose yang Tiba-tiba berlinang air mata. Apa mereka tidak salah dengar?
"Kau bicara apa? " Seru Lily tidak suka, dia berada di kediaman utama dan tahu betul bahwa Rose yang selalu menindas Zenith.
"Kau sedang berbicara tentang dirimu sendiri? " Jisung dan Lily yang tadi bertengkar menyatukan kekuatan.
"Diam kalian! " Sentak Rose.
Melihat adiknya yang berapi-rapi Zenith sontak tertawa ngakak.
"Astaga, kasian sekali adikku. Maafkan aku yang selalu merebut punyamu, " Sarkas Zenith. "Tapi ciuman Chenle enak tuh, gimana dong? " Zenith mengedip menyebalkan.
Chenle, Lily, dan Jisung hampir saja menjatuhkan rahang.
"Ap----" Protes Jisung di bungkam oleh tendangan Lily yang pas sekali menghantam lututnya.
"Sepertinya nona punya rencana, " Bisik Lily menjelaskan.
Rose mengepalkan tangan, matanya membulat sempurna, gadis kecil itu selalu dimanja. Jadi, dia mudah sekali terprovokasi.
"Kau bicara apa jalaaaang! " Jerit Rose, wajahnya benar-benar merah. Giginya gemelatuk, air matanya jatuh lagi.
Chenle seketika kelabakan, di satu sisi dia butuh Rose tapi di sisi lain rasa bersalahnya pada Zenith sangat kuat.
Di tengah rasa bimbang itu tangan mungil Rose menyentuh jemarinya.
"Dia bohong kan? " Tanya Rose histeris.
Chenle hanya mengangguk kaku.
"Kalau begitu cium aku? "
"Ha? "
"Cium aku! "
Mendengar Rose yang begitu murahan, Jisung dan Lily auto ghibah. Sedangkan Zenith menyimak sambil tertawa kecil.
Rose makin panas karena melihat ekspresi Chenle yang jijik. Antara marah dan malu tangannya bergerak cepat menampar pipi pria itu.
Plak!
Plak!"Ahhhh... " Ringis Zenith ngeri ketika melihat bekas tangan di kedua pipi Chenle.
"Dasar pria tidak tahu malu! "
Dia lagi membicarakan dirinya tuh
Iya.
Dada Rose naik turun, matanya menatap nyalang pada Chenle yang diam membisu.
"Harusnya kau sadar, tanpa aku kau bukan apa-apa. Tanpa aku keluarga Cerodontha akan hilang! Anjing sepertimu harusnya bersyukur punya majikan seperti aku! " Teriak Rose.
Chenle diam.
"Kau sama tidak bergunanya dengan kakakmu yang gila dan adikmu yang cacat! "
Degh.
Dada Chenle berdenyut nyeri. Matanya menyiratkan ribuan amarah yang berusaha dia tekan dalam-dalam.
"Kalau kau kecewa, luapkan! " Titah Zenith. "Rose hanya gadis manja yang mudah terprovokasi dia tidak akan membantu apa apa untuk keluargamu. "
Chenle mengangkat wajah, setelah bertahun-tahun menjadi anjing yang menjilati kaki Rose. Kali ini dia bisa menatapnya lurus.
"Jalang gila! "
Rose terhuyung, tak mengira tanggapan Chenle akan sekasar ini. Padahal dia berharap Chenle akan meminta maaf dan berlutut seperti biasanya.
"Bwahahah! " Tawa Lily meledak.
"Harusnya anjing pungut jelek sepertinu sadar diri dan bersyukur di pungut Zenith. " Jisung membalikan hinaan rose pada Chenle ke si gadis. Membuat Rose tidak bisa menjawab apa apa selain berteriak marah.
"Dua pelayan gila, aku akan memenggal kepala kalian. Hingga jasad kalian tidak di Terima oleh bumi! "
Jisung memasang wajah pura pura takut yang Menyebalkan.
"Sebelum sok mengancam, dulu ingusmu gadis manja. " Celetuk Chenle tidak berprasaan.
"Dasar para bajingan gila! Aku memutuskan pertunangan dengan Chenle. Dan akan aku bunuh kalian semua. " Seru Rose penuh amarah. Dia mengangkat sebuah surat di tangannya tinggi tinggi.
"Ini surat permohonan pertunangan dari Duke agung Kai! "
Chenle dan Lily terkejut hingga hampir jatuh. Sedangkan, Jisung dan Zenith yang merasakan sesuatu yang aneh seketika saling berpandangan.
Kemudian tersenyum lebar.
"Aku tidak percaya, sebelum kau memanggilnya ke sini. " Tantang Zenith.
"Baiklah akan kubuktikan Jalang! "
Zenith menyeringai.
Oke, well played bitch!_______
Ini diketik dikamar mandi
Sekian5-5-2022
KAMU SEDANG MEMBACA
ZENITH
FantasyNona muda ini selalu mati dan hidup kembali. Tapi, dia selalu menjadi gadis bodoh dan buruk rupa dalam waktu yang lama. Setelah kematiannya yang ke-17 Zenith berubah, dia buang segala hal tentang hidup nona bangsawan. Awal mula perjalanannya yang pa...