1 (SAMA TAPI BERBEDA.)

11.3K 1K 48
                                    

Suara burung berkicau
Teriakan pelayan yang menyerukan nama "Rose!"
Juga dentuman keras yang menuju ke arah Zenith.

Semua ini ... sudah tidak asing lagi.

Benar saja, gadis itu kembali pada kejadian dimana hewan sihir buas yang dibeli sang adik---Rose hilang kendali dan sebentar lagi menabrak tubuhnya.

"Awas!" Samuel berlari dengan sigap, tangannya bisa saja merengkuh kedua adiknya yang sedang dalam bahaya.

Namun, pria bersurai putih itu lebih memilih melindungi rambut Rose daripada menggapai Zenith.

Bahkan, setelah kematiannya yang ke-17 Samuel---sang kakak tidak pernah berubah. Zenith ingat, pada kejadian pertama dia mati di tempat karena tertembak racun hewan ini.

Mengingat itu, lantas saja tawa Zenith mengudara. Samuel yang tengah mendekap Rose menaikan sebelah alisnya.

Dap!
Dap!

Hewan itu tinggal beberapa langkah lagi untuk bisa membuat Zenith patah tulang, dibalik pelukan kakaknya Rose menyungingkan sebelah bibirnya. Tersenyum sinis.

"Berhenti!" Zenith menganggat tangannya, seolah patuh. Hewan itu menggunakan banyak mana sihir untuk menghentikan larinya. Dia berhenti tepat di hadapan Zenith.

Gadis bersurai cokelat terang itu bisa membaui aroma racun yang sangat kental. Dengan lembut Zenith mengelus bulu berwarna putih itu, dia bisa lihat ada belati yang tertancap di sana. Belati yang sudah di olesi racun, belati milik pengawalnya Rose.

"Aku akan mengobatimu, sayang," ujar Zenith lalu mencabut belati itu dan mengelus bekas luka sang hewan.

Seperti sihir hewan itu perlahan sembuh, kulit kakinya tidak pucat lagi, matanya sekarang berbinar senang.

"Bagaimana jika kuberi nama kamu Jisung?"

"APA-APAAN INI?" Teriakan Rose membuat Zenith perlahan sadar. Ah, dia hampir lupa bahwa disini masih ada Rose dan samuel.

"Itu hewanku kenapa kamu yang memberinya nama? Dasar pencuri!" Sambung gadis cantik dengan surai pirang itu marah.

"Hm?" Zenith menatapnya dingin, ototmatis tatapan dingin itu juga dapat dilihat Samuel. Sang kakak membeku, atsmorfir disekitar Zenith terasa sangat berbeda.

"Kenapa kamu mencuri hewanku?" Teriak Rose kembali, dengan marah langkah kecilnya menuju kearah Zenith.

"Lepaskan hewan itu."

Suara asing yang Zenith dengar di penjara berbisik lirih.

"Bukankah itu mau adikmu, lepaskan dia," lanjutnya.

Zenith ragu-ragu. Rose adalah adiknya yang paling dia sayang, bahkan penyebab banyak kematian Zenith adalah untu, Rose.

wanita yang mengaku bernama Queen itu tampak gemas.

"Jurus Nartooh!"

Dia menggabungkan kedua telunjuk dan jari tengahnya, berteleportasi kebelakang hewan sihir di samping Zenith. Lalu ...

"Woaaaaaarhhhh!!"

Menusuk pantat sang hewan, hingga makhluk berbulu itu mengamuk dan berlari tungang-langang

Ke arah ...

... Rose!!

"Tidak!"

"Yeeeeeey, gotcha cewek itu bakalan mampus!"

ZENITH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang