BONUS CHAPTER 2

895 55 6
                                    

Setelah sekian lama, setelah kematiannya yang terus berulang secara menyakitkan.

Zenith muak.

ah ...

setelah rasa sakit dan penderitaan nya selama bertahun-tahun, apa ini kehidupan yang dia impikan??

memang damai.

sangat damai.

para pelayan menatapnya segan, dia jadi putri kesayangan Duke. seluruh dukedom memujanya. seluruh kekaisaran bicara tentang betapa cantik dan menawannya.

tapi bagi Zenith, ini kehidupan indah yang berbisa. maksudnya, Zenith tetap merasa hampa bagaimanapun Samuel mencoba menghiburnya.

"Zenith."

Suho datang, merapikan helai rambut berantakan adiknya.

"kak boleh aku bercerita?"

Suho mengulum senyum menenangkannya, segera merengkuh Zenith pada pelukannya. Pria itu membaui harum shampo milik sang adik.

"katakan apapun, sebanyak apapun, akan aku dengarkan."

Zenith berkaca-kaca. ah ini adalah kata kata yang dulu bahkan tak berani dia impikan.

"aku selalu mati dan hidup kembali."

Zenith mengerjap pelan. "Aku terlalu takut untuk mencoba melawan, ah sialan dipikir pikir aku bodoh banget!!"

Zenith mengusak rambutnya, Suho tertawa. di rapihkan nya kembali rambut Zenith.

"lalu apa yang kamu rasakan sekarang?" tanya Suho.

"dulu aku selalu hidup dalam ketakutan, lalu saat Queen datang. rasa takutku lenyap, aku jadi berani menatap dunia. sekarang, ketika rasa takutku hilang sepenuhnya. aku punya keberanian dan ambisi untuk bebas dari sini."

Suho mendengarkan, memperhatikan sorot mata Zenith yang berubah muram perlahan. ada percikan cahaya di pendarnya yang teduh.

"jadi ... intinya kamu mau kabur?"

Degh.

Zenith terjengkit, ah sialan dia baru saja mengatakan rencana nya tanpa sadar.

"santai, tak apa Zen. pergilah."

"hah?"

"kamu ingin bebas kan?"

Zenith menatap langit. "Iya, aku ingin sebebas queen."

pletak!

kepalanya di toyor pelan. "bebas sih bebas, tapi jangan pergaulan bebas kayak penyihir itu. dia begal payudara tau!"

Zenith terkekeh geli, di tatapnya suho Lamat Lamat.

"kamu sudah sadar kan?"

Zenith tak mampu menjawab, hanya air mata yang keluar bersamaan dengan bibir Suho yang memagutnya lembut.

"tindakan mereka tak bisa untuk di maafkan semudah itu, pergilah jika kamu ingin pergi. aku akan mengorbankan seluruh jiwaku, hidupku, hartaku, untuk segala inginmu. pergilah ... malaikatku."

bersamaan dengan selesainya ucapan Suho, tubuh Zenith perlahan hilang. memudar dan berpendar di udara.

tangis gadis itu meleleh semakin deras. di bilik bilik ingatan kehidupan nya yang samar.

wajah pria itu semakin jelas.

Suho ...

cinta pertamanya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 01, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZENITH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang