flashback + kebenaran

3.1K 386 37
                                    

Siwon hampir meledak, amarah tersalur jelas di antara kepalan tangan hingga mengalir ke mata.

Keluarga Jung dan Kai bahkan merasa tertekan oleh aura itu. Dengan sebuah senyuman Siwon meminta Kai dan Jung pergi dulu.

"Jadi kau mengusir kami? "

"Jadi kalian ingin melihat Zenith mati? " Tukas Siwon.

"Bicara apa kau tua bangka, hei! " Desis Kai tidak Terima.

Siwon menghela nafas. "Keluargaku hanya aku yang paling tau, segala hal tentang putriku hanya aku yang paling paham. "

"Sejak kapan kau anggap putri keluarga? Kau selalu menekannya, menyebarkan rumor buruk tentang nya! " Jerit Lily, setelah Siwon menoleh gadis pelayan itu segera menunjuk  Chenle---mengkambinghitamkan.

Siwon segera mengendong Zenith, Samuel di serang rasa pusing luar biasa. Dia meremat kepalanya, jatuh ke sisi Sofa dengan nafas Terengah-engah.

Siwon berjalan lurus tidak peduli pada teriakan Rose. Pria itu menyentuh wajah Zenith yang memucat merapal mantra agar putrinya baik-baik saja. Dia mengalami serangan rasa khawatir yang luar biasa, rasa yang tidak asing.

Rasa takut yang meluap ketika kutukan putrinya kembali aktif.

Sebuah alasan mengapa Siwon memperlakukan Zenith seburuk ini.

Pria itu meletakan putrinya di atas ranjangnya, Rose mengejar di belakang.

"Ayah ayah! Apa ayah tidak mau menghiburku mereka menghinaku karena Zenith! " Jerit Rose di sepanjang lorong.

Siwon mengeram, menahan Rose yang mau menerobos masuk ke kamarnya.

"Zenith? "

"Iya karena dia----"

"Panggil dia kakak, atau setidaknya nona kau harus paham posisimu disini! " Ujar Siwon dingin.

Rose Menegang, seketika air mata jatuh dari pipinya, ini adalah tiga serangan berturut-turut yang membuat Rose frustasi.

Bam!

Siwon menutup pintu dengan satu bantingan kasar, membuat Rose seketika jatuh ke lantai.

***
FLASHBACK!

Kepala Siwon pening, ada kepingan kepingan kenangan yang mulai tersusun. Lalu, ada rasa hangat dan menyesal yang seakan kembali setelah sekian lama pergi.

Di kediaman Eperanto, tidak ada yang tidak mencintai Zenith. Semua menyayangi nya, bahkan Siwon sendiri rela melewatkan pertemuan dengan keluarga Kekaisaran hanya untuk merawat putrinya yang sakit.

Tapi, Zenith selalu menganggap Siwon dan Samuel buruk dia hanya ingin bermain dengan Suho.

"Kenapa kau menjauhi ayah? " Siwon melempar pertanyaan ketika melihat Zenith mengendap ngendap di perpustakaan.

Zenith menatapnya dingin, tatapan yang sama seperti milik istrinya.

"Karena ayah membunuh ibu! " Jawab Zenith tidak ragu.

Siwon menghela nafas.

"Aku tidak membunuhnya, " Tegas Siwon.

Zenith mengangkat bahu. "Karena ayah merawat pembunuh ibu, " Tandas Zenith lagi. Berlalu pergi meninggalkan Siwon yang mendadak terpaku.

Iya ... Jadi apa alasan Siwon merawat pembunuh istrinya?

Serpihan kenangan itu hanya sampai disana. Menceritakan dendam masa kecil Zenith, Siwon mengerang jatuh ke lantai.

Kenangan lain menerobos masuk, saat Hujan deras di kediaman Eperanto. Samuel datang tertatih tatih ke ruangannya dengan nafas tersengal.

"Ayah ayah buka tolong! " Tangisnya merebak. "Ayah adik kenapa? Ayah adikku kenapa? "

Siwon membuka pintu ruang kerjanya, matanya seketika membola ketika melihat Samuel berlumur darah, mengendong Zenith yang seperti nyaris kehilangan nyawa.

"ADA APA INI? "

Samuel terus meneteskan air mata. "Ayah ... Nafas adik tidak ada. "

Samuel shock.

"Tangannya tidak lagi meremat bajuku, ayah apa dia meninggalkan kita seperti ibu? Aku tidak mau kehilangan adik. "

Samuel benar benar gila, dia memeluk Zenith menciumi kening dingin milik sang adik. Air Mata hangatnya terus terusan jatuh. Tapi ini bukan film, setulus apapun tangis Samuel adiknya tidak kunjung bangun.

Siwon tidak punya pilihan lain. Dia memanggil para penyihir ke rumahnya.. Mengadakan ritual untuk membangkitkan sang putri, dengan dua putranya yang dia korbankan.

Itu permintaan mereka.

Lalu yang samar-samar Siwon ingat adalah ketika penyihir itu mengatakan sesuatu tentang...

"Suho Eperanto penyebabnya. "

Kesadaran Siwon akhirnya kembali dia merasa hatinya cukup lega mengingat itu. Tapi ada yang janggal, seakan ada kekuatan sihir lain yang menganggu alur ini.

Ingatan Siwon pasti belum sepenuhnya kembali, dia menoleh ke kasur ingin memastikan keadaan Zenith.

Lalu yang dia lihat putrinya mengarahkan sebilah belati padanya dengan iris bintang yang dipenuhi kilatan dendam.

"Kembalikan kak Suho! "

ZENITH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang